Lompat ke konten

Penyebab Kecurangan dalam Fraud Triangle dan Cara Mencegahnya

fraud triangle

Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang memiliki laporan keuangan lengkap dan terstruktur. Namun, apa jadinya kalau ternyata laporan keuangan tersebut dicurangi bahkan oleh karyawan perusahaan Anda sendiri? 

Peristiwa tersebut kerapkali terjadi di berbagai skala perusahaan baik kecil maupun besar. Peristiwa kecurangan dalam laporan keuangan ini memiliki istilah tersendiri yaitu fraud triangle. Bukan tanpa sebab tentunya fraud triangle ini berlangsung.

Lantas, apa saja penyebab kecurangan dalam fraud triangle? Seperti apa tahapannya? Bagaimana cara mencegahnya? Daripada penasaran, mari bahas lebih lanjut pada artikel di bawah ini!

Apa Itu Fraud Triangle?

Fraud triangle adalah ancaman kecurangan yang terjadi dalam dunia akuntansi terkhusus terkait laporan keuangan perusahaan. Tindak kecurangan ini bisa dilakukan oleh individu ataupun kelompok yang tentunya bertujuan untuk kepentingan segelintir orang. 

Tindakan ini disebut sebagai kejahatan segitiga (triangle) karena ada 3 tahap yang melatarbelakangi seseorang melakukan tindakan tersebut. Tahapan ini cukup kompleks untuk ditelaah. Pasalnya, jika sudah mencapai tahap ketiga, Anda sebagai pebisnis akan mengetahui akar permasalahan yang terjadi sehingga karyawan bisa melakukan tindakan tersebut.

Pemahaman atau konsep terkait fraud triangle dikemukakan pada tahun 1950 oleh Donald Cressey. Kemudian, peneliti lain bernama W. Steve Albrecht mempelajari dan meneliti lebih dalam terkait konsep ini dan implementasinya dalam bisnis. 

Tahapan Kecurangan dalam Fraud Triangle

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang 3 tahapan kecurangan dalam fraud triangle yang perlu dipahami: 

1. Pressure (Tekanan)

Tahapan kecurangan fraud triangle berkaitan erat dengan penyebab atau latar belakang seseorang melakukan tindakan tersebut. Tahapan pertama adalah adanya tekanan yang memaksa seseorang untuk melakukan tindak kecurangan. 

Tekanan yang dialami oleh seseorang bisa berasal dari dalam dirinya sendiri atau lingkungan sekitar. Umumnya, tekanan yang menjadi penyebab terjadinya fraud triangle adalah hutang menumpuk, masalah keuangan pribadi atau keluarga, target bisnis yang harus dicapai, hingga gaya hidup. 

Dengan kata lain, bisa dibilang bahwa tahapan pertama fraud triangle merupakan niat awal (motivasi) yang dituju oleh seseorang. Selain itu, perlu diingat bahwa fraud triangle tidak selalu berhubungan dengan penggelapan atau pencurian dana. Bisa saja seorang karyawan melakukan pemalsuan data demi tertujunya target yang diinginkan perusahaan. 

2. Opportunity (Kesempatan/Peluang)

Fraud triangle bisa terjadi karena seseorang memiliki akses atau peluang untuk melakukan tindakan kecurangan tersebut. Biasanya, seseorang tersebut sudah memiliki posisi yang cukup vital dan tahu apa saja kelemahan perusahaan. 

Mereka juga sudah tahu celah mana yang bisa disusupi agar perusahaan tidak curiga dengan aktivitas yang sedang berlangsung. Karyawan yang memegang data penting perusahaan juga sangat besar berpeluang untuk melakukan fraud triangle

3. Rationalization (Rasionalisasi)

Tahapan terakhir adalah kondisi ketika seorang pelaku tindak kecurangan merasionalisasi atau membenarkan tindakan yang mereka lakukan. Mereka akan mencari alasan paling masuk akal atau logis agar terbebas dari tuntutan atau hukuman. 

Misalnya, karyawan yang menggelapkan dana perusahaan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Mereka bisa mengutarakan alasan berupa “tidak adanya kenaikan gaji atau benefit lain yang perusahaan tawarkan” atau “hanya meminjam sementara uang yang diambil untuk dikembalikan nanti.”

Bisa dibilang tahapan rasionalisasi ini sebagai tahap pembelaan yang dilakukan oleh pelaku. Dari sini, Anda pun bisa menilai bagaimana kesejahteraan karyawan secara menyeluruh demi mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi. 

Cara Mencegah Fraud Triangle dalam Bisnis

Walaupun kecurangan dalam bisnis kemungkinan besar terjadi kepada siapa saja, Anda tetap bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk mencegah fraud triangle

1. Evaluasi Rutin Perusahaan

Cara mencegah fraud triangle dalam bisnis yang pertama adalah terkait seberapa rutin Anda melakukan evaluasi dalam perusahaan. Evaluasi karyawan dan operasional bisnis sangat penting dilakukan guna mengetahui perkembangan (progress), kelemahan, dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan setiap bulannya.

Pasalnya, tentunya setiap bulan Anda memiliki target tersendiri, bukan? Nah, tiap target yang akan dicapai akan memengaruhi pola kerja dan semangat para karyawan. Cara melacaknya bisa melalui KPI (Key Performance Indicator)

2. Pengawasan Internal pada Seluruh Bidang Pekerjaan

Setiap bidang dalam pekerjaan biasanya sudah memiliki pemimpin atau seseorang yang bertanggung jawab untuk mengawasi anggotanya. Kendati demikian, Anda tetap harus terjun langsung untuk melakukan pengawasan internal pada seluruh bidang pekerjaan.

Bagaimana caranya? Anda bisa menggunakan aplikasi monitoring pekerjaan. Aplikasi tersebut memungkinkan Anda untuk mengetahui tugas apa saja yang sudah selesai, kesulitan yang dihadapi, target yang dicapai, dan sebagainya. 

3. Perkuat Sistem Database Perusahaan

Fraud triangle rentan dilakukan oleh seseorang yang memiliki akses khusus terhadap data perusahaan. Bahkan, jika Anda tidak memperhatikannya, mantan karyawan yang pernah bekerja di perusahaan Anda pun bisa melakukan fraud triangle, loh!

Nah, demi mencegah hal tersebut, Anda perlu memperkuat sistem database perusahaan. Anda bisa menggunakan sistem cloud yang teroptimasi atau aplikasi penyimpanan yang akurat. Perkuat juga dengan kata sandi yang rutin diganti beberapa bulan sekali. 

4. Berikan Reward dan Punishment yang Sesuai kepada Karyawan

Alasan umum yang menjadi penyebab fraud triangle berkaitan dengan masalah finansial dan kesejahteraan selama bekerja. Cara mencegahnya bisa dengan memberikan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) yang sepadan dengan kinerja karyawan. 

Jika karyawan berhasil mencapai target bisnis, Anda bisa memberi bonus yang setimpal. Sebaliknya, jika karyawan melakukan kesalahan, Anda dapat memberi hukuman yang sesuai dengan tindakan yang dilakukan. 

5. Transparansi dalam Perusahaan

Terakhir, selalu utamakan transparansi dalam perusahaan, ya! Transparansi akan menghasilkan sikap jujur dan terbuka antar sesama karyawan atau kepada atasan. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa tindak kecurangan pun tetap dapat terjadi sekali pun Anda terbuka pada karyawan. 

Itulah beberapa penyebab kecurangan dalam fraud triangle yang umum ditemukan dalam dunia bisnis. Namun, Anda tidak perlu khawatir! Anda tetap bisa mencegahnya dengan menerapkan beberapa cara yang sudah dibahas di atas.

Lusita Amelia

Lusita Amelia

Lusita adalah penulis artikel profesional yang mampu menyajikan informasi yang relevan dan berguna bagi pembaca pada topik bisnis.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *