Membuat anggaran perusahaan yang baik adalah salah satu kunci terciptanya sebuah bisnis yang efektif dan efisien. Tanpa anggaran keuangan yang baik, bisa jadi Anda akan menemukan perusahaan Anda sering berhutang tapi utang tersebut sama sekali tidak mendatangkan keuntungan sehingga alih-alih bisa bertahan, bisnis tersebut justru akan cepat mati.
Sebaliknya, pemimpin perusahaan yang mampu menyusun anggaran perusahaan secara hati-hati bisa bertahan dari gempuran ekonomi dan perusahaan tersebut bisa berjalan hingga belasan bahkan puluhan tahun lamanya.
Lantas, bagaimana cara menyusun anggaran perusahaan yang baik? Simak ulasannya berikut ini:
Cara Menyusun Anggaran Yang Baik dan Benar
1. Periksa sumber pendapatan
Langkah pertama untuk menyusun anggaran yang baik adalah dengan memeriksa sumber pendapatan. Dengan memeriksa komponen pendapatan ini, Anda akan tahu produk apa dan dengan kriteria yang seperti apa yang lebih banyak mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.
Misalnya, perusahaan Anda memproduksi barang A, B dan C. Dari data keuangan pada tahun 2021, produk A lebih banyak mendatangkan penjualan kecuali pada bulan Juni dan Juli dimana produk B lebih dominan.
2. Periksa sumber biaya
Biaya adalah komponen penting dalam keuangan perusahaan. Apabila kondisi perusahaan Anda merugi, bisa jadi itu bukan karena pendapatan perusahaan yang menurun, tetapi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang membengkak. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memeriksa sumber biaya ini.
Secara garis besar, sumber biaya terbagi menjadi tiga yaitu sumber biaya dari biaya tetap (fixed cost) seperti, sewa gedung, sewa kendaraan, sewa gudang dan lain sebagainya, sumber biaya dari biaya variabel (variable cost) seperti, gaji karyawan, biaya bahan baku dan lainnya serta yang ketiga adalah biaya overhead atau biaya-biaya rinci yang susah dihitung secara satuan seperti, biaya listrik atau bahan habis pakai.
Dengan mengetahui rincian sumber biaya tersebut di atas, Anda akan tahu biaya apa yang paling mempengaruhi keuangan perusahaan dan apakah biaya tersebut bisa dikurangi atau harus ditambah.
Misalnya, dari data keuangan tahun 2021 Anda mendapati kalau ada biaya yang besar pada sewa sebuah gudang. Padahal, gudang tersebut tidak pernah terisi penuh. Maka dari itu, perusahaan bisa mencari gudang lain dengan ukuran yang lebih kecil dan harga terjangkau.
3. Susun anggaran perusahaan berdasarkan tujuan dan data
Setelah mengetahui komponen pendapatan dan rincian biaya operasional dan nonoperasional, kini saatnya Anda menyusun anggaran keuangan berdasarkan data-data tersebut dan tujuan bisnis perusahaan kedepannya.
Misalnya, pada tahun 2022 tujuan perusahaan Anda adalah untuk melakukan ekspansi bisnis. Dengan menggunakan data pendapatan dan biaya pada tahun 2021, Anda bisa memperkirakan apakah dengan kondisi keuangan sekarang ekspansi bisnis mungkin terjadi atau tidak.
Kalau mungkin terjadi, dari mana sumber pembiayaannya? Dari penambahan pendapatan, penambahan utang atau dari pengurangan biaya? Kalau dari pengurangan biaya, biaya manakah yang bisa dikurangi? Begitupun seterusnya.
Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Menyusun Anggaran
1. Tujuan pembuatan anggaran
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam menyusun pembuatan anggaran adalah tujuan dari pembuatan anggaran tersebut. Secara garis besar, tujuan dari pembuatan anggaran adalah supaya kinerja perusahaan bisa lebih efisien dalam menghitung laba dan menekan biaya.
Namun, tentu saja pembuatan anggaran keuangan akan ditampilkan berbeda jika ditujukan untuk hal lain seperti, memberi informasi kepada investor, mengajukan pinjaman bank, menyusun dokumen untuk pajak dan program pemerintah lainnya.
2. Aspek hukum
Sebuah perusahaan yang efisien memang perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan tinggi dengan biaya yang efisien. Namun bukan berarti hal ini menjadi justifikasi kalau perusahaan bisa menggaji karyawannya dengan gaji di bawah upah minimum.
Aspek hukum lain yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan sebuah anggaran khususnya anggaran untuk pembuatan proyek baru seperti pembuatan akta tanah, biaya notaris, biaya penyusunan kontrak dan addendum dan lain sebagainya.
3. Kemampuan sumber daya perusahaan
Dari data pendapatan dan biaya yang telah Anda kumpulkan di atas, Anda bisa tahu secara garis besar kemampuan sumber daya perusahaan khususnya sumber daya keuangan perusahaan.
Dari data tersebut Anda bisa tahu apakah sumber daya perusahaan cukup untuk digunakan dalam pembangunan proyek baru atau tidak, atau perlu ada restrukturisasi sumber daya atau tidak.
Contohnya, dari data keuangan perusahaan pada tahun 2021 Anda mendapati kalau perusahaan menuai profit sebesar Rp. 100.000.000. Setelah sedikit mengurangi anggaran untuk asuransi dan biaya perawatan mesin dengan total sebesar Rp. 50.000.000, perusahaan berhasil mengumpulkan uang Rp. 150.000.000 yang bisa dialokasikan untuk eksekusi proyek baru.
Karena ketiga hal tersebut di atas, proses pembuatan anggaran tidak hanya harus dikerjakan oleh tim keuangan, melainkan juga harus rapat dengan pihak-pihak terkait seperti, top management perusahaan, manajer sumber daya manusia, manajer supply chain, manajer produksi dan manajer yang membawahi divisi terkait lainnya.
Proses pembuatan anggaran perusahaan biasanya juga tidak bisa selesai hanya dalam satu hari. Oleh sebab itu, pembuatan anggaran baru ini harus dimulai berminggu-minggu sebelum pembukaan tahun anggaran baru.
Contoh Penyusunan Anggaran
Laporan laba rugi CV. Maju Jaya Bersama
No Akun | Nama Akun | Debit | Kredit |
101 | Kas | ||
102 | Piutang | ||
103 | Barang habis pakai | ||
201 | Mesin dan Alat | ||
202 | Akumulasi Depresiasi Mesin dan Alat | ||
203 | Bangunan | ||
204 | Akumulasi Depresiasi Bangunan | ||
205 | Tanah | ||
206 | Furniture | ||
207 | Akumulasi Depresiasi Furniture | ||
301 | Utang Usaha | ||
302 | Utang Bunga | ||
401 | Modal pemilik | ||
501 | Pendapatan usaha | 30,000,000 | |
601 | Pembelian | ||
701 | Biaya Bensin dan lain-lain | 200,000 | |
702 | Biaya Listrik | 400,000 | |
703 | Biaya Sewa Ruko | 8,500,000 | |
704 | Biaya Barang Habis Pakai | 400,000 | |
705 | Biaya Depresiasi Mesin dan Alat | 500,000 | |
706 | Biaya Bahan Baku | 7,500,000 | |
709 | Biaya Gaji | 6,000,000 | |
Total | 23,500,000 | 30000000 | |
Laba Bersih Sebelum Pajak | 6,500,000 |
Dari laporan laba rugi di atas, dapat diketahui bahwa komponen biaya CV. Maju Jaya Bersama dalam satu tahun terakhir didominasi oleh biaya sewa ruko, biaya bahan baku dan biaya gaji. Akibatnya, meskipun mendapatkan pendapatan senilai Rp. 30.000.00, perusahaan tersebut hanya mendapat laba Rp. 6.500.000 padahal belum termasuk sebagian uang yang diambil oleh pemilik perusahaan sebagai prive.
Oleh sebab itu, CV. Maju Jaya Bersama pada tahun 2022 menyusun perubahan anggaran sebagai berikut:
No | Nama | Biaya |
1 | Biaya gaji | 6,000,000 |
2 | Biaya sewa ruko | 7,500,000 |
3 | Biaya bahan baku | 7,000,000 |
Sementara biaya gaji tetap, perusahaan memutuskan untuk pindah ke ruko yang lebih murah dan membeli bahan baku dari supplier yang menawarkan harga lebih terjangkau.