Lompat ke konten

Push and Pull Marketing Strategy dalam Digital Marketing

push and pull marketing strategy

Pemasaran adalah salah satu kegiatan terpenting dalam bisnis. Terlepas dari sebagus apapun produk dan layanan yang Anda tawarkan, apabila komunikasi pemasaran yang Anda gunakan kurang baik, maka hasil penjualan dari produk dan layanan tersebut juga tidak akan maksimal. 

Dalam artikel kali ini, penulis akan membahas mengenai dua pendekatan yang banyak digunakan dalam pemasaran, yaitu pull and push marketing strategies. Meskipun keduanya sedikit berbeda, namun kedua strategi ini lebih baik dilakukan secara terpadu. 

Pengertian Push Marketing

Push marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada mendorong atau memperkenalkan produk kepada target konsumen potensial. Istilah lain dari strategi pemasaran ini adalah direct marketing dan pemasaran jemput bola.

Tujuan dari push marketing adalah memperkenalkan nilai-nilai yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan atau produk kepada target konsumen. Dengan demikian, target konsumen tersebut tidak perlu mencari produk yang mereka inginkan. 

Ada banyak contoh strategi push marketing. Misalnya, mbak-mbak sales yang menawarkan brosur atau leaflet kepada Anda, iklan-iklan di media sosial, koran maupun di TV, atau memasang baliho dan banner pemasaran untuk memasarkan produk secara lokal. 

Umumnya, push marketing digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan produk dalam jangka pendek, serta cenderung fokus pada mendapatkan konsumen baru (customer acquisition).

Pengertian Pull Marketing 

Kebalikan dari push marketing, pull marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus untuk menarik pelanggan baru maupun lama untuk membeli produk Anda. Istilah lain dari strategi pemasaran ini adalah inbound marketing. 

Tujuan dari pull marketing adalah menciptakan basis konsumen yang setia dan melakukan pembelian produk perusahaan secara berulang. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu khawatir dalam menciptakan konsumen potensial baru. 

Sama halnya dengan push marketing,  ada banyak juga strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk pull marketing ini. Misalnya, strategi SEO untuk menarik konsumen ke website Anda ketika mereka sedang mencari barang atau jasa dengan klasifikasi tertentu, Membuat content marketing yang menarik di media sosial maupun di website, hingga memberikan layanan pasca jual yang prima.

Pull marketing juga lebih cocok untuk membangun konsumen yang loyal dalam jangka panjang. Sebab dengan strategi ini, perusahaan telah berusaha membangun kepercayaan dan keterkaitan antara perusahaan dan nilai-nilai yang ada pada konsumen. 

Perbedaan Push Marketing dan Pull Marketing

1. Fokus

Seperti yang telah dibahas di atas bahwasannya fokus push marketing adalah untuk memperkenalkan atau mendorong produk kepada konsumen, sementara fokus pull marketing adalah menarik konsumen untuk membeli suatu produk. Perbedaan fokus ini kemudian mendorong terjadinya perbedaan indikator dan strategi pemasaran yang digunakan. 

Misalnya, sebuah perusahaan menerapkan push marketing untuk meningkatkan penjualan, tentu indikator keberhasilan yang digunakan adalah conversion rate dan engagement rate. Di sisi lain, penerapan pull marketing dengan menggunakan SEO memiliki indikator peringkat artikel di Google Search Engine untuk kata kunci tertentu. 

2. Jangka waktu

Perbedaan pull and push marketing yang kedua adalah jangka waktu. Push marketing cenderung digunakan untuk mendapatkan hasil dalam jangka pendek, sementara pull marketing digunakan untuk pemasaran produk dalam jangka panjang.

3. Kelebihan dan kekurangan

Investasi pada push marketing bisa langsung dirasakan tingkat keberhasilannya. Misalnya, dari biaya iklan sejumlah sekian, ada peningkatan pendapatan sejumlah X. Namun strategi ini melupakan engagement perusahaan dengan konsumen dalam jangka panjang. 

Sebaliknya, pemasaran menggunakan strategi pull marketing seringkali hanya bisa dirasakan dampaknya dalam jangka panjang. Akan tetapi, untuk menghasilkan hasil jangka panjang ini dibutuhkan usaha yang konsisten sejak dini. 

Push Marketing vs Pull Marketing, Mana Metode Pemasaran yang Terbaik?

Alih-alih dipilih mana yang terbaik, sebaiknya perusahaan menggunakan keduanya secara terpadu meskipun strateginya harus disesuaikan dengan budget dan tujuan pemasaran yang ada. Misalnya, sebuah perusahaan yang baru berdiri dan fokus menambah konsumen (customer acquisition), bisa jadi berfokus pada strategi push marketing yang lebih agresif, misalnya dengan memasang iklan baliho dimana-mana maupun menawarkan diskon besar-besaran. Di sisi lain, untuk  pull marketing-nya perusahaan tersebut bergantung pada layanan pasca penjualan yang dibuat sebaik mungkin. 

Lain halnya dengan perusahaan yang sudah mapan dan memiliki basis konsumen yang kuat. Alih-alih terus ekspansif, perusahaan berusaha menyediakan berbagai strategi pemasaran yang menarik konsumen lama untuk datang kembali menggunakan produk perusahaan. Misalnya, dengan menawarkan diskon khusus member, atau mendorong konsumen untuk menggunakan layanan lain yang disediakan oleh perusahaan tersebut dengan iming-iming diskon.

Tips Menerapkan Push and Pull Marketing untuk Bisnis

1. Tentukan sesuai dengan budget dan tujuan pemasaran

Terlepas dari pendekatan apapun yang Anda pilih, Anda harus memilih strategi pemasaran berdasarkan dengan tujuan penggunaannya. Seperti contoh push dan pull marketing dalam subab diatas, strategi untuk customer acquisition tentu akan berbeda dengan customer retention. 

Oleh karena itu, tentukan tujuan dan budget pemasaran perusahaan Anda terlebih dahulu baru pendekatan dan strategi yang diterapkan. Apalagi jika perusahaan Anda memiliki budget yang terbatas, tentu tidak semua strategi bisa dieksekusi. 

2. Kenali kebutuhan konsumen Anda

Sama dengan budget dan tujuan pemasaran, mengenali kebutuhan konsumen adalah hal penting yang harus Anda ketahui terlepas dari pendekatan pemasaran apapun yang Anda pilih. Hal ini karena, untuk menyusun strategi pemasaran yang tepat guna, diperlukan pesan dan konten yang menjawab kebutuhan konsumen. 

Sederhananya, katakanlah perusahaan Anda adalah produsen produk makanan bayi. Maka strategi push marketing yang bisa Anda gunakan adalah dengan iklan di media sosial yang menargetkan ibu-ibu dengan anak usia tertentu, sementara strategi pull marketing yang bisa Anda lakukan adalah membuat artikel SEO mengenai rekomendasi produk makanan bayi bernutrisi atau hal-hal yang perlu diperhatikan oleh ibu baru.

3. Gunakan platform customer relationship management

Salah satu perangkat lunak teknologi yang dapat Anda manfaatkan untuk menyusun strategi ini adalah platform customer relationship management (CRM). Dengan perangkat lunak ini, Anda bisa menyimpan, mengolah dan menganalisis data-data konsumen, mulai dari nomor handphone, nama, usia hingga riwayat pembelian dengan mudah.

Beberapa aplikasi CRM juga sudah bisa digabungkan dengan WhatsApp, sehingga Anda bisa mengirimkan berbagai pesan pemasaran secara langsung kepada konsumen melalui platform ini saja. 

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *