Keseimbangan harga pasar akan sangat memengaruhi performa dan kesehatan perekonomian sebuah negara. Harga pasar yang tidak seimbang berpotensi besar mengalami inflasi.
Inflasi sendiri terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu demand pull inflation, cost push inflation, dan mixed pull inflation. Pada dasarnya, ketiga jenis inflasi tersebut akan berpengaruh buruk terhadap perekonomian negara. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang menjadikan cost push inflation sangat perlu dihindari dan harus diatasi secepat mungkin jika terjadi.
Lalu, sebenarnya apa itu cost push inflation? Apa saja penyebabnya? Apakah ada cara mengatasinya? Untuk menjawab seluruh pertanyaan tersebut, mari simak informasi lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini!
Pengertian Cost Push Inflation
Cost push inflation adalah kondisi kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat setiap hari. Cost push inflation atau inflasi kenaikan biaya terjadi karena adanya peningkatan biaya bahan baku dan operasional bisnis yang tidak diimbangi dengan produksi maksimal.
Meningkatnya biaya produksi akan sangat memengaruhi keputusan pebisnis dalam menentukan jumlah unit yang akan diperjualbelikan. Alhasil, perusahaan akan menaikkan harga jual demi menutup kelebihan biaya produksi yang dikeluarkan.
Jika sudah demikian, upah karyawan pun akan meningkat karena harga kebutuhan harian mengalami peningkatan. Pasalnya, peningkatan gaji karyawan pun tidak memberikan dampak signifikan karena produksi unit bisnis kemungkinan menurun atau tidak produktif sama sekali akibat harga bahan baku melonjak tinggi. Perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membiayai bahan baku, gaji karyawan, dan keperluan lainnya.
Perbedaan Cost Push Inflation dan Demand Pull Inflation
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada jenis lainnya dari inflasi yaitu demand pull inflation. Lantas, apa perbedaan demand pull inflation dengan cost push inflation? Mari simak tabel di bawah ini agar Anda lebih memahami perbedaan antara keduanya:
Cost Push Inflation | Demand Pull Inflation | |
Penyebab | Penyebab utama terjadinya cost push inflation adalah adanya peningkatan biaya produksi (bahan baku, minyak, dsb yang mendukung operasional bisnis) | Penyebab terjadinya demand pull inflation adalah adanya peningkatan permintaan yang tidak diimbangi dengan peningkatan produksi |
Cara Kerja | Produsen akan menaikkan harga barang/layanan untuk menutupi biaya produksi yang dikeluarkan | Produsen menaikkan harga karena barang yang dicari merupakan kebutuhan utama tanpa khawatir akan memengaruhi penjualan |
Dampak | Dapat mengancam kestabilan ekonomi negara karena sulit mencari substitusi bahan produksi akibat meningkatnya harga bahan baku | Demand pull inflation bisa berdampak baik bagi perekeonomian negara karena menunjukkan ekonomi masyarakatnya kuat dan produktif. Namun, jika tidak dikendalikan, inflasi ini akan menjadi senjata bagi perekonomian negara |
Contoh Cost Push Inflation
Agar Anda memiliki gambaran lebih jelas, Anda bisa memperhatikan contoh cost push inflation berikut ini. Misalnya, Anda memiliki bisnis olahan daging ayam. Kemudian, suatu hari, harga ayam melonjak karena terjadi wabah yang memengaruhi kesehatan dan kualitas ayam.
Para pemasok ayam pun mau tidak mau harus menaikkan harga jual ayam karena unit yang dihasilkan menjadi lebih sedikit. Hal ini diakibatkan karena banyaknya ayam yang sakit atau bahkan mati sehingga tidak bisa dijual ke pasaran.
Namun, Anda tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli ayam karena bahan dasar utama bisnis adalah ayam tersebut. Karena harga bahan baku ayam meningkat, Anda pun harus menaikkan harga produk olahan ayam untuk menutupi biaya tambahan tersebut.
Tidak hanya itu saja, jika harga ayam naik, harga bahan baku lainnya pun kemungkinan akan naik. Misalnya, telur, pakan ternak, dan sebagainya. Alhasil, Anda pun tidak bisa memproduksi olahan ayam lebih banyak seperti biasanya.
Penyebab Cost Push Inflation
Terjadinya cost push inflation bisa disebabkan oleh beberapa latar belakang, yaitu:
1. Devaluasi
Devaluasi adalah fenomena penurunan nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Devaluasi bisa menjadi penyebab terjadinya cost push inflation karena harga bahan baku yang diimpor pun akan berubah.
2. Kenaikan Harga Bahan Produksi
Peningkatan harga bahan baku untuk produksi tentu akan sangat berpengaruh langsung terhadap proses produksi sebuah perusahaan. Hrga yang tinggi akan membuat perusahaan mencari substitusi sehingga berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Jika kualitas berubah, potensi pelanggan untuk berpindah ke kompetitor lain pun sangatlah besar.
Jika tidak disubstitusi, harga jual produk harus ditingkatkan guna menutupi kelebihan biaya produksi. Namun, tetap saja, potensi penjualan akan menurun pun sangatlah besar.
3. Bencana Alam
Penyebab cost push inflation yang terakhir adalah terjadinya bencana alam. Bencana alam yang tidak terduga seperti banjir, gempa, angin puting beliung, dsb akan merusak fasiiltas produksi perusahaan.
Alhasil, biaya produksi pun ikutan meningkat karena alat produksi rusak dan harus segera diperbaiki atau bahkan diganti.
Cara Mengatasi Cost Push Inflation
Dari pembahasan di atas, bisa dilihat bahwa cost push inflation berikan dampak signifikan sehingga harus diatasi dengan cara yang efektif. Berikut ada beberapa cara mengatasi cost push inflation yang bisa dilakukan:
1. Tingkatkan Produktivitas
Langkah pertama adalah dengan meningkatkan produktivitas. Walaupun harga bahan baku meningkat, produktivitas bisnis harus tetap stabil atau bahkan meningkat. Caranya bisa dengan mencari subsidi bahan produksi dan tetap mempertahankan kualitas produk.
2. Meningkatkan Impor
Dengan meningkatkan kegiatan impor, Anda bisa mencari harga bahan baku yang lebih murah dibandingkan di dalam negeri. Dengan begitu, produksi unit pun akan tetap bisa berjalan maksimal.
Itulah pemahaman tentang cost push inflation mulai dari pengertian, penyebab, hingga cara mengatasinya. Jenis inflasi yang satu ini perlu dipahami secara mendalam karena akan berdampak pada operasional bisnis perusahaan dan perekonomian negara.