Lompat ke konten

Contoh Analisis SWOT Usaha Ayam Geprek

contoh analisis SWOT usaha ayam geprek

Salah satu olahan makanan yang kini banyak digemari oleh masyarakat Indonesia adalah ayam geprek.Ayam geprek dibuat dari ayam yang telah digoreng krispi yang lalu digeprek menggunakan ulekan sambal dan diberi sambal sesuai level yang dipesan konsumen. 

Saat ini, di berbagai kota besar juga terdapat aneka varian ayam geprek seperti, ayam geprek ditambah terasi, mozzarella di atasnya, ayam geprek rasa original dan lain sebagainya. Hal ini tentu menambah nilai dari bisnis ayam geprek itu sendiri. 

Tapi, sebelum Anda memutuskan untuk membuka bisnis ini, ada baiknya Anda membuat perencanaan usaha berupa analisis SWOT terlebih dahulu supaya perkembangan bisnis Anda dapat lebih terarah dan strategi yang Anda buat bisa lebih tepat. 

Tujuan Analisis SWOT Usaha Ayam Geprek

Dari uraian di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa tujuan utama pembuatan analisis SWOT untuk sebuah bisnis adalah agar perkembangan bisnis tersebut lebih terarah dan strategi yang dibuat lebih tepat. 

Namun lebih dari itu, analisis ini juga dapat membantu pebisnis untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan produk yang mereka buat dan siapa pesaing mereka. Dengan demikian strategi yang dibuat pun tidak muncul karena asal-asalan atau hanya sekadar ikut-ikutan. 

Manfaat Analisis SWOT Usaha Ayam Geprek

Khusus untuk produk ayam geprek, analisis SWOT dapat membantu pengusaha untuk menemukan titik kelebihan dan kelemahan produk mereka dibandingkan produk pesaing. Hal ini mengingat bahwasanya saat ini sudah banyak produsen-produsen lain yang memproduksi jenis makanan yang sama. 

Titik kelebihan dan peluang kemudian dapat dimaksimalkan oleh pebisnis sementara titik kekurangan dan ancaman dapat dijadikan oleh pebisnis sebagai pelajaran untuk berkembang. Karena bisnis yang sukses bukanlah sebuah bisnis yang sempurna, melainkan bisnis yang mampu belajar dari kekurangan dan ancaman di sekitar mereka. 

Contoh Analisis SWOT Usaha Ayam Geprek 

Dikisahkan X ingin mendirikan warung ayam geprek miliknya sendiri setelah selama 3 tahun menjadi pelayan di warung milik orang lain. Selain memanfaatkan pengalamannya sebagai pelayan, dia juga memanfaatkan lapak kosong di dekat pasar milik orang tuanya yang sudah lama tidak terpakai. 

Namun sebelum bisnis tersebut berjalan, X membuat analisis SWOT berikut ini:

1. Strength (Kekuatan)

  • Kekuatan utama dari warung yang dibuat oleh X adalah pengalaman X itu sendiri. Dengan pengalaman beberapa tahun sebagai pelayan, dia tahu bagaimana cara membuat ayam geprek yang enak dan disukai oleh konsumen. 
  • Lokasi lapak yang dekat dengan sumber keramaian berupa pasar tradisional yang tentunya menjadi nilai plus dari usaha ayam geprek milik X. 
  • Secara produk, ayam geprek bisa digabung dengan produk olahan ayam jenis lain seperti, ayam bakar, ayam goreng krispi dan lain-lain. Lain daripada itu, varian ayam geprek itu sendiri juga banyak. Varian ini adalah nilai plus yang dapat ditekankan oleh X agar usahanya bisa lebih maju dibandingkan pesaing. 
  • Biaya produksi yang relatif rendah. Baik rumah maupun lapak milik X dekat dengan pasar tradisional. Hal ini berarti juga dekat dengan sumber bahan baku terjangkau. 
  • X adalah generasi muda yang melek marketing di dunia digital. Jadi, dia akan memanfaatkan kemampuan digitalnya untuk memasarkan bisnis ayam geprek miliknya secara digital. 

2. Weakness (Kelemahan)

  • Rasa ayam geprek sangat tergantung dengan kualitas cabe yang ditabur di atasnya dan kerenyahan ayam yang digeprek itu sendiri. Sehingga seringkali rasa yang diperoleh konsumen yang datang kembali tidak konsisten. 
  • Lapak milik orang tua X ternyata cukup kecil dan hanya bisa untuk 1 counter dan dua meja saja. Dengan demikian, lapak ini kurang cocok untuk dine in. 
  • Produk ayam geprek memiliki banyak pesaing baik dari warung lainnya yang menyajikan produk serupa maupun olahan ayam dan lauk pauk secara umum seperti ayam penyet, ayam bumbu bali dan lain sebagainya. 
  • Meskipun bisa digabung dengan olahan ayam jenis lain, kemampuan X untuk membuat masakan tersebut cukup terbatas. 

3. Opportunity (Peluang)

  • Ayam adalah bahan lauk pauk yang digemari oleh masyarakat di semua kalangan sehingga potensi pasarnya besar.
  • Belum ada warung di sekitar daerah tempat tinggal X yang menyajikan olahan ayam geprek dengan berbagai varian rasa. 
  • Berkembangnya media sosial dan aplikasi pesan antar membuat potensi konsumen warung milik X bisa lebih luas. 
  • X juga bisa menitipkan hasil olahan ayam geprek miliknya ke lapak milik tetangganya yang secara khusus memasarkan kue-kue dan lauk pauk. 
  • Teknologi juga memungkinkan X untuk belajar membuat olahan ayam yang lain sehingga produk bisnisnya bisa lebih variatif. Selain itu, teknologi juga bisa membuat dia belajar tentang packaging dan hal-hal lain yang mendukung perkembangan bisnisnya. 

4. Threat (Ancaman)

  • Teknologi tidak hanya bisa membantu X menemukan resep baru, tetapi juga bisa membantu pesaing untuk menemukan resep yang sama dengan resep yang diolah oleh X. 
  • Penetapan harga yang berbeda antara beli langsung dan menggunakan aplikasi dapat mengancam loyalitas konsumen usaha milik X. 
  • Risiko kebakaran yang harus dihadapi oleh X mengingat bahwa pasar tempat lapak milik orang tuanya berdiri pernah kebakaran beberapa bulan lalu dan orang tuanya tidak menerima uang ganti rugi dalam bentuk apapun. 
  • Pandemi covid19 mendorong X untuk mengurangi pembayaran tunai dan makan dine in. 

Strategi Yang Bisa Diambil Dari Contoh Analisis SWOT Usaha Ayam Geprek

Dari analisis SWOT tersebut, X akhirnya merumuskan beberapa strategi pengembangan usaha berikut ini:

  1. Membuka pesanan ayam geprek melalui aplikasi pesan antar sambil mendorong pembeli untuk membeli langsung dari warung menggunakan packaging yang menarik dan berisi alamat dan nomor kontak X. 
  2. Membuka pesanan dalam jumlah banyak dengan harga diskon sebagai pengganti konsumen yang tidak bisa berkumpul dalam jumlah banyak di warung.
  3. Tidak menyediakan WiFi untuk mencegah konsumen makan secara dine in dengan lama sehingga bisa mencegah penularan covid19 sekaligus membuat konsumen yang baru masuk ke warung terasa nyaman. 
  4. Sementara pandemi berlangsung, X akan menekankan penjualan melalui layanan pesan antar dan media sosial dan pembayaran menggunakan dompet elektronik maupun transfer. 
  5. Sebagai menu awal, X hanya menyediakan 2 varian ayam geprek yang paling dikuasai yaitu ayam digeprek dengan ditambah sambal terasi diatasnya dan ayam digeprek yang dicocol dengan sambal kecap. 
  6. Bekerja sama dengan supplier ayam dan cabe agar bisa memilih ayam berkualitas baik dan cabe rawit terbaik dengan harga yang lebih rendah. 
  7. Bekerja sama dengan tetangga yang memiliki lapak jual lauk untuk menjual olahan ayam hasil buatannya di samping tetap menjual produk tersebut di warung. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga bisa sebagai promosi awal sebelum warung miliknya resmi dibuka. 

Contoh di atas adalah contoh analisis SWOT usaha ayam geprek yang dibuat oleh X. Buatlah analisis SWOT versi diri Anda sendiri karena setiap bisnis pasti memiliki peluang dan tantangan yang berbeda. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *