Lompat ke konten

Contoh Strategi Pemasaran Frozen Food yang Terbukti Untung

Strategi pemasaran frozen food

Dalam beberapa tahun belakangan ini, bisnis frozen food sedang naik ke permukaan. Hal ini disebabkan karena covid19 membatasi pergerakan konsumen untuk berbelanja makanan ke supermarket secara langsung, sehingga mereka mencari bahan makanan segar dan bergizi dalam bentuk makanan beku yang mudah disimpan. 

Selain mudah disimpan, kelebihan lain dari makanan yang dibekukan atau frozen food adalah gizinya yang tidak hilang (CNN). Belum lagi, variasi makanan yang dapat dijual pun banyak, mulai dari nugget, bakso, hingga roti.

Namun demikian, bukan berarti Anda bisa membuka bisnis ini dengan tanpa strategi pemasaran yang tepat. Berikut ini beberapa contoh ide strategi pemasaran frozen food untuk Anda yang memproduksi bahan makanan ini sendiri atau menjualnya saja:

1. Branding Yang Menarik

Bagi Anda yang memproduksi makanan beku secara mandiri (tidak memasok dari pabrik), strategi pemasaran pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memasang branding yang menarik. Branding ini termasuk logo, merk dan kemasan. 

Dalam kemasan tersebut, jangan lupa untuk mencantumkan kandungan nilai gizi dan nomor izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Untuk mendapatkan kedua hal ini memang susah-susah gampang dan perlu proses. Namun keduanya diperlukan untuk menguatkan status brand Anda sebagai brand frozen food yang bergizi, sehat dan diawasi oleh lembaga terkait. Dengan demikian, konsumen bisa lebih yakin untuk membeli produk Anda. 

2. Strategi Penetapan Harga Yang Tepat

Menetapkan harga yang pas sesuai target konsumen juga merupakan salah satu strategi pemasaran frozen food. Secara sederhana, harga jual diperoleh dari hasil penambahan antara harga beli atau harga pokok produksi dan total keuntungan yang ingin didapatkan. 

Namun dalam konteks marketing, harga ini harus disesuaikan dengan target konsumen, harga yang ditetapkan kompetitor dan psikologi marketing. Misalnya, karena kualitas produk Anda bagus, Anda mematok harga Rp55.000 untuk 1.000 gram nugget. Jika target pasar Anda adalah ibu-ibu golongan menengah ke bawah, harga ini relatif kurang pas karena terlalu mahal. Konsumen yang seperti ini umumnya tidak terlalu memperhatikan kualitas dan rasa serta sangat bergantung pada harga.

Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat sedikit mengurangi kualitas bahan produk tersebut dan mengurangi harga jualnya sampai pada level yang sekiranya setara dengan kompetitor yang menarget pasar yang sama. Selain itu, Anda juga bisa menetapkan harga psikologis, yaitu tidak mematok harga dengan angka bulat, seperti Rp34.500 alih-alih Rp35.000, supaya konsumen mengira harga produk Anda lebih murah. 

Strategi penetapan harga ini juga termasuk penetapan diskon untuk pelanggan setia dan pada hari-hari tertentu dan penetapan harga khusus mitra. Pada target konsumen dengan ekonomi menengah dan menengah ke bawah, perubahan harga sedikit bisa memberikan dampak lumayan bagi produk Anda.

3. Dekati Sumber Konsumen

Meskipun saat ini sudah zaman digital, namun pemasaran offline tetap tidak bisa diabaikan. Target konsumen frozen food umumnya adalah ibu-ibu, anak-anak, pedagang makanan instan atau mahasiswa. Salah satu cara pemasaran offline yang patut Anda coba adalah dengan mendekati tempat biasanya para konsumen potensial ini berkumpul. 

Contohnya, dengan menyebarkan pamflet pada saat jam pulang sekolah, memasang poster di lokasi-lokasi tertentu di kampus dan sekolah (tentunya dengan izin pihak terkait), mematok harga khusus untuk pedagang dan lain sebagainya. Jangan lupa, pamflet tersebut harus didesain semenarik mungkin dan mencantumkan nama, alamat toko dan nomor handphone Anda. 

4. Pemasaran online

Seperti yang telah disebutkan di atas, salah satu keistimewaan makanan beku adalah awet dan mudah dikirim kemanapun. Keistimewaan ini bisa Anda maksimalkan untuk mendapatkan penghasilan dengan sistem pemasaran online. 

Dalam hal ini Anda dapat melakukan strategi berikut:

  1. WhatsApp untuk menjangkau konsumen yang tinggal di dekat Anda. 
  2. Online marketplace, aplikasi ride hailing dan aplikasi quick commerce (seperti Happyfresh dan Sayurbox) untuk menjangkau konsumen yang tinggalnya agak jauh atau yang benar-benar jauh. 
  3. Instagram untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen. Dengan menggunakan media sosial ini, Anda bisa menyebarkan promo, informasi produk terbaru, sekaligus menerima pesanan langsung dari pelanggan. 

Selain itu, Anda juga bisa membuka jasa pendukung, seperti jasa pengiriman untuk jarak dekat dan menengah, serta jasa pemesanan frozen food dalam jumlah banyak (beberapa pax). Anda dapat menetapkan harga berbeda untuk tambahan jasa pengiriman dan pemesanan dalam jumlah banyak ini.

5. Bekerjasama Dengan Mitra

Selain dengan bapak-bapak penjual makanan instan di sekolah dasar, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan mitra lain untuk bekerja sama dengan cara memasok makanan beku untuk mereka. Mitra-mitra lain tersebut seperti:

  1. Supermarket. 
  2. Pedagang makanan beku eceran. 
  3. Pedagang franchise burger (biasanya membutuhkan roti dan daging beku). 
  4. Pedagang di kantin sekolah. 
  5. Penyedia makanan di pabrik.
  6. Pedagang di kantin kantor dan kampus. 
  7. Penyedia jasa makanan catering.

Tentunya untuk bekerja sama dengan mitra-mitra seperti ini dibutuhkan skill komunikasi yang bagus dan tidak mudah menyerah. Sebab, setiap mitra pasti memiliki supplier-nya masing-masing. 

6. Berikan Tester Sebagai Hadiah Untuk Pelanggan Setia

Hubungan baik dengan konsumen adalah salah satu kunci kesuksesan sebuah bisnis. Oleh sebab itu, pastikan Anda menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan Anda. Selain menggunakan Instagram dan WhatsApp sebagai alat komunikasi, Anda juga bisa memberikan tester atau bonus makanan kepada pelanggan setia produk Anda atau pelanggan yang membeli produk tersebut dalam jumlah banyak. 

Tester ini bisa berupa produk yang masih Anda coba matangkan resepnya atau produk baru yang belum Anda jual karena masih melihat tanggapan dari pelanggan. Dengan memberikan tester ini sebagai hadiah, secara tidak langsung Anda telah memasarkan produk baru tersebut dan mendorong pelanggan untuk membelinya.

7. Open House

Jika Anda sudah merasa percaya diri untuk membuka rahasia dapur Anda kepada konsumen, maka salah satu strategi pemasaran yang patut Anda coba adalah dengan membuka sesi open house. Dalam sesi ini, pelanggan bisa melihat dan menilai secara langsung proses produksi makanan beku yang Anda buat. 

Dengan demikian, mereka yakin kalau produk yang Anda produksi, tidak hanya sehat dan bergizi, tetapi juga terbuat dari bahan-bahan yang halal dan diproses secara higienis. Akibatnya, mereka tidak lagi ragu-ragu untuk membeli produk Anda. 

Nah, itu tadi beberapa contoh strategi pemasaran frozen food yang terbukti menguntungkan dan bisa Anda coba. Silahkan dicoba sesuai dengan anggaran pemasaran dan kebutuhan produk Anda masing-masing.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *