Globalisasi dan internet kini memungkinkan Anda untuk mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan luar negeri, entah itu perusahaan multinasional atau perusahaan yang memang hanya beroperasi di luar negeri saja. Selain berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang jarang akan diperoleh oleh orang lain, Anda juga berkesempatan untuk digaji dalam bentuk dolar yang tentunya akan bernilai lebih besar jika dirupiahkan.
Keuntungan yang besar tersebut tentunya akan sepadan dengan pengorbanan yang harus Anda berikan. Salah satunya adalah Anda harus menguasai Bahasa Inggris dan menghadapi wawancara kerja menggunakan bahasa asing yang satu ini. Karena tantangan harus dilewati dan bukan dihindari, berikut ini contoh interview kerja dalam Bahasa Inggris lengkap dengan artinya:
Contoh Interview Kerja dalam Bahasa Inggris
1. Please introduce yourself (silahkan perkenalkan diri Anda)
Setelah menyapa dan berbasa basi sebentar, biasanya pewawancara akan meminta Anda untuk memperkenalkan diri. Dalam tahap ini, sebaiknya Anda menyusun perkenalan diri yang singkat dan padat namun bisa memberikan tambahan informasi diri dibandingkan perkenalan Anda yang ada di CV.
Contohnya:
My name is Devina Mia Saraswati,you can call me Via or Mia. I am 27 years old. I graduated from Universitas Gadjah Mada 5 years ago, and after that I worked as content planner staff for 3 years, and digital content supervisor for a national company for 2 years.
2. What department do you apply to and why are you interested in it?
Pada tahap ini, Anda diminta untuk menjelaskan jabatan apa yang Anda lamar, dan mengapa Anda tertarik melamar untuk pekerjaan tersebut. Alih-alih hanya menjelaskan penyebab kenapa Anda tertarik untuk melamarnya, lebih baik Anda juga menjelaskan alasan mengapa Anda adalah orang yang tepat untuk posisi tersebut.
Contohnya:
I received an email that contains information about your company vacancy for digital marketing manager. I decided to apply for several reasons. First, I adore your company vision, and mission to produce a high quality product as well as maintain the environment to be clean, and healthy. Second, I graduated with a marketing degree on my badge, and even before I graduated, digital marketing was always my passion. Third, with my achievement as a supervisor, and staff content planner which I mentioned on my resume, I believe that I am suitable for that position.
3. Why did you leave your previous job?
Pertanyaan mengenai alasan meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya ini adalah pertanyaan yang menjebak. Sebab, meskipun Anda meninggalkan perusahaan yang sebelumnya karena alasan negatif, dalam menjawab pertanyaan ini Anda harus senetral mungkin dan tidak boleh menjawab dengan menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya.
Contoh jawaban yang baik untuk pertanyaan ini adalah:
I was very grateful to work with BCD Company. They taught me a lot about digital marketing, and content producing. However, I’m ready for the next challenges. Meanwhile, they already have a good digital marketing leader. So, I see myself can hit the ground running as your next digital marketing manager.
4. What are your strengths and weaknesses
Sebagai seorang kandidat, tentunya Anda ingin tampil tanpa kekurangan apapun dimata interviewer. Meskipun demikian, sebaiknya Anda tidak mengatakan kalau “Oh, saya sempurna” atau tidak memiliki kekurangan. Sebaliknya, Anda harus menjabarkan kekurangan tersebut (yang tentunya harus sesuai dengan jabatan yang dilamar) dan menjabarkan bagaimana cara Anda untuk mengatasi kekurangan tersebut.
Contoh:
My biggest weakness is I often lose concentration when I am in a rush, or occupied with so many tasks. To overcome this, I came up with a to-do list, and set an alarm on my handphone everytime the task should be done.
5. Why should we hire you?
Perusahaan, khususnya perusahaan multinasional atau perusahaan yang berasal dari luar negeri tentunya harus menyeleksi dari puluhan atau bahkan ratusan pelamar untuk satu pekerjaan yang sama. Maka dari itu, tidak heran jika mereka mempertanyakan alasan mengapa mereka harus menerima Anda (why should we hire you?).
Alih-alih hanya berfokus pada kelebihan dan pengalaman Anda sebelumnya, sebaiknya Anda juga menjawabnya dengan menjabarkan kontribusi apa yang bisa Anda berikan kepada perusahaan tersebut kedepannya.Sebab, perusahaan tidak hanya mencari kandidat yang kuat dan memiliki pengalaman segudang, tetapi juga mau berkontribusi positif terhadap perkembangan perusahaan tersebut.
Contoh:
I want to be involved in work for a few reasons. First, my previous experience is aligned with the requirements needed for this specific job, and with those experiences I want to contribute to your company digital sales, and branding developments.
6. What are your current salary, and salary expectations? (gaji sekarang dan gaji diharapkan)
Sama seperti pertanyaan nomor 3, pertanyaan nomor 6 ini agak menjebak, khususnya jika Anda sebelumnya bekerja di kota-kota yang lebih kecil. Misalnya, pusat perusahaan ini ada di Singapura, dan Anda tinggal di Yogyakarta.
Jika Anda mengatakan kalau gaji Anda saat ini setara dengan UMR Yogyakarta, bukan tidak mungkin Anda akan di gaji dengan nominal gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan gaji profesi yang sama di daerah tempat perusahaan tersebut beroperasi. Di sisi lain, Anda juga harus percaya bahwa perusahaan tersebut akan menyediakan benefit yang pas sesuai dengan kemampuan dan kontribusi Anda.
Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa melakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu mengenai nominal gaji untuk posisi yang sama di daerah perusahaan tersebut. Beberapa perusahaan memilih untuk terbuka terhadap nominal gaji dan benefit yang akan diterima karyawan, namun sebagian lainnya memilih untuk tertutup.
7. Where do you see yourself five years from now?
Sederhananya, dalam pertanyaan ini, Anda diminta untuk menggambarkan rencana hidup Anda dalam 5 tahun kedepan. Perlu diingat bahwasanya perusahaan tentu ingin mempekerjakan karyawan yang loyal terhadap perusahaan tersebut bahkan selama beberapa tahun.
Oleh sebab itu, untuk menjawab pertanyaan ini usahakan Anda berfokus pada keinginan di masa depan yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Misalnya, dari digital marketing manager menjadi chief marketing officer (CMO).
Tips Agar Lolos Interview Kerja dalam Bahasa Inggris
1. Percaya diri
Ya, grammar dan pronunciation adalah dua faktor penting dalam percakapan Bahasa Inggris. Namun, rasa percaya diri untuk berbicara itu lebih penting. Hal ini karena kalau tidak percaya diri, Anda bisa jadi justri berbicara dengan tanpa pelafalan dan grammar yang jelas, dan itu fatal, khususnya untuk perusahaan yang menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari.
Seringkali, percakapan dalam Bahasa Inggris cukup menggunakan grammar dasar, seperti past atau present tense. Pelafalan dan aksen juga tidak selalu harus mirip pembicara asli. Anda cukup bisa menjelaskan pokok ide pembicaraan Anda dengan jelas.
2. Latihan, latihan dan latihan
Lalu, bagaimana cara membangun rasa percaya diri tersebut? Ya, latihan, latihan dan latihan. Anda bisa latihan speaking hanya dengan berbicara di depan cermin menggunakan sisir sebagai microphone. Apapun metode latihan Anda, latihan adalah proses penting dalam membangun kepercayaan diri berbicara menggunakan bahasa asing.
Saat menjelang interview, latihan ini harus semakin ditekankan. Pasalnya, dalam waktu dekat Anda harus menghadapi orang yang lebih lancar menggunakan Bahasa Inggris dibandingkan Anda, atau bahkan penutur asli (bule) secara langsung.
Selain latihan, Anda juga bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan berdandan yang baik sebelum melakukan wawancara, khususnya wawancara online. Tidak hanya mandi dan berpakaian sopan, Anda juga bisa mengenakan make up supaya terlihat segar dan parfum.
3. Riset mengenai perusahaan tersebut
Selain faktor teknis mengenai kemampuan Bahasa Inggris, mari kita bahas cara sukses wawancara dari segi bahannya. Tips yang pertama adalah melakukan riset terhadap perusahaan tersebut, mulai dari apa saja produknya, lokasinya dimana, hingga potensi gaji dan benefit yang bisa Anda peroleh.
Riset mengenai perusahaan ini sedikit banyak akan membantu Anda untuk menjawab pertanyaan interview nomor 5 dan 6. Sebagaimana pacar yang ingin dikenal terlebih dahulu sebelum dilamar, perusahaan juga akan lebih menghargai calon karyawan yang mengenal perusahaan tersebut daripada yang lain.
4. Mencari tahu pertanyaan yang biasanya ditanyakan
Saat latihan, Anda juga bisa melakukan simulasi wawancara kecil-kecilan dengan menggunakan berbagai pertanyaan dan jawaban wawancara dalam Bahasa Inggris. Rekam pertanyaan dan jawaban tersebut di handphone, lalu putar ulang untuk mengevaluasi konten pembicaraan Anda maupun teknisnya.
5. Mencoba untuk aktif saat wawancara
Kata aktif di sini tidak hanya bermakna Anda harus sering bertanya saja, tetapi juga Anda harus bisa aktif mendengarkan pembicaraan sang lawan bicara, bertanya jika ada hal yang tidak jelas dan tidak memotong pembicaraan. Aktif saat sesi wawancara akan menunjukkan kepada perusahaan kalau Anda adalah kandidat yang mampu berkomunikasi dengan baik.
4. Melakukan Follow-up Interview
Sekali lagi, perusahaan akan menghargai individu yang aktif, termasuk diantaranya adalah mengirim email kelanjutan setelah interview. Email kelanjutan ini bisa berbentuk ucapan terima kasih kepada tim HRD atau user, tetapi juga bisa berupa email berisi pertanyaan mengenai hasil interview tersebut yang tentunya harus disampaikan dengan sopan.
5. Catat kelebihan dan kekurangan
Anda bisa jadi merasa memiliki banyak kekurangan dan tidak memiliki kelebihan atau bakat sama sekali. Namun, ketika wawancara, pertanyaan nomor 4 di atas pasti muncul dan harus dijawab. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mencatat apa saja kekurangan dan kelebihan Anda dan memilih kelebihan dan kekurangan yang sesuai dengan posisi yang dilamar. Khusus untuk kekurangan, jangan lupa untuk mencatat cara Anda untuk mengatasi kekurangan yang telah Anda pilih untuk disampaikan.
6. Persiapan cukup, istirahat cukup
Sebelum tes wawancara, pastikan Anda mempersiapkan diri dengan secukupnya dan beristirahat dengan cukup juga. Tujuannya adalah supaya ketika proses wawancara berlangsung Anda tidak mengantuk dan bisa sepenuhnya fokus pada pertanyaan yang diajukan oleh perusahaan.