Lompat ke konten

Barang Reject: Pengertian dan Peluang Bisnisnya

Barang Reject

Sudah pernah mendengar istilah barang reject atau rijek? Barang reject adalah produk yang tidak lolos saat pengecekan kualitas karena adanya beberapa cacat atau kerusakan, sehingga dianggap tak layak jual ke publik. Meskipun begitu, sebenarnya produk reject jika dapat memanfaatkannya dengan baik, peluang bisnisnya pun dapat dibilang cukup menarik.

Produk reject biasanya dijual dengan harga jauh lebih terjangkau dibandingkan harga barang aslinya, inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa kalangan masyarakat. Harganya memang lebih murah, tetapi produk rijek tidak sama dengan barang KW. Jadi supaya tidak bingung, sebaiknya simak informasi seputar barang reject berikut ini serta peluang bisnisnya.

Apa itu Barang Reject?

Pertama-tama mari membahas tentang pengertiannya terlebih dahulu. Barang reject adalah produk yang tidak memenuhi kualitas atau standar mutunya kurang bagus karena adanya cacat atau rusak di beberapa bagian. Jadi dapat dikatakan bahwa produk tersebut sebenarnya tidak layak jual ke masyarakat umum, sehingga dijual ke pihak lain dengan harga yang lebih murah.

Contoh barang reject, antara lain tas, sepatu, celana, baju, jaket, parfum, elektronik, dan lain sebagainya yang tidak lolos standar mutu. Harga jualnya jauh lebih murah dibandingkan produk originalnya, namun bukan berarti barang rijek adalah KW atau tiruan. Jadi, dapat dipastikan bahwa barang reject adalah asli karena masih diproduksi oleh pabrik brand tersebut.

Produk gagal atau tak lolos quality control (QC) tersebut meskipun ada beberapa cacat, banyak orang masih mencarinya. Alasannya karena harganya lebih terjangkau dibandingkan produk asli yang lolos quality control, namun kualitasnya masih asli atau original.

Peluang Bisnis Barang Reject

Meskipun merupakan produk yang tidak lolos standar mutu atau quality control, produk reject banyak dicari oleh sebagian orang yang ingin produk murah namun kualitasnya original. Inilah mengapa peluang bisnis barang reject terbuka lebar dan sangat menguntungkan.

Ingin tahu bagaimana potensinya jika dijadikan bisnis? Yuk, cari tahu di sini mengenai peluang bisnis barang reject!

1. Banyak dicari karena harganya lebih murah

Seperti pada penjelasan sebelumnya, bahwa produk yang sebelumnya tak lolos uji standar mutu kualitas di pabrik akan dibuang atau mungkin dijual dengan harga jauh lebih murah. Kualitasnya pun tak kalah bagus dari produk aslinya, sebab memang sama-sama diproduksi dari pabrik serta brand yang sama.

Kebanyakan orang tak masalah memperoleh produk rijek karena harganya memang lebih terjangkau, meskipun terdapat defect atau cacat pada beberapa sisi. Inilah mengapa peluang bisnis barang reject sangat menarik untuk dilirik. Orang-orang yang berminat bahkan tak hanya dari masyarakat umum, tetapi juga dari para kolektor yang mungkin mengincarnya.

Perlu diketahui, produk tak lolos QC memang sekilas mirip dengan kualitas originalnya. Jadi, ketika ingin menjualnya kembali sebaiknya cek ulang bagian mana yang terdapat defect. Cantumkan pula deskripsi letak defect atau cacatnya agar konsumen tak perlu mengeceknya sendiri dan lebih berhati-hati saat menggunakannya.

2. Barang reject berbeda dengan KW

Banyak orang sering salah kaprah menyebut bahwa barang reject sama dengan KW, padahal keduanya sebenarnya berbeda. Produk KW memiliki kualitas lebih buruk dibandingkan original, sebab menggunakan bahan-bahan yang harganya pun jauh lebih murah kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai barang originalnya.

Berbeda dengan produk rijek yang jelas kualitasnya original, sebab masih diproduksi oleh pabrik atau brand yang sama. Ini istilah-istilah yang perlu diketahui sebelum berbelanja barang supaya tak mudah tertipu, mulai dari produk original, KW, grade AAA, OEM, dan lainnya.

  • Original. Artinya, barang tersebut dijamin keasliannya karena dikeluarkan oleh suatu brand secara resmi. Meskipun harganya mahal, namun kualitasnya sudah dipastikan terjamin.
  • Reject. Artinya, produk tersebut merupakan produk original namun tidak lolos quality control karena terdapat defect atau cacat. Biasanya dijual dengan harga lebih murah dari kualitas original.
  • KW. Artinya, produk tersebut bukan merupakan reject apalagi original, tetapi sebuah tiruan dari yang original. Harganya jauh lebih murah dari reject maupun original, sebab biasanya menggunakan bahan yang kualitasnya kurang bagus. Banyak orang mengincar barang KW biasanya untuk pajangan, gaya hidup, ataupun sosial.
  • KW premium. Artinya, produk tersebut menggunakan bahan yang sedikit lebih murah dari kualitas original, tetapi kualitas KW premium masih lebih baik dibandingkan KW biasa. Harganya pun lebih mahal, bahkan hampir mendekati harga yang original, wujudnya pun terlihat mirip aslinya.
  • KW super/grade AAA. Hampir mirip dengan KW premium, namun menggunakan bahan dengan harga lebih murah. Secara fisik sekilas memang mirip dengan aslinya, namun kualitasnya tentu masih kurang bagus. Barang KW super banyak dijadikan pilihan oleh sebagian orang.
  • Original Equipment Manufacturer (OEM). Artinya, produk tersebut dibeli oleh suatu perusahaan namun dikemas dan diolah ulang. Kemudian dipasarkan dengan nama brand yang berbeda. Bukan produk tak lolos QC, kualitas produk OEM pun sama baiknya dengan yang original.

Cara memanfaatkan barang reject, tak ada salahnya mencoba menjual kepada masyarakat umum. Bisa juga dengan diolah kembali menjadi barang yang lebih berguna dan mempunyai nilai jual lebih tinggi.

3. Barang reject bisa dijual di berbagai platform

Peluang bisnis sekaligus cara memanfaatkan barang reject adalah menjualnya kembali di berbagai platform seperti sosial media maupun e-commerce. Meskipun reject, masih banyak orang mengincarnya karena harganya murah tapi kualitasnya asli.

Bagi sebagian orang, menerima barang tak lolos QC tidak masalah asalkan memang benar kualitasnya sesuai dengan produk aslinya. Maka dari itu, tak ada salahnya mencoba menjualnya kembali, baik melalui platform online maupun ke orang terdekat. Keuntungannya pun cukup besar tergantung produk seperti apa yang dijual dan berapa banyak orang membelinya.

Perlu diketahui, saat menjual produk rijek biasanya tak semua orang paham, terkadang malah menyamakannya dengan kualitas KW. Maka, berikanlah edukasi terkait barang rijek agar konsumen memahami dan tetap yakin untuk membelinya. Anda bisa mencoba membuat bisnis thrift shop ataupun menjual dengan membuat obral besar-besaran.

4. Cukup banyak distributor penyedia barang reject

Cara memanfaatkan barang reject dengan dijual kembali memang mendatangkan keuntungan besar. Namun sebelum melakukannya, cobalah mencari distributor penyedia barang tidak lolos QC tersebut.

Cara terbaik mencari distributor adalah menjalin kerjasama dengan orang dalam di suatu pabrik produksi. Produk yang dibeli pun tidak boleh secara satuan, tetapi harus sekaligus dalam jumlah banyak. 

Akan tetapi, jika ingin memperoleh dalam jumlah lebih sedikit atau karena memiliki modal terbatas, solusinya adalah mencari reseller online terpercaya. Pastikan kembali barangnya apakah itu memang benar-benar reject atau malah KW agar tidak tertipu.

5. Dapat diubah menjadi lebih bernilai jual

Adapun cara memanfaatkan barang reject adalah mengubahnya menjadi lebih bernilai jual. Misalnya dengan memperbaiki bagian-bagian yang cacat, menyamarkannya, atau mungkin mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih menarik.

Setelah mengubahnya menjadi lebih bernilai jual, tak ada salahnya mencoba menjualnya ke masyarakat umum. Biasanya harga jualnya akan lebih mahal karena sudah diubah menjadi lebih bagus.

Barang rijek jika mampu memanfaatkannya dengan baik dapat menguntungkan hasilnya, apalagi jika dijual ke masyarakat umum. Semoga informasi ini dapat membantu!

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah sarjana pertanian yang tertarik menulis di bidang entrepreneurship, tips seputar keuangan, dan gaya hidup.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *