Budidaya ikan nila kini menjadi salah satu usaha peternakan rumahan yang patut untuk diperhitungkan. Pasalnya, ikan bernama latin oreochromis niloticus ini kaya protein, relatif mudah dibiakkan dan banyak dibutuhkan oleh rumah makan baik yang sekelas warung makan maupun restoran.
Akan tetapi, untuk bisa sukses mengembangbiakkan ikan jenis ini, Anda harus tahu terlebih dahulu berapa modal yang harus dikeluarkan serta potensi pendapatan yang bisa dihasilkan. Berikut ini rincian analisis usaha ikan nila 1.000 ekor lengkap dengan potensi penghasilannya.
Peluang Usaha Ikan Nila
1. Peluang pasar
Olahan ikan nila adalah salah satu olahan ikan yang banyak ditemukan di warung-warung dan restoran di seluruh Indonesia maupun kawasan Asia lainnya. Hal ini karena rasanya yang enak, kandungan gizi yang pas serta budidaya yang relatif mudah.
Meskipun harga ikan ini di pasaran tidak terlalu tinggi (sekitar Rp25.000-Rp45.000 per kg), namun apabila Anda bisa panen 1.000 ikan, tentu nilai tersebut akan cukup menjanjikan. Mengingat 1 kg ikan nila bisa berisi 2 ekor saja.
2. Ikan nila kaya gizi
Selain rasanya yang enak, ikan ini juga kaya gizi. Menurut Halodoc, dalam 100 gram ikan nila terdapat 0 karbohidrat, 26 gram protein, 128 kalori dan berbagai vitamin seperti B12, B3, Fosfor dan selenium. Oleh sebab itu tidak heran jika dengan mengkonsumsi ikan ini, Anda dapat meningkatkan kesehatan tulang, menjaga kadar kolesterol dalam tubuh dan serangkaian manfaat lainnya.
3. Peluang budidaya
Proses budidaya ikan nila umumnya memakan waktu 4-6 bulan setelah bibit pertama kali ditebar. Selama proses pembuahan tersebut, tidak menutup kemungkinan ikan ini akan berkembang biak atau memijah. Dalam sekali pemijahan, ikan nila betina bisa menghasilkan 300 sampai 1.500 butir telur. Apabila ratusan telur ini bisa berkembang dengan baik tentunya Anda akan mendapatkan keuntungan pada proses panen setelahnya.
Tantangan Usaha Ikan Nila
1. Pendanaan
Modal terbesar yang harus Anda keluarkan untuk membuka usaha ikan ini terletak pada pembangunan kolam dan pembelian beberapa mesin penunjang. Kolam ini harus didesain sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara dan kebersihan air dalam kolam cukup dan tidak membuat ikan stress.
2. Perawatan
Tantangan lain dari budidaya ikan adalah mekanisme perawatan. Sama halnya dengan tumbuhan dan hewan yang lain, ikan nila tidak hanya membutuhkan pemberian makanan dan gizi secara teratur tetapi juga kolam yang bersih dan suhu air yang terjaga.
Suhu air mempengaruhi jumlah makanan yang bisa diperoleh ikan dan sistem metabolisme ikan tersebut. Ikan nila bisa hidup di suhu air 14 °C sampai 38 °C, namun temperatur air yang ideal ikan ini adalah 25 °C sampai 30 °C. Keberadaan mesin, dan atap sederhana diperlukan untuk mengatur sirkulasi udara, dan kualitas air ini.
3. Alam
Tidak dapat dipungkiri bahwasannya salah satu tantangan terbesar dari budidaya ikan rumahan adalah kondisi alam. Bisa jadi Anda telah merawat nila yang Anda pelihara sebaik mungkin akan tetapi karena satu dan lain hal seperti, kondisi alam yang kelewat panas bisa membuat ikan tersebut mati begitu saja.
4. Proses pemasaran
Sama seperti produk nabati dan hewani lainnya, salah satu tantangan dalam bisnis ini adalah proses pemasaran dan distribusi. Sebab, tanpa pemasaran dan distribusi yang baik, ikan bisa mati di jalan.
Contoh Analisis Usaha Ikan Nila
Berikut ini contoh analisis usaha ikan nila 1000 ekor secara sederhana. Perlu diingat bahwasanya nilai-nilai di bawah ini hanya berupa estimasi. Besar kecilnya biaya dan keuntungan sangat tergantung dengan kebutuhan Anda masing-masing.
Modal Awal Usaha Ikan Nila
Dilansir dari akun Youtube Beni Irawan, salah satu peternak ikan nila 1000 ekor, berikut ini rincian modal awal untuk membangun 4 kolam beton dengan masing-masing sepanjang 3 meter, lebar 1,5 meter dan dalam 1 meter:
Nama | Jumlah | Haarga | Total |
Pasir 1 rit | 1 | 2000000 | 2000000 |
Bata (biji) | 1500 | 1000 | 1500000 |
Semen gresik | 25 | 52000 | 1300000 |
Besi 8 SNI | 16 | 52000 | 832000 |
Besi 6 SNI | 15 | 32000 | 480000 |
Pralon 3 power | 4 | 80000 | 320000 |
Pralon 1 power | 4 | 35000 | 140000 |
Knee L 3 | 10 | 12500 | 125000 |
T 3 | 9 | 15000 | 135000 |
T 3*2 | 1 | 25000 | 25000 |
Over sak | 4 | 12000 | 48000 |
Dop | 5 | 7000 | 35000 |
L1 | 7 | 5000 | 35000 |
T1 | 4 | 6000 | 24000 |
Over sak 1-1/2 | 5 | 5000 | 25000 |
Saringan pasir | 1 | 22000 | 22000 |
Kawat 1,5 kg | 1 | 30000 | 30000 |
Pralon | 9 | 27000 | 243000 |
Knee L | 14 | 3000 | 42000 |
T 1/2 | 4 | 4000 | 16000 |
Perlengkapan 1 | 4 | 4000 | 16000 |
Perlengkapan 2 | 2 | 8000 | 16000 |
Begel 10 kg | 1 | 160000 | 160000 |
Lem pralon | 1 | 15000 | 15000 |
Paku 1/4 kg | 1 | 5000 | 5000 |
Lem | 8 | 3000 | 24000 |
Connector | 4 | 38000 | 152000 |
Stop kran 1/2 | 5 | 15000 | 75000 |
Stop kran 1 | 1 | 18000 | 18000 |
Total | 7858000 |
Jumlah ini belum termasuk dengan biaya tukang. Apabila diumpamakan biaya tukang sebesar Rp100.000 per hari termasuk konsumsi dan dia bekerja selama 12 hari, maka biaya yang diperlukan untuk membuat kolam kurang lebih Rp9.000.000.
Biaya Operasional Usaha Ikan Nila
Dalam postingannya yang lain, Beni Irawan juga menyebutkan rincian biaya operasional yang dibutuhkan dalam satu kali panen (sekitar 4-6 bulan). Berikut ini rinciannya:
Nama | Jumlah | Haarga | Total |
Pelet 500kg | 1 | 5000000 | 5000000 |
Bibit ikan | 1000 | 1000 | 1000000 |
Listrik 6 bulan | 6 | 100000 | 600000 |
Lain-lain | 1 | 400000 | 400000 |
Total | 7.000.000 |
Perlu diingat bahwasannya biaya dan modal di atas untuk apabila Anda memiliki ikan ini sebanyak 1000 ekor. Adapun analisis usaha ikan nila 5000 ekor pasti akan berbeda lagi karena membutuhkan kolam yang lebih besar dan makanan yang lebih banyak.
Perhitungan Keuntungan Usaha Ikan Nila
Dengan asumsi 1 kg berisi 2 ikan dan tidak ada ikan yang mati selama proses budidaya, maka berikut ini perkiraan keuntungan usaha budidaya ikan ini dalam satu kali panen:
Omset minimal (Rp25.000/kg) = 25000 x 500= Rp12.500.000.
Keuntungan minimal = Rp12.500.000- Rp7.000.000= Rp5.000.000
Omset maksimal (Rp40.000/kg)= Rp40.000 x 500= Rp20.000.000
Keuntungan maksimal= Rp20.000.000- Rp7.000.000= Rp13.000.000.
Apabila menghitung pembuatan kolam, maka bisnis Anda akan mendapatkan break even point (BEP) kira-kira dalam masa 2 kali panen.
Bagi Anda yang ingin memulai bisnis ini, sebaiknya Anda tidak hanya memperkaya diri dengan modal, tetapi juga pengetahuan dan jaringan. Pengetahuan ini berfungsi untuk memberitahu Anda mengenai cara merawat ikan ini yang baik sementara jaringan pemasaran dan distribusi akan memudahkan Anda mendistribusikan produk tersebut hingga ke tangan konsumen.