Lompat ke konten

10 Cara Membangun Networking untuk Bisnis

Networking Bisnis

Tentu Anda pernah mendengar pepatah yang mengatakan bahwa silaturahmi dapat mendatangkan rezeki. Pepatah tersebut benar adanya, sebab dengan silaturahmi atau yang dalam bahasa kekinian membangun networking memang dapat mendatangkan rezeki untuk bisnis. 

Alasanya adalah dengan membangun networking, Anda dapat bertemu dengan orang-orang baru yang membawa ilmu dan ide-ide baru.

Pahami 11 cara memperluas networking bisnis yang baik berikut ini:

1. Ikut Komunitas dan Organisasi

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan ikut komunitas yang sesuai dengan bidang perusahaan. Anda bisa ikut komunitas alumni kampus, organisasi kampus atau sekadar bertemu lagi dengan kawan lama. 

Dengan perkembangan media sosial seperti saat ini, tentu untuk menemukan berbagai komunitas yang Anda inginkan akan lebih mudah dengan membuka akun media sosial milik komunitas tersebut. Jangan sampai kelewatan jika mereka membuka peluang pendaftaran anggota baru. Itu kesempatan awal Anda untuk memperkenalkan diri. 

2. Jalin Komunikasi Dengan Teman Lama Lagi

Terkadang rezeki datang dari tempat yang tidak terduga seperti teman lama. Jalin komunikasi lagi dengan teman lama meskipun hanya dengan melalui media sosial sebab bisa jadi teman lama tersebut akan membantu Anda mengembangkan bisnis terlepas dari siapapun teman lama tersebut. 

Misalnya, jika teman tersebut adalah seorang karyawan marketing sebuah perusahaan dan perusahaannya membutuhkan digital agency. Apabila perusahaan Anda memang digital agency, tidak menutup kemungkinan teman tersebut akan meminta perusahaan Anda untuk membantu periklanan perusahaannya. 

3. Bangun Networking Skill

Awali dengan belajar bagaimana cara menjadi seorang komunikan yang bagus. Memiliki skill komunikasi yang bagus akan membuat diri Anda tampak lebih menonjol dibandingkan yang lain. Seorang komunikan yang bagus umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Memberikan perhatian penuh ketika diajak bicara (tidak sambil bermain handphone atau matanya berputar ke mana-mana)
  • Menjadi pendengar yang baik (tidak menghakimi, memberikan saran bila diminta dan lain-lain).
  • Menanggapi jika perlu. 
  • Tidak memotong pembicaraan. 
  • Tidak menunjukkan bahasa tubuh defensif ketika diajak bicara. 

Setelah belajar menjadi seorang komunikan yang bagus, mulailah untuk membuat networking list yang berisi nama-nama orang yang Anda ingin ajak kerjasama. Kuasai dengan baik kemampuan komunikasi bisnis.

Cari apa yang disukai dan hobi orang tersebut dan catat ke networking list notes. Gunakan hobi tersebut sebagai bahan pembicaraan antara Anda dan calon rekan kerja. Demi kesuksesan bisnis, bahaslah hobi tersebut meskipun sebenarnya Anda tidak tahu menahu soal topik terkait. 

Misalnya, calon mitra bisnis Anda sangat menyukai musik-musik alm. Chrisye, maka coba bicarakan bagaimana lagu-lagu Chrisye merubah konstelasi industri musik Indonesia. Kalau perlu lakukan riset sebelum Anda bertemu dengan calon kolega tersebut. 

4. Berikan First Impression Yang Menarik

Selain menunjukkan skill komunikasi yang bagus, untuk mendapatkan simpati calon kolega Anda juga harus memberikan first impression yang baik. Caranya seperti, berpakaian yang rapi dan menggunakan make up yang pantas sebelum bertemu kolega, mendengarkan pembicaraan calon kolega dengan baik dan membangun skill presentasi yang baik. 

First impression yang menarik akan membuat calon kolega tertarik untuk menghubungi perusahaan Anda pasca pertemuan pertama. Selanjutnya, berikan kualitas pelayanan terbaik agar kolega tersebut tetap berlangganan dengan perusahaan Anda.. 

5. Tukar Kartu Nama

Meskipun terdengar tradisional dan sederhana, bertukar kartu nama menjadi salah satu cara formal untuk memperkenalkan diri dan mengundang calon kolega ke dalam lingkaran pertemanan. Pastikan dalam kartu nama tersebut tertera nama, gelar, nama perusahaan dan nomor handphone atau email yang bisa dihubungi. 

Kalau Anda dan kolega sudah merasa cukup dekat,  maka tidak ada salahnya juga untuk bertukar nama akun media sosial terutama LinkedIn. Tujuannya adalah agar Anda bisa mengumpulkan bahan pembicaraan sebanyak mungkin jika Anda bertemu kembali dengan calon kolega tersebut. 

6. Beranikan Diri Untuk Melakukan Tindak Lanjut

Seringkali setelah acara selesai dan Anda memberikan kartu nama Anda kepada calon kolega, seringkali tidak ada feedback dari kolega tersebut selama beberapa waktu. Jika demikian, beranikan diri Anda untuk melakukan tindak lanjut entah hanya dengan sekedar memberi komentar di media sosialnya atau menghubungi calon kolega tersebut secara langsung. 

7. Siapkan Perusahaan Ketika Kolega Tersebut Menghubungi

Seperti yang tertulis di atas, kadang seorang kolega tidak akan menghubungi Anda kembali. Bukan karena kemampuan perusahaan Anda kurang, tetapi bisa juga karena memang tidak punya waktu. Jadi, ketika dia menghubungi Anda kembali, pastikan Anda dan perusahaan Anda siap untuk menerima pesanan pekerjaan dari kolega tersebut. 

8. Bawa Buah Tangan Ketika Berkunjung

Bisa jadi sekali atau dua kali Anda perlu datang ke tempat tinggal calon kolega tersebut entah karena diundang atau Anda memang perlu berkunjung. Saat berkunjung ini, pastikan Anda membawa buah tangan. 

Tidak perlu mahal-mahal, asalkan sopan dan terkesan dari hati. Syukur-syukur kalau Anda tahu apa makanan kesukaan calon kolega tersebut dan membawanya sebagai buah tangan. Selain sebagai bentuk kesopanan, tak jarang buah tangan tersebut akan menjadi bahan pembicaraan awal yang mempermudah mengawali pembicaraan dengan calon kolega. 

9. Utamakan Integritas

Memoles diri saat akan bertemu dengan orang penting memang perlu. Tapi yang paling penting adalah Anda tetap harus menonjolkan kejujuran, etos kerja dan integritas diri dan perusahaan. Tentu akan percuma jika Anda sudah tampil menarik dan wah tapi nyatanya yang Anda bawa adalah sebuah kepalsuan. 

Kolega tidak hanya akan menilai dari penampilan dan gaya komunikasi saja, tetapi juga akan melihat ke dalam mengenai cara kerja dan moral value yang Anda terapkan saat bekerja. Jika moral value tersebut sesuai dengan visi misi perusahaan mereka, mereka tidak akan segan untuk mengontak dan menandatangani kontrak kerja dengan Anda. 

10. Bangun Kepercayaan Diri

Tahukah Anda, saat merasa malu, minder atau takut memulai pembicaraan rasa tersebut bisa dideteksi’ oleh orang lain di sekitar Anda? Untuk membangun networking bisnis, coba hilangkan rasa tersebut di atas. Sebab, jika masih merasakannya, tidak jarang Anda tidak akan mulai berkomunikasi dengan calon kolega.

Padahal bisa jadi kesempatan seperti itu jarang Anda temui sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Rasa malu, takut dan minder memang tidak bisa hilang secara langsung. Perlu waktu dan latihan terus menerus agar Anda bisa lebih percaya diri. 

Coba kembangkan keahlian dan pencapaian perusahaan dan hilangkan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain agar Anda bisa lebih percaya diri saat bertemu dengan calon kolega. 

Hubungan interpersonal dalam membangun jaringan bisnis sangatlah penting. Karena sebuah bisnis yang baik tidak akan bisa berdiri sendiri dengan tanpa kerjasama antar manusia di dalamnya. Pelajari cara-cara membangun networking di atas demi kesuksesan bisnis Anda.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *