Lompat ke konten

Apa itu Piutang Dagang, Jenis & Cara Menghitungnya

Piutang dagang

Baik dalam keuangan bisnis maupun pribadi, transaksi pinjam meminjam haruslah dicatat. Sebab, catatan transaksi ini dapat menjadi bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan memiliki uang yang harus dikembalikan atau harus diambil dari perusahaan Anda. Tanpa catatan ini, maka tagihan yang Anda bebankan kepada orang lain jadi tidak valid. 

Dalam artikel ini, penulis akan membahas mengenai salah satu jenis piutang yang penting untuk dicatat oleh sebuah perusahaan. Salah satu jenis piutang tersebut adalah piutang dagang. Pahami apa itu piutang dagang dengan membaca artikel berikut ini:

Pengertian Piutang Dagang

Menurut Slamet Sugiri, pengertian piutang dagang adalah sejumlah tagihan yang dibebankan kepada pelanggan dan sifatnya terbuka atau tidak memiliki instrumen kredit tertentu (Slamet Sugiri, 2009 : 43). Hal ini berbeda dengan piutang wesel yang memiliki warkat kredit tertentu yang berisi nominal kredit dan tanggal pelunasan. 

Umumnya, akun ini timbul akibat penjualan barang dan jasa. Misalnya, Tuan A membeli semen di toko Anda. Harga semen tersebut adalah Rp55.000 per sak, namun uang Tuan A kurang, sehingga Anda membolehkannya untuk membayar sisanya kapan-kapan. Dalam pembukuan, transaksi ini dicatat sebagai uang kas tambah sebesar Rp50.000 dan piutang dagang tambah Rp5.000. 

Piutang dagang dicatat sebagai aset alias jika nilainya bertambah masuk kolom debit dan jika nilainya berkurang akan masuk kolom kredit dan akan masuk ke dalam laporan neraca di bagian akhir. Hal ini karena di masa depan, piutang dapat Anda tagih jika sewaktu-waktu bisnis Anda membutuhkan. 

Membuat catatan khusus akun ini memiliki banyak manfaat. Pertama, dengan membuat catatan mengenai akun ini, Anda akan mengetahui nominal uang yang Anda pinjamkan atau belum dibayar oleh masing-masing pelanggan. Kedua, catatan keuangan Anda jadi lebih lengkap karena Anda tidak hanya mencatat uang yang sudah ada di rekening saja (kas dan setara kas), tetapi juga hak Anda yang masih dipegang oleh orang lain. Ketiga, jika piutang tersebut memiliki jatuh tempo, Anda bisa mengetahui kapan tanggal jatuh temponya, sehingga dapat segera melakukan tindakan yang dibutuhkan. 

Selain piutang dagang, akun ini juga bisa timbul dari transaksi lainnya. Misalnya, piutang pajak yang bisa timbul akibat perusahaan Anda kelebihan membayar pajak, sehingga berhak untuk menerima kembalian. 

Perbedaan Utang Dagang dan Piutang Dagang

Perbedaan antara utang dan piutang dagang terbilang sederhana. Anda disebut memiliki utang dagang apabila Anda meminjam uang kepada pihak ketiga untuk operasional atau membeli bahan baku dari supplier tapi belum dibayar secara lunas. Adapun Anda dikatakan memiliki piutang dagang apabila seorang pelanggan atau mitra pembeli membeli barang dan jasa yang Anda tawarkan namun belum membayarnya secara lunas. 

Dalam kaidah akuntansi, utang juga dianggap sebagai pasiva atau kewajiban (liabilities). Hal ini karena, utang wajib dilunasi apapun kondisi bisnis Anda, bahkan saat rugi sekalipun. Ini artinya, penambahan pada akun ini akan masuk dalam kolom kredit dan pengurangan pada akun ini akan masuk kolom debit. 

Jenis-Jenis Piutang Dagang

  1. Account receivable. Account receivable adalah jenis piutang yang timbul akibat adanya jual beli barang dan jasa. 
  2. Notes receivable. Notes receivable adalah surat bukti catatan piutang yang diberikan oleh peminjam atau debtor kepada pemberi piutang atau payee. Surat ini membuktikan hak payee untuk mendapatkan sejumlah uang tertentu di masa depan dari debtor. Notes receivable dapat termasuk sebagai aset lancar (current asset) apabila memiliki periode jatuh tempo kurang dari satu tahun. Apabila tenor surat ini lebih dari satu tahun, maka belum bisa dihitung sebagai aset lancar.
  3. Uncollectible account receivable (piutang tak tertagih). Piutang dagang juga bisa saja tidak bisa ditagih karena satu dan lain hal, misalnya perusahaan pembeli mengalami kebangkrutan. Untuk meminimalisir risiko yang timbul akibat hal ini, tidak jarang perusahaan menggunakan invoice dari transaksi tersebut untuk digadaikan ke bank atau lembaga keuangan lainnya yang menyediakan fasilitas invoice financing

Contoh Piutang Dagang

Toko Bangunan Berkat Abadi pada Januari 2023 memiliki transaksi keuangan terkait piutang sebagai berikut:

  1. Pak Yono membeli 3 sak semen seharga Rp55.000 per sak masih membayar Rp150.000 pada tanggal 13 Januari. 
  2. Bu Puji membeli 2 tabung cat warna biru 1 kg dan hijau 1 kg masing-masing seharga Rp39.500 dan Rp37.000. Masih membayar sebesar Rp65.000 pada 15 Januari.
  3. Ratna membeli pipa PVC 140 mm seharga Rp560.000 masih membayar sebesar Rp525.000 pada 20 Januari.
  4. Galih membeli berbagai perlengkapan pembangunan dengan total harga sebesar Rp120.000, masih membayar Rp100.000 pada 25 Januari.
  5. Tanggal 31 Januari, Pak Yono melunasi tagihannya. 

Maka, catatan piutang dagang untuk Toko Bangunan Berkat Abadi pada Januari 2023 adalah:

TanggalNo refKeteranganDebitKredit
13 JanuariPiutang Pak Yono15.000
Kas150.000
Inventory165.000
15 JanuariPiutang Bu Puji16.500
Kas60.000
Inventory76.500
20 JanuariPiutang Ratna35.000
Kas525.000
Inventory560.000
25 JanuariPiutang Galih20.000
Kas100.000
Inventory120.000
31 JanuariKas15.000
Piutang Pak Yono15.000
Saldo936.500936.500

Lalu bagaimana jika ada piutang yang tidak dapat ditagih? Ketika hal yang demikian terjadi, maka perusahaan bisa menggunakan dua metode, yaitu:

  1. Metode penghapusan langsung. Dalam metode ini, nominal uang yang tidak dapat ditagih dimasukkan ke dalam akun kerugian piutang dan diakui sebagai biaya. Akun kerugian piutang dicatat dalam kolom debit, sementara di kolom kredit ada akun piutang dagang atau usaha. 

Metode ini umumnya hanya digunakan jika jumlah uang yang tidak bisa dikembalikan oleh konsumen atau mitra sedikit. Hal ini karena metode ini tidak memungkinkan perusahaan untuk mengetahui nominal kerugian yang terjadi akibat piutang  tak tertagih dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga hasilnya akan bias jika digunakan untuk mencatat kerugian dalam jumlah besar. 

  1. Metode cadangan. Dalam metode ini, akuntan diminta untuk membuat 2 akun tambahan di jurnal penyesuaian, yaitu taksiran kerugian piutang dan cadangan kerugian piutang. Apabila pinjaman masih ada kemungkinan dibayar, maka pencatatannya adalah taksiran kerugian piutang ada di debit dan cadangan kerugian piutang ada di kredit. Apabila ada sebagian uang yang benar-benar tidak bisa ditagih, maka pencatatannya adalah catatan kerugian piutang di debit dan piutang usaha di kredit untuk menghapus utang tersebut. 

Dengan metode ini, kerugian piutang dicatat berdasarkan tanggal jatuh temponya, sehingga tidak ada piutang tak tertagih pada tahun 2019 yang dicatat pada tahun 2020.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *