Lompat ke konten

On The Job Training: Pengertian, Cara Kerja & Manfaatnya

on the job training

Saat baru memulai sebuah karir, Anda akan dihadapkan dengan on the job training. Banyak perusahaan besar menerapkan hal ini agar karyawan baru dapat memiliki keterampilan atau skill yang diinginkan oleh perusahaan.

Lebih lengkapnya, berikut pengertian, cara kerja dan manfaat on the job training. Supaya tidak penasaran simak artikel ini sampai akhir. 

Pengertian On the Job Training

On the Job Training (OJT) adalah cara belajar di mana seseorang belajar melakukan pekerjaan langsung di tempat kerja sebenarnya. Jadi, bukan hanya belajar teori dari buku, tetapi juga belajar sambil melakukan pekerjaan sehari-hari. Misalnya, jika seseorang belajar menjadi koki, mereka akan belajar di dapur restoran dengan bantuan koki yang sudah berpengalaman.

Dalam OJT, seorang mentor atau orang yang sudah ahli akan membimbing dan memberi tahu bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar. Karyawan baru akan mempraktekkan apa yang mereka pelajari di tempat kerja sehari-hari. Ini membantu mereka memahami dan menguasai keterampilan yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

Jadi, OJT adalah cara belajar di tempat kerja nyata, di mana seseorang belajar sambil melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bimbingan dari orang yang sudah berpengalaman. Ini membantu mereka menjadi lebih ahli dan siap untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

Cara Kerja On the Job Training

Cara kerja On-the-Job Training (OJT) melibatkan beberapa langkah yang memungkinkan karyawan atau peserta pelatihan untuk memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan melalui pengalaman praktis di lingkungan kerja sehari-hari. Berikut adalah cara kerja OJT.

1. Pemilihan peserta

Cara kerja on the job training yang pertama adalah pemilihan peserta. Perusahaan atau organisasi memilih karyawan yang memerlukan pelatihan atau orang yang baru direkrut untuk mengikuti OJT. Ini dapat termasuk karyawan baru, pekerja yang memerlukan pengembangan keterampilan baru, atau individu yang dipindahkan ke peran baru.

2. Pemilihan mentor

Mentor atau instruktur yang berpengalaman dan terampil dipilih untuk membimbing peserta OJT. Mentor ini biasanya merupakan pekerja yang berpengalaman dalam bidang pekerjaan yang relevan.

3. Pendekatan praktis

Peserta OJT akan mulai bekerja di tempat kerja sehari-hari mereka, dan mentor akan memandu mereka dalam menjalankan tugas-tugas yang sesuai dengan pekerjaan. Peserta akan mempraktikkan keterampilan dan pengetahuan yang telah mereka pelajari.

4. Umpan balik dan evaluasi

Mentor memberikan umpan balik teratur kepada peserta tentang kinerja mereka. Ini dapat mencakup pujian atas pekerjaan yang baik dan saran untuk perbaikan. Evaluasi kinerja adalah bagian penting dari OJT, dan peserta dapat mengukur perkembangan mereka.

5. Pendampingan berjenjang

Saat peserta OJT menjadi lebih terampil dan mandiri, mentor dapat mengurangi tingkat bimbingan dan memberi mereka lebih banyak tanggung jawab. Ini membantu peserta menjadi lebih percaya diri dan kompeten.

6. Evaluasi akhir

Setelah selesai OJT, peserta mungkin akan menjalani evaluasi akhir untuk memastikan bahwa mereka telah mencapai tujuan pelatihan dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka.

Bentuk-bentuk On the Job Training

On-the-Job Training (OJT) dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk tergantung pada jenis pekerjaan dan kebutuhan pelatihan. Berikut adalah beberapa bentuk umum dari OJT. 

1. Pelatihan melalui demonstrasi 

Mentor atau instruktur menunjukkan bagaimana melakukan tugas-tugas tertentu dengan benar kepada peserta OJT. Mereka dapat menggambarkan langkah-langkahnya, memberikan contoh, dan menjelaskan prosesnya. Bisa berupa presentasi atau penjelasan singkat saja. 

2. Pekerjaan sebenarnya

Peserta OJT secara aktif terlibat dalam pekerjaan sehari-hari di tempat kerja. Mereka akan mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari di situasi nyata. Tentu saja dengan tetap memberikan pendampingan yang memadai dan petunjuk yang jelas akan pembagian tugas atas pekerjaannya. 

3. Rotasi pekerjaan

Peserta OJT dapat dipindahkan ke berbagai departemen atau divisi di dalam perusahaan untuk memahami berbagai aspek pekerjaan dan memperluas pengetahuan mereka. Ini sangat baik agar mereka saling menghargai pekerjaan masing-masing sehingga proses pengerjaan tugas bisa berdasarkan kebijaksanaan dalam ikut melakukan pekerjaan secara disiplin. 

4. Pekerjaan proyek atau tugas tertentu

Peserta dapat diberi tanggung jawab khusus untuk menyelesaikan proyek atau tugas tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat membantu mereka menerapkan keterampilan baru dengan cara yang praktis. Anda juga bisa memberikan peserta studi kasus yang harus diselesaikan. 

5. Magang

Magang adalah bentuk OJT di mana peserta bekerja untuk perusahaan atau organisasi untuk jangka waktu tertentu, biasanya sebagai bagian dari pendidikan formal atau untuk memperoleh pengalaman praktis di industri tertentu. Biasa selama 1 bulan atau 3 bulan, ada juga magang dalam waktu 6 bulan tergantung dengan kebijakan perusahaan. 

6. Simulasi atau latihan

Peserta dapat menggunakan peralatan atau perangkat lunak simulasi untuk mempraktikkan keterampilan mereka sebelum diterapkan di tempat kerja nyata. Ini umum terjadi dalam industri seperti kedokteran, penerbangan, atau militer.

7. Pelatihan berbasis proyek 

Peserta dapat bekerja pada proyek-proyek aktual yang terjadi di perusahaan. Mereka akan mempraktikkan keterampilan mereka sambil berkontribusi pada tujuan proyek tersebut. Ini sangat efektif untuk menunjukkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 

8. Pekerjaan sambil belajar 

Peserta dapat memadukan belajar dengan bekerja di tempat kerja. Mereka dapat menerima pendidikan formal atau pelatihan lanjutan sambil bekerja dan menerapkan keterampilan yang mereka pelajari secara langsung.

9. Pendampingan atau magang bersama

Peserta OJT dapat bekerja bersama dengan mentor atau instruktur untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan langsung dalam melaksanakan tugas-tugas. Bisa bertanya, diskusi dan pemberian petunjuk dengan SOP. 

10. Proyek tim 

Terakhir, bentuk on the job training bisa berupa proyek tim. Peserta dapat bekerja dalam tim untuk menyelesaikan proyek tertentu. Ini memungkinkan mereka untuk belajar bekerja secara efektif dalam kelompok dan mempraktikkan keterampilan kolaboratif.

Manfaat Program On the Job Training

On-the-Job Training (OJT) memiliki sejumlah manfaat yang signifikan, baik bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari OJT.

1. Pengalaman praktis

OJT memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar melalui pengalaman langsung di tempat kerja sebenarnya. Mereka dapat mempraktikkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka pelajari dalam situasi nyata.

2. Peningkatan keterampilan khusus 

OJT memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan khusus yang diperlukan untuk pekerjaan mereka. Mereka dapat belajar cara melakukan tugas-tugas tertentu dengan benar dan efektif.

3. Pengurangan waktu pelatihan 

OJT dapat mempercepat proses pembelajaran dan integrasi karyawan baru ke dalam tim dan lingkungan kerja. Mereka dapat menjadi produktif lebih cepat daripada jika mereka hanya menerima pelatihan teoritis.

4. Peningkatan kepercayaan diri 

Dengan mempraktikkan keterampilan mereka di tempat kerja, karyawan mendapatkan kepercayaan diri tambahan. Mereka akan merasa lebih siap dan yakin dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.

5. Mengurangi biaya pelatihan 

OJT cenderung lebih hemat biaya daripada metode pelatihan formal lainnya. Ini karena karyawan belajar di tempat kerja sebenarnya, dan tidak memerlukan infrastruktur atau sumber daya tambahan.

6. Penyesuaian budaya organisasi

Karyawan dapat lebih cepat beradaptasi dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan ketika mereka berinteraksi secara langsung dengan rekan kerja dan pengaturan kerja sehari-hari.

7. Meningkatkan kinerja karyawan 

Karyawan yang mendapatkan pelatihan yang efektif melalui OJT cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan baik.Nah, berikut diatas merupakan pengertian, cara kerja dan manfaat on the job training saat proses rekrutmen perusahaan. Apabila perusahaan merasa on the job training memiliki banyak manfaat untuk perusahaan bisa coba untuk menerapkannya. bIsa melakukan percobaan terlebih dahulu untuk menilai kecocokannya, tentunya dengan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan. Selamat mencoba!

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun adalah mahasiswa ekonomi tingkat akhir di UPN Veteran Yogyakarta yang tertarik menulis dengan tema ekonomi dan finansial.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *