Lompat ke konten

Manfaat Work Life Balance bagi Karyawan

Work life balance

Sebagai seorang pengusaha tentu Anda ingin bisnis Anda mendapatkan keuntungan. Seringkali usaha untuk mendapatkan keuntungan ini diwujudkan dalam bentuk kerja lembur bagai kuda dengan minim istirahat. Alasannya adalah dengan semakin banyak waktu yang digunakan untuk bekerja, maka semakin tinggi pula hasil pekerjaan tersebut. 

Anggapan ini ada benarnya, tapi juga banyak salahnya. Pasalnya, sebagai manusia kita fisik, otak dan mental kita membutuhkan waktu untuk istirahat dan manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi berarti. Sederhananya, tentu kualitas kinerja tukang bangunan akan menurun apabila dia bekerja dalam kondisi kelaparan dan fisik kelelahan bukan?

Oleh karena itu, penting bagi pengusaha maupun karyawan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (work life balance). Berikut ini beberapa manfaat work life balance bagi karyawan dan pengusaha. 

Manfaat Work Life Balance Bagi Karyawan dan Pengusaha

1. Mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental

Banyak orang yang mengidentifikasi pekerjaan mereka sebagai sumber stres pertama mereka. Hal ini karena di dunia kerja, mereka dituntut untuk terus produktif yang mana produktivitas ini akan mempengaruhi pendapatan mereka kedepannya. 

Dengan memiliki keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja, seseorang memiliki kesempatan untuk melakukan hal-hal lain yang lebih mereka sukai, seperti hobi atau berkumpul dengan keluarga. Akibatnya, stres akibat pekerjaan juga menurun dan kesehatan mental juga membaik. 

2. Meningkatkan kesehatan fisik

Tidak hanya kesehatan mental yang membaik, kesehatan fisik juga. Hal ini karena dengan menyeimbangkan waktu untuk kehidupan pribadi dan pekerjaan, Anda akan memiliki waktu untuk memperhatikan tubuh Anda entah itu dengan pijat refleksi atau berolahraga dengan lebih rutin. Ngomong-ngomong, olahraga teratur juga dapat meningkatkan dopamin atau hormon kebahagiaan. Artinya, semakin sering Anda berolahraga, Anda bisa semakin bahagia. 

3. Meningkatkan konsentrasi kerja

Stres tidak hanya dapat mengakibatkan Anda merasa terus menerus tertekan, tetapi juga bisa membuat Anda kehilangan konsentrasi. Misalnya, ketika Anda bekerja, Anda justru memikirkan cucian di rumah atau sebaliknya, saat di rumah memikirkan pekerjaan. Kehilangan konsentrasi seperti ini justru akan mengurangi produktivitas kerja. 

Dengan memperhatikan work life balance, Anda akan mengetahui kapan harus memikirkan pekerjaan dan kapan harus memikirkan urusan rumah dan pribadi. Dengan demikian, di tempat kerja Anda bisa fokus, di rumah juga bisa fokus, sehingga produktivitas meningkat.

4. Menekan turnover karyawan

Turnover atau pergantian karyawan yang tinggi dapat menurunkan produktivitas perusahaan Anda. Hal ini karena karyawan baru perlu dilatih ulang dan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Dengan memperhatikan keseimbangan antara pekerjaan dan pribadi, perusahaan Anda dapat menekan hal ini karena karyawan lama enggan untuk keluar dari perusahaan. Akibatnya, Anda tidak perlu merekrut karyawan baru  dan produktivitas bisa meningkat. 

5. Meningkatkan produktivitas

Dengan penurunan stres, karyawan yang lebih bahagia dan fokus pada pekerjaannya, tentu produktivitas bisnis Anda bisa meningkat. Sebab, orang yang tidak stres, lebih bahagia dan bisa fokus biasanya mudah untuk menemukan ide-ide baru yang bermanfaat untuk perusahaan. Misalnya, seorang tukang bangunan yang memiliki jam istirahat  dan makanan yang cukup tentu bisa meletakkan batu bata dengan lebih presisi dan rapi. 

6. Memperbaiki hubungan dengan orang-orang tersayang

Tahukah Anda bahwasanya salah satu penyebab mengapa Indonesia termasuk fatherless country adalah karena ayah sibuk bekerja dan semua urusan domestik dikerjakan oleh ibu? Meskipun terdengar sederhana, namun dampak tidak adanya figur ayah dalam kehidupan anak ini cukup berat loh. Mulai dari anak tidak bisa menentukan keputusan, tidak bisa bersikap tegas, hingga memiliki kemampuan akademis kurang. 

Oleh sebab itu, penting bagi seorang ayah (maupun ibu) untuk memiliki keseimbangan antara pekerjaan mereka dan rumah tangga mereka. Tidak hanya untuk anak, hal ini juga untuk diri mereka sendiri. 

Tidak hanya untuk pengusaha dan karyawan, manfaat work life balance juga dirasakan oleh ekonomi secara keseluruhan. Harvard Business Review menyebutkan bahwa peningkatan keseimbangan ini dapat meningkatkan keberagaman di dunia kerja. Ini artinya, kesempatan wanita dan kaum marginal untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak juga lebih luas. 

Cara Manajemen Mewujudkan Work Life Balance bagi Karyawan

1. Menyediakan fasilitas penunjang

Fasilitas penunjang work life balance ini tidak hanya ruang bermain, ruang gym atau ruang teater. Beberapa perusahaan dan lembaga juga menyediakan nursing room dan fasilitas child care untuk anak-anak karyawan mereka. Dengan demikian, karyawan (khususnya wanita) yang sedang menyusui dan memiliki anak balita tidak perlu khawatir soal kesejahteraan dan keselamatan anak mereka. 

2. Menyediakan maternity dan paternity leave

Waktu-waktu menjelang dan setelah kelahiran adalah waktu-waktu kritis bagi seorang wanita. Selain karena kontraksi, seorang wanita yang baru melahirkan juga berpotensi terkena baby blues atau postpartum depression. Oleh sebab itu, adanya cuti melahirkan (maternity leave) penting bagi seorang wanita. 

Meskipun waktunya bisa berbeda, namun paternity leave juga penting bagi seorang ayah untuk mendekatkan diri dengan anaknya. Paternity leave juga penting untuk menjaga kesehatan mental ayah tersebut. Kedua sistem cuti ini bisa Anda terapkan dengan mekanisme cuti berbayar (paid leave) maupun tidak berbayar (unpaid leave). 

3. Memberikan fasilitas untuk kesehatan fisik dan mental

Selain fasilitas fisik seperti ruang gym atau ruang olahraga, perusahaan juga bisa memberikan fasilitas konsultasi kesehatan fisik dan mental gratis kepada karyawan. Beberapa perusahaan memberikan fasilitas seperti, gratis konsultasi ke klinik psikologi tertentu, fasilitas lomba olahraga khusus karyawan hingga fasilitas sesederhana gratis ganti frame kacamata. 

4. Membuat peraturan-peraturan yang mendukung

Fasilitas fisik dan cuti penting, namun pembuatan peraturan kerja yang pro work life balance juga penting. Peraturan-peraturan ini, seperti dilarang mengadakan rapat di luar jam kerja, kompensasi minimum untuk lembur (supaya tidak ada karyawan yang lembur) hingga dorongan untuk tidak mendiskriminasi karyawan yang pulang tepat waktu. 

5. Menerapkan sistem kerja fleksibel

Adapun yang dimaksud dengan sistem kerja fleksibel di sini adalah manajemen menerapkan sistem kerja dari kantor (WFO), dari rumah atau di manapun (WFH) atau campuran sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi. Hal ini khususnya untuk perusahaan yang beroperasi di kota-kota besar. 

Sebab tidak dapat dipungkiri bahwasanya kemacetan dapat meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas. Namun memang keputusan seperti ini harus dipikirkan masak-masak sebab tidak semua karyawan bisa bersikap disiplin mengenai rentang jam kerja yang telah ditentukan perusahaan. Nah, itu tadi pembahasan mengenai manfaat work life balance baik kepada karyawan maupun pengusaha dan perusahaan. Pekerjaan dan pendapatan memang faktor penting dalam kehidupan manusia, namun hal ini bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kepuasan hidup. Tingkatkan kepuasan hidup Anda dengan menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *