Lompat ke konten

Contoh Analisis SWOT Usaha Laundry

contoh analisis SWOT usaha laundry

Banyak orang, terutama yang tinggal di daerah perkotaan tidak cukup memiliki waktu untuk sekedar mencuci dan menyetrika baju mereka. Usaha laundry atau usaha binatu adalah solusi dari permasalahan ini. 

Usaha ini menawarkan jasa cuci dan setrika baju sehingga pelanggan tinggal terima baju yang bersih, rapi, wangi dan siap digunakan. Di bawah ini ada contoh analisis SWOT usaha laundry yang bisa Anda jadikan sebagai referensi. 

Tujuan Analisis SWOT Usaha Laundry

Salah satu kelebihan usaha laundry adalah usaha ini termasuk bisnis rumahan yang dapat dilakukan oleh siapapun. Maka tidak heran jika usaha ini banyak digeluti oleh ibu-ibu rumah tangga demi mencari penghasilan tambahan. 

Akan tetapi, bukan berarti usaha binatu ini tidak membutuhkan modal sama sekali. Untuk membuka usaha binatu yang mapan, setidaknya Anda perlu mesin cuci, timbangan digital dan setrika. Modal untuk membeli barang-barang tersebut tentu tidak sedikit. 

Oleh sebab itu, sebelum mendirikan usaha binatu Anda harus melakukan asesmen kelayakan bisnis dan membuat analisis SWOT terlebih dahulu agar bisnis laundry Anda bisa maju sesuai yang Anda rencanakan. 

Manfaat Analisis SWOT Usaha Laundry

Dengan membuat analisis SWOT untuk usaha laundry Anda, Anda jadi tahu strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengembangkan bisnis tersebut. Misalnya, Anda tahu salah satu tantangan usaha laundry adalah memastikan bahwa baju konsumen dapat kembali dengan aman. Maka strategi yang Anda lakukan adalah dengan menerapkan kebijakan refund untuk mengganti baju yang hilang dan lain-lain. 

Dengan demikian, pelanggan akan tetap menaruh kepercayaan pada usaha Anda sehingga mereka akan datang kembali. 

Contoh Analisis SWOT Usaha Laundry

1. Strength (Kelebihan)

Berikut ini kelebihan usaha laundry dibandingkan usaha lainnya:

  • Usaha laundry adalah usaha yang dapat dilakukan oleh siapapun termasuk oleh Ibu rumah tangga yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Skill yang dibutuhkan hanyalah skill mencuci dengan bersih dan menyetrika dengan rapi. 
  • Usaha laundry dapat dijalankan sambil bersantai nonton televisi atau sambil mengawasi anak-anak yang sedang bermain. 
  • Jasa laundry dibutuhkan oleh siapapun mulai dari petinggi pemerintahan sampai ibu rumah tangga biasa selama mereka tidak memiliki waktu atau keahlian khusus untuk binatu. 
  • Modal yang diperlukan untuk membuka bisnis ini relatif tidak besar. Minimal hanya perlu 1 mesin cuci seharga 2 juta rupiah, 1 timbangan digital seharga 200 ribu rupiah, lemari pakaian tambahan dan setrika seharga 200 ribu rupiah. Umumnya setiap rumah tangga sudah memiliki setrika pribadi sehingga tidak perlu beli lagi. 
  • Bisnis laundry tidak hanya bisa dibuka untuk cuci baju saja, tapi juga cuci karpet, boneka dan tas. Bahkan kalau mau lebih ekspansi dengan menambah skill, juga bisa dibuka untuk jasa cuci sepatu dan helm. 

2. Weakness (Kelemahan)

  • Usaha laundry adalah tipe usaha yang memakan waktu. Disadari atau tidak, untuk menyetrika 1 Kg  baju bisa diperlukan waktu puluhan menit sehingga seorang pengusaha laundry perlu telaten. 
  • Mayoritas bisnis laundry masih tergantung dengan paparan cahaya matahari. Akibatnya, jika terjadi hujan pakaian konsumen bisa telat disiapkan. 
  • Bisnis laundry juga merupakan bisnis yang memerlukan ketelitian. Tentu konsumen tidak ingin bajunya tercampur dengan pakaian orang lain bukan.
  • Banyak konsumen yang menilai bahwa mencuci menggunakan jasa binatu seringkali kurang bersih karena jasa binatu umumnya menggunakan mesin cuci sehingga baju tidak dikucek dengan tangan. 
  • Biaya jasa usaha ini cukup kompetitif. Artinya, Anda tidak bisa mematok harga yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 

3. Opportunity (Peluang)

  • Saat ini, banyak orang membutuhkan jasa laundry karena mereka fokus bekerja atau belajar sehingga tidak sempat melakukan tugas-tugas rumah. Akibatnya, permintaan terhadap jasa laundry semakin meningkat. 
  • Usaha laundry dapat dibuka dimana saja asalkan dekat dengan lokasi keramaian. Entah itu di dekat pasar, sekolah atau kampus, perkantoran bahkan Pesantren. 
  • Mayoritas agama penduduk Indonesia adalah Islam yang mana pemeluk agama ini dituntut untuk memakai pakaian yang tidak hanya bersih tapi juga suci untuk digunakan beribadah setiap hari. 
  • Masih berkaitan dengan agama Islam, usaha ini juga bisa bekerja sama dengan masjid-masjid untuk program pencucian mukenah dan sajadah baik itu dengan sistem diskon maupun gratis. 
  • Bisnis laundry bisa bekerja sama dengan institusi lain yang berpusat pada pelayanan konsumen seperti, institusi pemerintahan, perhotelan, rumah kost atau bahkan restoran dan ojek online untuk menyediakan jasa laundry dengan diskon khusus untuk konsumen dari kalangan tersebut. 

4. Threat (Tantangan)

  • Karena usaha laundry adalah usaha yang minim modal dan dapat dilakukan dari rumah, banyak bisnis-bisnis laundry baru yang bermunculan sehingga untuk pebisnis kecil susah melakukan branding. 
  • Pasar penduduk muslim adalah pasar terbesar bisnis laundry di Indonesia. Namun sayangnya, masih banyak pebisnis laundry yang tidak memanfaatkan peluang ini dengan menciptakan bisnis laundry yang tidak hanya bersih dan wangi, tapi juga suci. 
  • Banyak perusahaan-perusahaan laundry di kota besar yang memanfaatkan teknologi terbaru sehingga proses pencucian jadi lebih cepat. 
  • Jasa laundry adalah bisnis yang sangat tergantung dengan tingkat kepuasan konsumen sehingga pebisnis perlu menjalin hubungan baik dengan pelanggan. 

Strategi Yang Bisa Diambil Dari Contoh Analisis SWOT Usaha Laundry

Dari contoh analisis SWOT usaha laundry di atas, terdapat beberapa ide strategi yang bisa diambil. Diantaranya:

  1. Mengembangkan bisnis laundry yang tidak hanya menjamin kebersihan dan kerapian saja, tetapi juga menjamin kesucian pakaian. Artinya, pebisnis harus mampu membedakan mana pakaian yang terkena najis dan mana pakaian kotor saja, serta bisa memisahkan mukenah, sajadah dan sarung dengan pakaian dalam.
  2. Khusus untuk pencucian mukenah, sajadah dan sarung, pebisnis bisa mematok harga berbeda dengan jaminan bahwa mukenah dan sarung tersebut akan dicuci secara terpisah dari pakaian  lainnya sehingga kesuciannya terjamin. 
  3. Bekerja sama dengan masjid-masjid untuk menyediakan layanan pencucian mukenah masjid gratis sebagai bentuk promosi dan kemitraan. Dengan demikian citra sebagai laundry “syar’i” bisa terbentuk secara alami. 
  4. Memastikan kepuasan konsumen dengan memberikan berbagai program khusus seperti, diskon untuk pelanggan setia, jasa ambil antar gratis, jaminan refund jika ada barang yang hilang, diskon jika baju tidak selesai tepat waktu dan lain-lain. 
  5. Mengembangkan bisnis laundry tidak hanya untuk cuci baju, tapi juga bed cover, tas, boneka dan lain-lain tentunya dengan harga yang berbeda. 
  6. Terus mengembangkan skill dan permodalan sehingga bisnis laundry bisa berkembang ke bisnis cuci helm dan sepatu serta menggunakan mesin cuci dengan teknologi terkini. 

Penutup

Contoh analisis SWOT usaha laundry di atas membicarakan kelebihan, kekurangan, potensi dan ancaman bisnis ini secara umum serta strategi-strategi yang bisa diambil. Gunakan contoh analisis tersebut sebagai referensi Anda untuk membangun bisnis laundry milik Anda sendiri. Karena tentunya setiap bisnis akan menghadapi peluang dan tantangan yang berbeda. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *