Lompat ke konten

Masalah Keuangan UMKM, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

masalah keuangan umkm

Permasalahan utama dalam pengelolaan bisnis, terutama UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), adalah mengenai masalah keuangan. Pasalnya, keuangan berkaitan erat dengan bagaimana perusahaan bisa tetap stabil dan menghasilkan pendapatan. 

Walaupun berskala kecil, sebagai pemilik bisnis, Anda tetap harus bisa mengelola keuangan perusahaan dengan optimal. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah keuangan yang kerapkali dihadapi oleh para pelaku UMKM.

Lantas, apa saja masalah tersebut? Mengapa masalah keuangan tersebut bisa terjadi? Apakah bisa diatasi? Mari simak artikel berikut ini untuk mencari tahu jawabannya!

Berbagai Penyebab Masalah Keuangan pada UMKM

Ada beberapa penyebab umum masalah keuangan pada UMKM yang sering terjadi. Apakah Anda mengalami salah satunya? 

1. Tidak Membuat Rencana Anggaran

Karena terfokus bahwa bisnis hanya berskala kecil menengah, para pelaku UMKM jadi kurang memperhatikan perencanaan anggaran. Padahal, sekecil apa pun skala bisnis, rencana anggaran adalah hal penting dan krusial untuk dirancang.

Mengapa demikian? Pasalnya, tanpa rencana, Anda tidak bisa memperhitungkan kemungkinan risiko kerugian, biaya operasional yang harus dikeluarkan, proyeksi keuntungan, dan perhitungan lainnya. 

Anda hanya menjual produk atau jasa tanpa mempertimbangkan aspek lainnya. Jika hanya mengandalkan hal tersebut, penjualan bisnis tidak akan optimal dan justru tidak terarah. 

2. Tidak Memiliki Dana Cadangan atau Dana Darurat

Dana darurat tidak hanya berlaku dalam pengelolaan keuangan pribadi. Sebagai sebuah bisnis, Anda pun perlu memiliki dana cadangan. 

Pasalnya, Anda tidak akan tahu kapan hal tidak terduga akan terjadi. Misalnya, perubahan peraturan pemerintah, wabah penyakit, kelesuan ekonomi, dan masih banyak lagi.

Untuk dapat bertahan di tengah-tengah situasi tersebut, Anda perlu dana darurat. Terlebih jika Anda mempekerjakan karyawan yang harus diberi gaji setiap bulannya. 

3. Rekening Bisnis dan Rekening Pribadi Tidak Dipisah

Permasalahan lainnya yang sering dilakukan oleh pelaku UMKM adalah menggabungkan rekening bisnis dan rekening pribadi. Penggabungan rekening ini justru berujung pada pencatatan dan pengelolaan keuangan yang tidak teratur.

Ditambah lagi jika Anda tidak rutin mencatat pemasukan dan pengeluaran yang ada di rekening. Alhasil, dana bisnis bisa saja terpakai untuk keperluan pribadi. Begitu pula sebaliknya. 

4. Laporan Keuangan Tidak Rutin Dibuat

Idealnya, laporan keuangan dibuat setiap bulan untuk bisa mengevaluasi pengeluaran dan pemasukan bisnis. Akan tetapi, para pelaku UMKM kerap kali tidak mengindahkan hal ini.

Akibatnya, Anda tidak cepat tanggap dalam mengatasi permasalahan keuangan di kemudian hari. Hal ini bisa terjadi karena Anda tidak memiliki bukti atau dasar yang kuat terhadap anggaran yang dimiliki. 

5. Pencatatan atau Pembukuan Keuangan Masih Konvensional

Masalah umum lainnya yang sering dilakukan UMKM adalah masih mencatat keuangan yang masuk dan keluar dengan cara konvensional. Para pebisnis masih mencatat di buku secara manual.

Sebenarnya, pencatatan dengan metode ini tidak ada salahnya. Akan tetapi, metode konvensional lebih banyak berujung masalah. Misalnya, human error atau kesalahan penginputan data, kerusakan akibat disengaja atau tidak disengaja, risiko buku hilang, dan sebagainya. 

Solusi Masalah Keuangan pada UMKM

Beberapa masalah di atas tetap bisa diatasi selama Anda mengimplementasikan beberapa solusi di bawah ini: 

1. Atur Rencana Anggaran dengan Bijak

Solusi yang pertama adalah selalu atur rencana anggaran dengan bijak setiap bulannya. Rencana anggaran tidak hanya dibuat pada awal berjalannya bisnis. Setiap bulannya, pasti Anda akan mengeluarkan biaya tertentu yang mungkin berbeda dari bulan sebelumnya. 

Nah, Anda bisa mulai membuat pos-pos pengeluaran bisnis. Dalam mengelompokkan pengeluaran ini, pastikan Anda mempertimbangkan skala prioritas juga, ya. Urutkan pengeluaran dari yang paling penting dan mendesak hingga tidak penting dan tidak mendesak. 

2. Gunakan Metode Pembukuan Modern

Guna menghindari human error atau risiko kerusakan lainnya dari pembukuan konvensional, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan modern. Zaman modern sekarang ini, sudah banyak aplikasi dan fitur pencatatan keuangan yang bisa diakses secara gratis dan berbayar sesuai kebutuhan. 

Pembukuan modern ini akan mengefisiensikan operasional bisnis dan menjamin keamanan data. Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Microsoft Excel, Google Spreadsheet, aplikasi kasir elektronik, dan masih banyak lagi. 

3. Buat Rekening Khusus Bisnis

Solusi berikutnya adalah jangan lupa untuk membuat rekening khusus bisnis. Walaupun bisnis Anda hanya berskala kecil menengah, Anda tetap harus memisahkan keuangan dari rekening pribadi.

Pembuatan rekening bisnis ini bisa dibuat dengan membuka akun rekening baru. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan akun rekening pribadi lain yang jarang atau tidak pernah dipakai sama sekali. 

4. Buat Laporan Keuangan Setiap Bulan

Laporan keuangan setiap bulan berfungsi untuk mengevaluasi pengeluaran dan pemasukan setiap bulannya. Dari evaluasi tersebut, Anda bisa mengambil keputusan dengan tepat mengenai tindakan bisnis ke depannya. 

Pembuatan laporan ini bisa juga diintegrasikan menggunakan aplikasi atau fitur pencatatan keuangan online yang Anda pakai. Biasanya, aplikasi pencatat keuangan bisa menampilkan analisis laporan keuangan setiap bulan untuk mempermudah Anda. 

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah keuangan UMKM yang terutama adalah kurangnya pemahaman mengenai pengelolaan keuangan. Para pelaku UMKM masih sering mengabaikan pentingnya mencatat keuangan karena dianggap hanya bisnis kecil.

Oleh karena itu, mulai sekarang, mulai perhatikan untuk mengatur keuangan lebih bijak dan optimal lagi dengan menerapkan beberapa solusi di atas.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *