Lompat ke konten

Multi Level Marketing: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Kerjanya

Multi Level Marketing

Multi Level Marketing (MLM)  atau biasa disebut dengan pemasaran berjenjang adalah kegiatan pemasaran di mana penjual mendapatkan keuntungan bukan hanya dari penjualan produknya saja, tetapi juga sebagian keuntungan dari jaringan distributor atau salesnya. Berbeda dengan bekerja kantoran, MLM tak terikat waktu dan pengerjaannya cenderung fleksibel.

Ketika mendengar kata bisnis MLM, banyak orang malah berpikir negatif dan langsung menolak. Padahal tak semuanya buruk, masih banyak yang menguntungkan dan produknya jelas. Apabila penasaran seputar multi level marketing atau MLM, baca informasi selengkapnya berikut ini!

Pengertian Multi Level Marketing (MLM)

Multi Level Marketing adalah jenis kegiatan pemasaran berjenjang yang sistem penjualan produknya dilakukan secara berjenjang dari agen ke konsumen. Sistem penggajiannya merupakan skema piramida, di mana jika semakin luas jaringan pemasarannya maka semakin besar pula keuntungan yang didapatkan. 

Jadi jika mampu merekrut banyak orang agar mau bergabung menjadi member, bonus yang didapatkan juga semakin banyak. Ketika bergabung menjadi member MLM, Anda tak akan memperoleh gaji bulanan seperti karyawan pada umumnya. Tetapi memperoleh keuntungan dari hasil penjualan serta perekrutan agen baru.

Menjalankan bisnis MLM termasuk menguntungkan jika mendapatkan perusahaan legal yang telah terdaftar. Terutama jika produknya bagus, pasti banyak orang mencarinya atau mungkin malah tertarik untuk bergabung sebagai member (mitra niaga/distributor). Apabila distributor mampu meningkatkan penjualan, maka omset perusahaan bisa semakin meningkat lalu banyak kesempatan lagi untuk memperoleh keuntungan.

Ciri-Ciri Multi Level Marketing (MLM)

Masih bingung membedakan mana multi level marketing (MLM)? Selain dilihat dari segi pemasarannya, ciri-ciri MLM antara lain sebagai berikut ini. 

1. Armada pemasaran

Ciri-ciri MLM yang pertama yaitu dilihat berdasarkan armada pemasarannya, yaitu distributor atau mitra agen berperan sebagai tenaga pemasaran produk sekaligus menjadi bos dalam usaha tersebut. Berbeda dengan bisnis konvensional atau non-MLM, di mana produsen membutuhkan distributor untuk memasarkan barang ke pedagang, pengecer, hingga sampai ke tangan konsumen. 

Maka dari itu, tak heran apabila pada sistem bisnis MLM tak membutuhkan pegawai lain untuk melakukan pemasaran. Sebab sistemnya mempekerjakan diri sendiri sambil mencari member baru yang mau bergabung supaya semakin menguntungkan.

2. Sistem pembagian keuntungan

Sistem pembagian keuntungan MLM berbeda dengan bisnis lainnya, sebab keuntungannya bisa diperoleh secara mutlak dan lumayan besar untuk diri sendiri. Sedangkan bisnis konvensional atau skala perusahaan, laba yang diperoleh agen/distributornya marginnya lebih kecil dibandingkan pemilik maupun petinggi perusahaan.

Tak heran banyak orang lebih memilih menjalankan MLM dibandingkan menjadi agen penjualan yang bukan MLM karena melihat keuntungannya lumayan besar. Meskipun begitu, mitra agen MLM harus mampu mencari pembeli sendiri jika ingin memperoleh laba penjualan besar.

3. Cara menjual produk

Ciri-ciri MLM yang mungkin sudah tak asing dan cukup sering menjumpainya yaitu cara menjual produknya langsung dari distributor ke konsumen. Jadi biasanya barang tersebut tak pernah dijumpai di supermarket besar ataupun minimarket tertentu. Hal ini menjadikan produk tersebut eksklusif karena memang tak dijual publik di toko-toko tertentu.

Biasanya produk yang dijual di distributor MLM termasuk eksklusif, apalagi jika perusahaannya legal. Contohnya Oriflame, Herbalife, NU Skin, Tiens, dan lain sebagainya. Sebagai salah satu bisnis yang bisa dijalankan secara fleksibel, menjual produk MLM dapat dijadikan sebagai sampingan guru honorer maupun pendapatan tambahan untuk ibu rumah tangga. 

Jenis-Jenis Multi Level Marketing (MLM)

Sebagai bisnis pemasaran berjenjang, jenis-jenis MLM ada tiga. Lihat penjelasannya di bawah ini. 

1. Sistem binary plan

Sistem binary plan hanya mempunyai dua frontline saja dan dikembangkan secara seimbang. Saat ini sistem tersebut sudah cukup banyak diterapkan di Indonesia. Semakin seimbang jaringan frontline, maka kesempatan memperoleh keuntungan pun juga semakin besar. 

Jika frontline tidak seimbang, maka bonusnya akan masuk ke perusahaan tetapi cenderung kurang menguntungkan bagi para mitranya. Menerapkan sistem binary plan membuat perusahaan jadi lebih cepat berkembang. 

Namun sayangnya sistem binary plan ini dikategorikan sebagai jual beli manusia atau human trafficking secara halus, sebab ketika tahap awal perekrutan member diberi iming-iming keuntungan besar dan bisnisnya mudah dilakukan. Padahal faktanya, pihak yang memperoleh keuntungan hanyalah agen yang bergabung di awal saja.

2. Sistem matrix

Sistem matrix sebenarnya tak jauh berbeda dengan binary plan, sebab di matrix memakai konsep tiga frontline hingga seterusnya ke bawah. Sebenarnya sistem ini pun ada karena untuk mengakali binary plan yang dianggap curang dan melakukan money game atau permainan uang. 

Tak jauh berbeda dengan binary plan, konsep tiga frontline pada sistem matrix sebenarnya juga hanya menguntungkan agen yang memang telah bergabung di awal. Konsep seperti cukup banyak ditemui di beberapa perusahaan.

3. Sistem break away

Jenis MLM berikutnya adalah sistem break away, yaitu pengembangannya membutuhkan jaringan member lebih luas. Artinya, semakin banyak orang bergabung menjadi anggota, maka keuntungan atau bonus yang diperoleh pun semakin banyak serta ditambah dari hasil penjualan produk. Terkadang downline dapat lebih besar dari upline.

Sistem break away rata-rata keuntungannya kecil saat awal bergabung, namun pasti lebih besar ketika berada di peringkat atas. Maka dari itu perusahaan menjanjikan iming-iming bonus yang besar jika agen mampu merekrut banyak orang.

Cara Kerja atau Sistem Multi Level Marketing

Cara kerja multi level marketing (MLM) tak hanya sebatas merekrut member lalu mendapatkan bonus. Ini merupakan cara kerja MLM sekaligus siklusnya.

1. Distributor agen disponsori oleh distributor resmi perusahaan MLM

Tahap pertama pada cara kerja MLM yaitu perusahaan mencari agen distributor awal sekaligus memberinya sponsor untuk mencari anggota baru. Setelah itu, distributor awal tersebut menjual produk sekaligus memperluas jaringan mitra, sehingga harus mencari member baru yang hendak bergabung supaya mendapatkan lebih banyak keuntungan. Tahapan ini terus berulang sampai terbentuk jaringan luas untuk melakukan pemasaran produk. 

2. Membayar uang pendaftaran

Selanjutnya, jika ada orang yang tertarik untuk bergabung MLM akan dikenakan biaya tambahan berupa uang pendaftaran yang harus dibayarkan di awal. Besaran biayanya tergantung perusahaan, bisa terjangkau tetapi bisa juga lebih mahal. Nantinya setelah membayar pendaftaran akan diberikan buku pedoman, training, katalog produk, cara pemesanan konsumen, dan lain-lain.

3. Tanda tangan kontrak

Sebagai mitra bisnis MLM, tahapan berikutnya member baru akan diminta untuk menandatangani kontrak. Kontrak tersebut berisi peraturan sekaligus ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan MLM, biasanya isinya tentang kewajiban untuk menjual produk mereka, pedoman menjalankan bisnis, serta ketentuan komisi atau bonus yang diperoleh nantinya.

4. Menjual produk ke konsumen

Berikutnya setelah menandatangani kontrak, member sudah boleh menjual produknya ke konsumen dengan sistem direct selling atau menjual secara langsung (personal/face to face) ke konsumen. Sebagai seorang mitra agen (member), harus bisa menjelaskan kelebihan produk sekaligus meyakinkan konsumen agar mau membelinya.  

5. Memperluas jaringan 

Sesuai sistemnya, di MLM mengharuskan para anggotanya untuk memperluas jaringan supaya bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Caranya dengan mendekati banyak orang yang berprospek lalu memberitahukan keuntungan jika bergabung sebagai distributor.

Apabila berhasil mendapatkan anggota baru, maka distributor dan anggota baru tersebut akan mendapatkan komisi. Hal ini terus berulang hingga ke tahap pertama cara kerja MLM.

Multi level marketing atau MLM merupakan bisnis yang menjanjikan apabila bisa melakukan penjualan produk sebaik mungkin serta merekrut member baru sebanyak mungkin. Bisnis MLM ini termasuk legal, asalkan pandai memilih yang perusahaan dan produknya legal.

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah sarjana pertanian yang tertarik menulis di bidang entrepreneurship, tips seputar keuangan, dan gaya hidup.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *