Lompat ke konten

Memahami Passion Kerja dan Cara Menemukannya

Memahami Passion Kerja dan Cara Menemukannya

Banyak orang yang kurang semangat dalam menjalani pekerjaannya karena alasan kalau profesi tersebut bukanlah passion-nya. Lalu, apa sih passion itu? Dan mengapa faktor ini penting dalam dunia kerja? Simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Passion Kerja?

Passion adalah kata yang berasal dari Bahasa Inggris. Menurut kamus Merriam-Webster, pengabdian atau keinginan yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas, atau pengabdian yang kuat untuk satu objek atau konsep. Dengan kata lain, makna kata passion sinonim dengan “Love” atau cinta. 

Dari sini Anda bisa menarik kesimpulan bahwa passion kerja adalah rasa cinta seseorang terhadap pekerjaannya atau keinginan yang kuat untuk melakukan pekerjaan tersebut. Ini artinya, adanya passion terhadap sebuah pekerjaan akan meningkatkan motivasi karyawan untuk melakukan tugasnya  dengan sungguh-sungguh.

Apa Pentingnya Sebuah Passion Kerja?

Selain skill, pendidikan, dan tingkat pengalaman, banyak ahli menjadikan motivasi sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Motivasi ini dapat mewujud dalam berbagai bentuk, termasuk motivasi untuk melakukan sebuah pekerjaan karena sesuai dengan passionnya.

Mengapa demikian? Karyawan yang passionate atau memiliki rasa cinta terhadap apa yang dilakukannya, cenderung akan lebih semangat dalam melakukan pekerjaannya. Akibatnya, bisa jadi dia lebih produktif atau kualitas produk yang dihasilkan meningkat. Sederhananya, produktivitas karyawan tentu akan menurun apabila dia tidak mencintai pekerjaannya, meskipun sebenarnya dia memiliki skill, pengalaman dan pendidikan yang cukup untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Tidak hanya dalam pekerjaan, passion juga merupakan faktor penting dalam hidup untuk menjaga supaya hidup tetap bergairah dan berwarna. Maka dari itu, penting bagi seseorang untuk memiliki tidak hanya passion kerja, tetapi juga passion hidup. 

Contoh Passion Kerja

Dua sutradara kenamaan tanah air, Salman Aristo dan Fajar Nugros adalah dua contoh individu yang bekerja sesuai dengan passion mereka. Dalam wawancara keduanya dengan Soleh Solihun, Salman mengatakan bahwa sejak kuliah beliau sudah suka mengulik dan membuat sinopsis film. Adapun Fajar, terjun ke dunia film karena beliau suka mengamati dampak yang ditimbulkan sebuah film terhadap penontonnya. 

Contoh penerapan passion kerja juga salah satunya dapat Anda peroleh dalam film 3 Idiot. Film yang menceritakan 3 mahasiswa teknologi informasi tersebut memberikan contoh jelas bagaimana dampak passion seseorang terhadap bidang tertentu menjadikan orang tersebut unggul di bidangnya, begitu pula sebaliknya. 

Cara  dan Tips Menemukan Passion Kerja

Namun sayangnya, tidak semua orang dapat menemukan passion kerja mereka sejak masih sekolah atau balita, seperti tokoh Rancho dalam film 3 Idiot. Banyak orang yang bahkan ketika sudah bekerja pun masih merasa kalau pekerjaannya kurang cocok untuk dirinya. Latas, bagaimana cara menemukan passion kerja? Berikut ini tipsnya:

1. Ketahui aktivitas yang membuat Anda merasa senang

Langkah pertama untuk menemukan passion kerja adalah dengan mengetahui aktivitas yang membuat Anda merasa senang atau puas. Kasus Fajar Nugros di atas misalnya, yang senang ketika melihat penonton sebuah film terpesona dengan tayangan yang mereka saksikan. Hal ini lantas mendorongnya untuk merintis karir di bidang perfilman hingga kini. Mengerjakan hal-hal yang membuat Anda senang akan membantu Anda untuk bekerja secara maksimal di bidang tersebut. 

2. Ketahui kelebihan dan kekurangan

Lalu, bagaimana jika Anda senang melakukan banyak hal? Maka tips yang kedua adalah mengetahui kelebihan dan kekurangan Anda. Saat mengetahui kelebihan dan kekurangan, ada dua langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan, yaitu mengatasi kekurangan dengan menimba lebih banyak ilmu dan pengalaman, atau memaksimalkan kelebihan. 

Misalnya meskipun suka menikmati tanggapan penonton setelah film berakhir, Fajar Nugros tidak tahu menahu soal cara membuat film. Untuk mengatasi hal ini, beliau lantas memilih untuk menimba ilmu dan pengalaman lebih banyak dengan cara berguru kepada Hanung Bramantyo, sutradara kondang yang lebih senior. 

3. Mengingat hal yang disukai sewaktu kecil

Mengingat hal yang Anda sukai sewaktu kecil atau remaja dapat membuat Anda menemukan passion kerja. Hal ini bisa memiliki dua dampak, pertama yaitu Anda memutuskan resign dan membangun bisnis yang Anda idamkan sejak kecil, atau tetap bekerja di bidang yang sama karena Anda menyadari kalau pekerjaan Anda saat ini adalah profesi yang Anda inginkan waktu kecil dan remaja. 

Meskipun ketika dewasa Anda tidak lagi menyukainya, namun memahami bahwa pekerjaan saat ini adalah impian Anda dulu, akan sedikit banyak membantu Anda mencintai pekerjaan. 

4. Terbuka terhadap semua kemungkinan

Jangan sampai Anda membiarkan kelebihan dan kekurangan, serta tekad untuk bekerja sesuai passion membatasi diri Anda. Sebab, terkadang Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, tetapi memberikan apa yang sebenarnya kita butuhkan atau tanpa sadari kita inginkan. 

Banyak orang yang menekuni sebuah profesi atau pekerjaan dengan semangat bukan karena pekerjaan tersebut adalah impian masa kecil mereka atau merupakan hobi mereka, tetapi karena seiring berjalannya waktu, mereka jatuh cinta dengan pekerjaan tersebut. 

Misalnya, Anda sejak kecil tidak menyukai matematika, sehingga ketika kuliah memilih jurusan Ilmu komunikasi. Tak dinyana, lambat laun Anda jatuh cinta dengan hal-hal yang berbau komunikasi, sehingga terus menekuni pekerjaan di bidang tersebut hingga kini. 

Contoh lainnya adalah Anda ingin menjadi seorang penulis yang mendapatkan pembayaran atas hasil karya tulisnya, namun karena satu dan lain hal, Anda tidak bisa menjadi penulis novel yang sukses atau menjadi kolumnis di koran. Ternyata, seiring dengan perkembangan teknologi ada pekerjaan di bidang kepenulisan yang baru, seperti content writer, copywriter dan lain sebagainya yang siap ditekuni.

Passion Vs. Uang

Banyak orang yang bisa bekerja sesuai passion mereka atau jatuh cinta dengan pekerjaannya. Akan tetapi, banyak juga yang tidak memiliki privilege tersebut dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Sebab, banyak profesi yang sesuai passion tidak bisa menghadirkan keuntungan moneter seperti yang didapatkan dalam pekerjaan yang sekarang. 

Untuk mengatasi dilema ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  1. Belajar mencintai pekerjaan saat ini. 
  2. Tidak membatasi diri hanya dengan 1 passion saja. 
  3. Menentukan skala prioritas. Artinya, jika bekerja sesuai passion bisa ditunda, maka tunda saja terlebih dahulu. 
  4. Jika memang sudah waktunya, dan Anda siap dengan konsekuensinya, maka pilihlah pekerjaan yang Anda sukai. 

Perlu diingat bahwasanya seseorang bisa memiliki lebih dari 1 passion dalam hidupnya, dan salah satu kemampuan manusia adalah beradaptasi di berbagai kondisi. Artinya, semua 4 pilihan di atas dapat Anda lakukan secara bergantian sesuai dengan waktunya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *