Lompat ke konten

Analisis Penerapan Marketing Mix pada Starbucks, Yuk Simak!

Penerapan Marketing Mix pada Starbucks

Bagi pecinta kopi, nama Starbucks tentu sudah tidak asing lagi. Perusahaan beverages asal Seattle, Amerika Serikat ini tercatat memiliki 35.711  gerai di 84 negara di seluruh dunia pada tahun 2022 dan mencatatkan nilai kapitalisasi pasar lebih dari 120 miliar USD. 

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1971 oleh 3 orang sekawan pecinta kopi bernama  Jerry Baldwin, Zev Siegl dan Gordon Bowker. Alih-alih restoran, pada awalnya Starbucks adalah toko yang menjual kopi-kopi berkualitas. Pasalnya hingga dekade 1980-an, budaya minum kopi di Amerika Serikat masih merupakan budaya minum kopi rumahan, bukan minum kopi di restoran (CNBC). 

Fokus bisnis perusahaan ini kemudian beralih ketika Starbucks dibeli oleh Howard Schultz, mantan direktur marketing perusahaan, pada tahun 1984. Schultz yang terinspirasi dari cafe-cafe dan coffee bar yang tersebar di Milan, Italia mendorong perusahaan dengan kode saham SBUX ini untuk masuk ke dalam industri F&B. Sejak dipimpin oleh  Schultz  hingga saat ini, SBUX konsisten menjadi penyedia kopi premium di seluruh dunia. 

Dari segi marketing, apa rahasianya? Berikut ini analisis penerapan marketing mix Starbucks.

Analisis Penerapan Marketing Mix Pada Starbucks

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah metode pemasaran komprehensif menggunakan 4 instrumen yang disebut dengan 4P (price, product, placement, promotion) atau 7p ditambah dengan people, process, dan physical evidence. Dalam kasus marketing starbucks, berikut ini pembahasannya. 

1. Product

Sejak awal pendiriannya, Starbucks selalu berkomitmen untuk menghadirkan produk kopi berkualitas, meskipun terus berevolusi dalam hal penyajian produk. Contoh evolusi ini seperti peralihan dari produk Starbuck dari biji kopi menjadi minuman jadi. Setelah itu, Starbuck juga sempat memproduksi minuman tinggi kalori sebelum akhirnya produksinya diturunkan karena perubahan selera konsumen. 

Tidak hanya di restoran dalam bentuk kopi yang baru diseduh, Starbuck juga menawarkan produk kopi jadi dan biji kopi yang bisa dibeli konsumen di supermarket terdekat rumah mereka. Di satu sisi, diferensiasi produk ini membuat sumber pendapatan perusahaan ini menjadi lebih beragam, sementara di sisi lain, hal ini membuat konsumen dapat mengenali produk starbucks dengan lebih mudah. 

Dari segi product branding, Starbucks juga konsisten menggunakan gelas kertas berlogo putri duyung Siren. Sejak didirikan, logo ini memang sudah berganti sebanyak 4 kali. Namun tidak dapat dipungkiri bahwasanya gambar putri duyung tersebut masih merupakan ikon dari perusahaan ini. 

2. Price

Sudah bukan rahasia lagi kalau dari segi harga, Starbucks memang cukup mahal. Di Indonesia sendiri, produk dari cafe ini dijual dengan harga berkisar antara Rp23.000-57.000 tergantung dengan jenis dan ukuran produk yang Anda beli. 

Untuk menyiasati harga “premium” ini, Starbuck menawarkan 3 ukuran gelas, yaitu tall, grande dan venti dengan masing-masing berukuran sebesar 354 ml, 473 ml dan 591 ml. Diferensiasi harga produk ini membantu konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan kantong mereka. 

3. Promotion

Starbucks menyelenggarakan berbagai program promo menarik. Salah satunya adalah Starbuck rewards. Dalam program ini, member akan mendapatkan 1 bintang tambahan untuk setiap transaksi sebesar Rp5.000 dengan menggunakan saldo Starbucks atau transaksi sebesar Rp10.000 untuk menggunakan metode pembayaran lain. 

Apabila jumlah bintang telah terkumpul sebanyak 50, 100, 200 dan seterusnya, pelanggan bisa menukarkan poin tersebut dengan berbagai penawaran menarik, mulai dari penambahan topping pada minuman sampai gratis produk biji kopi tertentu. 

4. Place

Lebih dari 15.000 gerai Starbucks terletak di Amerika Serikat, sementara kurang lebih 20.000 sisanya terletak di 83 negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut catatan dari Finance Online, Starbucks memiliki 458 gerai di Indonesia pada tahun 2023 dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah gerai Starbucks terbanyak di dunia. 

Starbucks memiliki dua sistem pembukaan gerai, yaitu melalui mitra yang memiliki lisensi dan membuka gerai atas nama perusahaan Starbucks itu sendiri. Dengan adanya sistem kemitraan ini terbukti bahwa semakin banyak gerai Starbucks yang terbuka di dunia. Hal ini terbukti bahwa sekitar 6.000 gerai SBUX di Amerika Serikat dibuka dari hasil kemitraan. 

Dari segi lokasi, Starbuck menargetkan lokasi-lokasi yang dekat dengan tempat wisata dan komunitas anak muda, misalnya di mall atau di dekat kampus dan perkantoran. Contohnya adalah Starbucks Uttara Icon yang terletak di Jalan Kaliurang Yogyakarta, yang notabene dekat dengan kampus-kampus besar, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta dan masih banyak lainnya. Contohnya lagi adalah Starbucks Pacific Place yang terletak di area perkantoran Sudirman Central Business District (SCBD). 

5. People 

Untuk menyajikan produk kopi premium berkualitas, Starbucks membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas juga. Dilansir dari CNBC, Starbucks Amerika Serikat sempat menutup seluruh gerainya selama 1 hari pasca krisis keuangan tahun 2008 untuk melatih kembali barista yang dipekerjakan perusahaan ini. 

Sementara itu di Indonesia sendiri, barista yang melayani pelanggan di cafe ini harus memiliki semangat pelayanan yang tinggi dan mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris meskipun hanya percakapan sehari-hari. 

6. Process

Pada awal pendiriannya, ketiga pendiri Starbucks membeli biji kopi dari broker. Namun seiring dengan perkembangan perusahaan, Starbucks mulai langsung membeli biji dari petani supaya bisa menekan biaya produksi dan bisa memilih biji kopi terbaik secara mandiri. 

Pada perjalanannya, juga ada beberapa perubahan dalam proses produksi kopi di cafe ini. Ketika Howard Schultz kembali menjadi direktur perusahaan ini pada 2008, perusahaan ini kembali menggunakan mesin penggilingan kopi rumahan (in-hose grinding) dan menghilangkan mesin pembuat cappucino otomatis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengalaman konsumen berinteraksi langsung dengan proses pembuatan kopi, alih-alih menjual kopi instan. 

Starbucks juga memiliki aplikasinya sendiri untuk membantu pelanggan memesan dan membayar produk mereka, termasuk diantaranya mendapatkan reward promosi di atas. Selain itu, perusahaan ini juga bekerja sama dengan aplikasi pesan antar makanan online seperti Grab Food dan Go Food untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

Lebih lanjut lagi, salah satu inovasi terbaru dari perusahaan ini adalah pendirian Starbucks Reserve. Starbucks Reserve adalah cafe Starbuck yang menyasar konsumen dengan pendapatan tinggi untuk memperoleh pengalaman minum kopi yang lebih baik. Berbeda dengan cafe Starbuck biasa, pada Starbucks Reserve, barista memiliki keleluasaan untuk bereksperimen dengan kopi yang dihasilkannya. 

7. Physical Evidence

Sebagai tempat minum kopi premium, Starbucks juga menawarkan desain cafe yang menarik. Bahkan di beberapa tempat, cafe yang satu ini menggunakan bangunan bekas Belanda yang telah dirombak sedemikian rupa untuk menghasilkan tempat minum kopi yang nyaman. 

Lebih dari itu, level desain gedung Starbucks Reserve juga bahkan lebih bagus. Cafe ini memiliki luas hingga 3.300 m2  dan didesain selayaknya art house untuk memberikan pengalaman minum kopi yang lebih baik. 

Nah, itu tadi pembahasan mengenai marketing mix dan contohnya. Dengan contoh di atas, sudahkah Anda menentukan strategi pemasaran yang cocok untuk bisnis Anda?

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *