Dalam sebuah perusahaan, pastilah terdapat berbagai divisi yang saling mendukung satu sama lain dalam operasionalnya. Tak terkecuali pekerjaan sebagai satpam (satuan pengamanan). Satpam dikenal sebagai divisi yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban suatu daerah agar terhindar dari bahaya atau hal yang tidak diinginkan.
Satpam juga adalah bagian dari perusahaan sehingga performa kerjanya pun harus diukur menggunakan standar tertentu seperti KPI (Key Performance Indicator). Tujuannya tidak lain adalah untuk menilai dan mengevaluasi apabila ada penurunan performa satpam dari waktu ke waktu. Dengan penilaian tersebut, perusahaan pun dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Nah, lalu, seperti apa sih contoh KPI satpam untuk mengukur standar kinerja? Daripada penasaran, mari simak penjelasan di bawah ini mulai dari manfaat hingga proses penerapannya dalam perusahaan!
Manfaat KPI dalam Evaluasi Kinerja Satpam
Sederhananya, KPI berperan sebagai dasar penilaian dan evaluasi kinerja seorang karyawan selama satu bulan. Nantinya, tiap bulan KPI ini akan dibandingkan dan dilihat perubahannya. Nah, pekerjaan sebagai satpam pun memerlukan KPI karena dapat memberikan sejumlah manfaat bagi individu bersangkutan dan perusahaan, yaitu:
1. Pemantauan performa kerja satpam
Manfaat utama dari penerapan KPI dalam evaluasi kinerja satpam adalah perusahaan bisa memantau performa kerja karyawan dari waktu ke waktu. Sejatinya, KPI menggunakan metode penilaian tertentu yang diukur secara kuantitatif.
Dengan kata lain, pemantauan performa dapat dilihat dari jumlah angka yang didapat di setiap bulannya. Jika angka mengalami peningkatan, hal tersebut berarti satpam sudah menjalankan tugasnya dengan maksimal. Begitu pula sebaliknya jika angka mengalami penurunan. .
2. Dasar perbandingan kinerja dari waktu ke waktu
KPI yang efektif adalah penilaian yang dilakukan setiap bulannya. Hal ini dilakukan bukan tanpa tujuan karena untuk mengetahui apakah ada perkembangan atau tidak diperlukan data dari waktu ke waktu.
Nah, dengan memiliki KPI untuk satpam setiap bulannya, Anda bisa membandingkan performa kerja mereka secara lebih terukur dan objektif. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengambil keputusan apakah perlu ada perbaikan atau tidak. .
3. Evaluasi performa satpam
Dari hasil data perbandingan yang sudah ada, perusahaan bisa mengevaluasi performa satpam yang sudah berlangsung selama periode operasional bisnis. Jika dirasa satpam mengalami penurunan performa, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuat pelatihan tambahan atau strategi perbaikan lainnya.
Tujuannya tentu adalah untuk meningkatkan performa kerja agar semakin optimal dan berdampak signifikan terhadap operasional bisnis. Selain itu, evaluasi ini juga akan berdampak baik pada karyawan karena mereka akan mendapat wawasan baru dari pelatihan yang diberikan. Sangat menguntungkan kedua belah pihak, bukan?
Contoh KPI Satpam
Adapun contoh KPI satpam yang bisa diterapkan di perusahaan Anda, antara lain:
Sumber: Scribd.
Menggunakan KPI Dalam Proses Evaluasi Kinerja Satpam
Penerapan KPI dalam proses evaluasi kinerja satpam perlu memperhatikan beberapa langkah. Hal ini disebabkan karena Anda sebagai pemilik bisnis tidak bisa sembarangan membuat KPI untuk satpam. Nah, berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebelum membuat KPI:
1. Tentukan tujuan dari pekerjaan satpam
Setiap divisi dalam perusahaan pastilah memiliki tujuannya masing-masing. Misalnya, divisi marketing bertujuan untuk mendapat pesanan sebanyak mungkin setiap bulannya. Hal ini juga berlaku pada divisi satpam di mana tujuan utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban perusahaan.
Pada KPI yang dibuat, Anda harus menentukan terlebih dahulu tujuan keselamatan seperti apa yang dibutuhkan perusahaan. Misalnya, menghindari gedung kantor dari pencurian, menjaga selama 24 jam, dan lain sebagainya. Dengan begitu, KPI yang dibuat akan lebih relevan dan sesuai dengan deskripsi pekerjaan satpam itu sendiri.
2. Tentukan poin penilaian KPI yang relevan
Berikutnya, dalam KPI, ada beberapa aspek penilaian yang dituangkan dalam poin-poin tertentu. Misalnya, poin kehadiran, poin pemeriksaan rutin, poin pemantauan lingkungan, dan lain sebagainya.
Dengan menentukan poin penilaian ini, perusahaan dapat mengetahui apakah satpam sudah menjalankan tugasnya dengan baik atau belum.
3. Buatlah KPI dengan metode pengukuran tertentu
Tujuan dibuatnya KPI adalah agar Anda memiliki penilaian objektif terhadap kinerja satpam. Hal ini disebabkan karena jika berdasar pada penilaian subjektif, Anda tidak akan mendapat gambaran luas tentang progress atau perkembangan individu terkait.
Anda bisa mengukurnya menggunakan persentase atau nominal lainnya sesuai kebutuhan perusahaan. Anda dapat memaksimalkan media penghitungan seperti Microsoft Excel atau Spreadsheet agar penilaian lebih akurat dan efektif.
4. Analisis hasil KPI
Berikutnya, KPI bukanlah semata hanya digunakan untuk data perusahaan. Akan tetapi, Anda juga harus menganalisisnya lebih dalam lagi. Analisis ini mencakup identifikasi pola kinerja satpam dari waktu ke waktu.
Identifikasilah di bagian atau poin mana satpam bekerja kurang efektif. Dari hal tersebut, Anda dapat mengambil keputusan untuk tindakan selanjutnya.
5. Beri feedback kepada satpam
Terakhir, jangan lupa untuk memberikan umpan balik kepada kinerja satpam. Apabila ada peningkatan kinerja, Anda bisa memberikan apresiasi atau reward agar mereka lebih semangat dan merasa dihargai oleh perusahaan. Begitu pula sebaliknya, apabila terdapat penurunan, Anda dapat memberi saran atau mengadakan pelatihan tambahan.
Nah, itulah beberapa penjelasan terkait KPI satpam untuk mengukur standar kinerja. Anda bisa mulai menerapkannya pada bisnis Anda dengan memperhatikan contoh yang ada.