Lompat ke konten

Contoh KPI HRD dan Cara Mengukurnya

Buku tulis dengan tulisan "HRD".

Pada umumnya, HRD berperan sebagai wadah pengembangan potensi dan pembinaan karyawan di sebuah perusahaan. Oleh karena itu, divisi HRD secara tidak langsung juga berperan besar dalam pembuatan KPI (Key Performance Indicator) untuk setiap divisi di perusahaan. 

Namun, bukan berarti HRD tidak perlu diberi penilaian. KPI HRD juga harus disediakan untuk memantau dan mengevaluasi apakah tugas dan tanggung jawabnya sudah terealisasikan dengan baik. 

Lalu, mengapa KPI HRD ini menjadi begitu penting bagi perusahaan? Bagaimana cara mengukurnya? Seperti apa contohnya? Daripada penasaran, mari simak informasi lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini!

Mengapa KPI HRD Penting Dalam Sebuah Perusahaan

Hampir sama dengan fungsi KPI pada umumnya, berikut ada beberapa alasan pentingnya KPI HRD dalam sebuah perusahaan: 

1. Dasar Pengukuran Kinerja dan Target Perusahaan

Perusahaan pastinya memiliki target yang harus terpenuhi oleh masing-masing divisi dan tak terkecuali divisi HRD. Dalam divisi ini, target perusahaan adalah para karyawannya bisa mengembangkan strategi perusahaan melalui SDM (sumber daya manusia). 

Oleh karena itu, KPI HRD berperan untuk mengukur kinerja tim secara objektif dan menyeluruh. Berangkat dari hal tersebut, perusahaan bisa menilai sejauh mana fungsi divisi telah mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Peningkatan Kualitas SDM

Apabila biasanya tim HRD mengatur dasar penilaian kualitas karyawan di divisi lain, kini kualitas SDM di tim itu sendiri pun perlu dinilai. KPI HRD ini meliputi indikator penilaian, seperti absensi, keterlibatan karyawan, tingkat retensi, pengembangan inovasi dan kompetensi, dan sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. 

Dengan mengukur hal-hal ini, perusahaan dapat memantau peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memastikan bahwa mereka siap menghadapi tuntutan bisnis yang berubah.

3. Dasar Pengambilan Keputusan

Data yang dihasilkan dari KPI HRD dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat. 

Misalnya, jika terjadi penurunan dalam performa karyawan HRD, perusahaan bisa menganalisis penyebabnya dan mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Penyebab performa menurun sangatlah beragam, mulai dari sistem kerja, budaya perusahaan, lingkungan rekan pekerjaan, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, KPI ini bisa dijadikan dasar penilaian di bagian mana penyebab paling umum yang mengakibatkan performa karyawan menurun. 

Contoh KPI HRD

Berikut ada beberapa contoh KPI HRD yang bisa dijadikan referensi:

3kOWJUlenQ 3TKQt1MJguu6W4wUdx tY4kUMmPb9 Znv GoBK45AlCZmyas3bCu0bGzstBHK8cYTIcBGqdB75gCIS fFhrPf0WMFl1uazhvjPoVTMJQtiEkW3j2XXdA63uKVLF9 foULEji3Uic JGY

Sumber: DSDI.

7cpdbXsj9T3TuVUlv5gqD7F kA1 MbjwGZ2HVvzGPU4kRfQyXIV2f9Z157XfG2m4taJDAzcjC3azOkUJqau92XlryYtUAH8KrMDsqLN8g9X4FEH CnDQWb

Sumber: Kantor Kita.

Cara Mengukur KPI HRD

Apabila Anda ingin menerapkan KPI HRD pada perusahaan, berikut ada cara pengukuran yang bisa diterapkan pada penilaian karyawan, yaitu: 

1. Identifikasikan dan Tentukan Indikator Penilaian KPI HRD

Sebelum merencanakan segala sesuatu, Anda harus menentukan tujuan dan indikator penilaian yang tepat untuk divisi HRD. Mengapa demikian? Tanpa indikator yang sesuai dengan bidangnya, dikhawatirkan tujuan penilaian tidak akan tercapai dan justru melewatkan hal-hal penting. 

Identifikasikanlah tujuan dan indikator HRD sesuai dengan tujuan perusahaan. Misalnya, perusahaan lebih menitikberatkan pada penilaian produktivitas, tingkat keterlibatan karyawan (absensi), terlaksananya proyek tertentu, dan lain sebagainya. 

2. Atur Batas Tingkat Keberhasilan KPI

Tujuan utama dari pengukuran KPI adalah untuk melihat apakah tim HRD sudah sukses memenuhi standar keberhasilan. Standar keberhasilan ini bisa direpresentasikan dari jumlah persentase atau penilaian yang dijadikan acuan.

Dengan begitu, KPI ini bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan dan terlebih bagi karyawannya. Misalnya, jika tim HRD sudah memenuhi batas tingkat keberhasilan, perusahaan akan memberikan reward atau penghargaan kepada tim. Penghargaan ini bisa berbentuk kegiatan bonding, acara makan-makan, kompensasi, dan masih banyak lagi. 

Adanya penghargaan ini bisa membuat karyawan semakin semangat dan meningkatkan produktivitasnya. 

3. Pemantauan dan Evaluasi KPI HRD Berkelanjutan

Terakhir, KPI HRD yang sudah diukur jangan sampai terlewatkan untuk dipantau dan dievaluasi. Pemantauan ini berfungsi untuk memastikan bahwa target-target yang sudah dijadikan indikator penilaian sudah tercapai dengan maksimal. 

Setelah itu, evaluasi kembali apakah indikator tersebut masih relevan dengan tugas dan tanggung jawab tim HRD. Periksalah secara rutin dan berkala setiap bulannya. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui perkembangan KPI HRD dari waktu ke waktu. 

Demikianlah pembahasan mengenai contoh KPI HRD dan cara mengukurnya. Setiap perusahaan diharapkan memiliki penilaian untuk HRD dengan harapan divisi tersebut bisa mencapai targetnya. Pasalnya, secara tidak langsung peran HRD berpengaruh besar terhadap keberjalanan operasional perusahaan, terlebih terhadap SDM.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *