Lompat ke konten

Analisis Untung Rugi Usaha Air Minum Isi Ulang

analisis untung rugi usaha air minum

Setiap pengusaha tentu ingin mendapatkan laba atas setiap bisnis yang dilakukan. Umumnya laba ini dihitung dari hasil pengurangan antara pendapatan dan beban bisnis. Begitu pula halnya dengan usaha air minum isi ulang. 

Usaha air minum isi ulang adalah usaha yang menjual jasa pengisian air minum galon untuk masyarakat. Saat ini, usaha ini tidak hanya bisa ditemui di perkotaan tetapi juga sudah banyak tersedia di desa-desa. Di bawah ini analisis untung rugi membuka usaha air minum isi ulang:

Analisis Laba Bersih Usaha Depot Air Minum Isi Ulang

Laba bersih adalah hasil pengurangan antara pendapatan usaha dan biaya usaha. Secara teori, biaya usaha dapat dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). 

Fixed cost adalah biaya yang total nilainya tidak gampang berubah dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun. Contoh paling mudah dari jenis biaya ini adalah tanah dan bangunan. Dalam usaha depot air minum isi ulang, selain tanah dan bangunan yang termasuk fixed cost adalah mesin dan depot air minum yang Anda beli saat membuka bisnis ini. 

Kebalikan dan fixed cost adalah variable cost yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang pengusaha dan nilai biaya tersebut bisa berubah dalam jangka waktu pendek. Adapun yang termasuk jenis biaya ini adalah biaya listrik, biaya gaji pegawai, biaya perawatan dan lain-lain. 

Analisis laba rugi adalah analisis yang diletakkan setelah adanya penyesuaian bulanan pada aset. Hal ini penting sebab banyak aset yang jumlahnya berubah dalam jangka waktu tertentu seperti, jumlah persediaan yang dimiliki dan lain-lain. Dengan demikian, hasil laporan keuangan akan lebih bisa dipertanggungjawabkan. 

Contoh Analisis Laba Rugi Usaha Air Minum Isi Ulang

No AkunNama AkunDebitKredit
111Kas
112Piutang
114Barang habis pakai
121Mesin dan Alat
122Akumulasi Depresiasi Mesin dan Alat
123Bangunan
124Akumulasi Depresiasi Bangunan
125Tanah
126Furniture
127Akumulasi Depresiasi Furniture
201Utang Usaha
202Utang Bunga
311Modal pemilik
411Pendapatan usaha7,500,000
511Pembelian
512Beban Bensin dan lain-lain200,000
513Beban Listrik150,000
514Beban Perawatan Bangunan100,000
515Beban Barang Habis Pakai1,262,500
516Beban Depresiasi Mesin dan Alat333,333
517Beban Sewa Kios800,000
Total2,845,8337500000

Pada tabel 1 di atas terdapat contoh analisis laba rugi usaha air minum dalam format pembukuan keuangan. Terdapat beberapa kolom kosong di atas sebab dalam laporan keuangan, data-data keuangan tersebut terdapat pada laporan neraca. 

Asumsi yang mendasari contoh di atas adalah:

  1. Beberapa sumber menyebutkan bahwa harga mesin depot air adalah sebesar 16 juta rupiah dengan umur ekonomis selama 4 tahun (artinya setelah dipakai selama 4 tahun, mesin tersebut lebih baik diganti). Maka dari itu, besaran beban depresiasi mesin tersebut adalah sebesar 333 ribu rupiah per bulan. 

Banyak pengusaha yang lupa menghitung biaya ini karena menganggap bahwa biaya depresiasi ini tidak penting. Akhirnya ketika mesin rusak, perlu perbaikan atau bahkan perlu diganti mereka tidak memiliki cadangan anggaran sama sekali. 

  1. Dalam satu bulan mesin depot air tersebut bisa dipakai untuk mengisi 1500 gallon per bulan. Dengan estimasi harga pengisian sebesar 5,000 rupiah per gallon, maka potensi pendapatan bulanan usaha ini adalah sebesar 5,000 x 1500 atau 7.500.000 rupiah. Tentu jumlah pendapatan ini akan bervariasi setiap bulannya.
  2. Barang habis pakai adalah barang yang perlu disediakan untuk melengkapi usaha ini seperti, tisu antiseptik, tutup galon dan lain-lain. Jumlah barang ini terus berkurang seiring dengan peningkatan jumlah pemakaian. Oleh sebab itu, jumlah stok barang habis pakai ini harus tetap diperiksa dan disesuaikan setiap bulannya. 
  3. Beban sewa kios hanya dikeluarkan jika Anda membuka usaha ini di atas lapak sewaan. Apabila bisnis ini dibuka menggunakan tanah dan bangunan milik Anda sendiri, maka biaya ini tidak perlu dikeluarkan. 

Dengan asumsi-asumsi di atas, maka pengusaha air minum pada contoh tabel di atas memperoleh laba sebesar kurang lebih 4,654,167 per bulan. Nilai ini diperoleh dari pengurangan pendapatan sebesar 7,500,000 dengan total beban sebesar 2,845,833 rupiah. 

Nilai laba ini bisa berubah tergantung dengan ramai tidaknya pelanggan usaha Anda, peningkatan total beban yang harus Anda bayarkan atau jika Anda tidak perlu membayar sewa bangunan. 

Analisis kerugian usaha depot air minum isi ulang

Kerugian adalah apabila total penjualan yang Anda peroleh kurang dari total beban yang harus Anda bayarkan. Kerugian dalam suatu usaha adalah keniscayaan. Tidak ada usaha yang lepas dari potensi kerugian. 

Namun demikian, bukan berarti kerugian bisnis tidak dapat dihindari. Berikut ini faktor-faktor yang dapat menyebabkan bisnis Anda merugi:

1. Penurunan jumlah penjualan

Penjualan barang dagang sebuah bisnis tentu fluktuatif dari waktu ke waktu. Kadang ramai tapi kadang juga sepi. Penurunan jumlah penjualan ini dapat menimbulkan kerugian apabila dibarengi dengan peningkatan jumlah beban yang harus Anda bayarkan. 

Solusi yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi penurunan ini adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah kualitas air yang Anda tawarkan sudah baik atau belum. Kalaupun sudah baik, langkah selanjutnya adalah melakukan berbagai strategi pemasaran seperti, memberikan diskon kepada pelanggan, lebih gencar beriklan dan lain-lain. 

Umumnya sebuah usaha tidak langsung menuai untung begitu dibuka. Ada saat-saatnya usaha tersebut harus merugi terlebih dahulu dan perlu Anda ketahui bahwa merugi dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan setelah usaha didirikan itu wajar selama Anda tetap menjaga kualitas pelayanan yang ditawarkan. 

2. Biaya operasional yang membengkak

Kerugian bisa timbul jika penjualan tidak meningkat tapi biaya operasional membengkak sampai pada level Anda tidak memiliki laba. Misalnya, harga listrik naik atau harga supply air dan barang habis pakai dari pabrik meningkat. 

Jika hal ini terjadi pada bisnis Anda, yang bisa dilakukan hanyalah dua yaitu mengurangi konsumsi barang-barang yang harganya naik atau menaikkan harga dengan risiko ditinggalkan konsumen. Oleh sebab itu, sebelum menaikkan harga pastikan konsumen Anda tahu penyebab kenaikan tersebut dan Anda menaikkan harga ke level yang masih wajar.

Nah, itu tadi analisis untung rugi usaha air minum isi ulang. Adapun modal untuk membuka usaha ini berkisar antara 19 hingga 31 juta rupiah sehingga Anda bisa mendapatkan balik modal dalam waktu 7 sampai 8 bulan. Jumlah modal ini tergantung dengan jenis mesin yang Anda pilih dan status kepemilikan lapak tempat Anda menyediakan layanan ini.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *