Lompat ke konten

Apa Itu Utility Produk? Berikut Penjelasannya Menurut Teori Ekonomi

Apa Itu Utility Produk

Dalam teori ekonomi, manusia diasumsikan sebagai individu yang rasional, sehingga berusaha untuk memaksimalkan keuntungan atau manfaat yang bisa mereka peroleh dengan pengorbanan atau biaya yang serendah mungkin. Dalam ekonomi, kegiatan memaksimalkan keuntungan atau manfaat ini disebut dengan memaksimalkan utilitas. 

Pengertian Utility

Utility merupakan kata dalam Bahasa Inggris yang berarti tingkat kebermanfaatan sebuah barang (Merriam-Webster Dictionary). Dalam beberapa kasus, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, seperti air, listrik, gas, minyak dan lain sebagainya.  

Dalam ekonomi, utility adalah istilah yang digunakan untuk mewakili tingkat kepuasan yang diperoleh oleh seseorang ketika orang tersebut mengkonsumsi sebuah barang atau jasa. Semakin tinggi nilai utility, tentunya semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh orang tersebut. 

Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Daniel Bernoulli, seorang ahli matematik dari Swiss yang hidup pada abad ke-18.  Utility adalah konsep penting dalam ekonomi, sebab hal ini mendorong tinggi rendahnya permintaan sebuah barang dan jasa dan pada akhirnya akan menentukan harga barang dan jasa tersebut. 

Jenis-Jenis Utility

1. Ordinal utility

Ordinal utility adalah teori yang menghitung tingkat kepuasan seseorang berdasarkan skala ordinal. Skala ordinal disini berarti bahwasanya tingkat kepuasan seseorang tidak sepenuhnya dapat dihitung dan hanya dikelompokkan berdasarkan kategori. 

Misalnya, Anda melakukan survey terhadap pelanggan Anda mengenai produk yang mereka sukai dengan skala 1 untuk tidak suka, dan 5 untuk yang paling disukai. Seorang pelanggan mencentang angka 3 untuk pizza dan 4 untuk hotdog. Ini artinya, pelanggan tersebut merasa bahwa hotdog buatan restoran Anda lebih enak dibandingkan pizza. 

2. Cardinal utility

Berbeda dengan ordinal utility, cardinal utility adalah teori utility yang menyebutkan bahwa tingkat kepuasan seseorang bisa sepenuhnya digambarkan menggunakan angka.Teori inilah yang dipahami oleh Daniel Bernoulli dan banyak ahli ekonomi lainnya. Untuk membantu mengenai tingkat kepuasan ini, para ahli menggunakan satuan “util” untuk menggambarkan tingkat kepuasan. 

Misalnya, ketika capek berolahraga, Andre minum satu botol minuman elektrolit. Pada tegukan pertama, tingkat kepuasannya adalah sebesar 9 util, sementara pada tegukan kedua tingkat kepuasannya menurun hingga hanya 7 util, begitu seterusnya. 

3. Total utility

Total utility adalah total tingkat kepuasan seseorang setelah mengkonsumsi sebuah barang dan jasa, apabila memang tingkat kepuasan tersebut dapat dihitung (cardinal utility). Misalnya, jika satu tegukan minuman elektrolit di atas bernilai 9, dan tegukan kedua bernilai 7, maka total kepuasan yang diterima oleh Andre adalah sebesar 16 util. 

4. Marginal utility

Marginal utility adalah jumlah kepuasan tambahan yang bisa diperoleh oleh seseorang seiring dengan bertambahnya 1 unit barang yang dikonsumsi oleh orang tersebut. Misalnya pada contoh Andre di atas, pada tegukan kedua jumlah kepuasannya bertambah 7 util. Maka, dapat dikatakan kalau marginal utility yang dikonsumsi oleh Andre senilai 7 util. 

Dalam marginal utility, juga dikenal konsep yang bernama The Law of Diminishing Marginal Utility. Dalam konsep ini dipahami bahwa semakin banyak seseorang mengkonsumsi suatu barang atau jasa, maka lama kelamaan nilai marginal utility-nya akan menurun, atau bahkan menyentuh angka 0. 

Misalnya pada kasus Andre di atas. Ketika Andre minum sebuah minuman elektrolit pada tegukan pertama, tentu dia akan merasa lega, sementara rasa puas pada tegukan kesepuluh tentu tidak akan sebesar tegukan pertama. Bahkan, bisa jadi Andre tidak menghabiskan satu botol minuman yang telah dibelinya, karena sebelum cairan di botol tersebut habis, nilai marginal utility Andre sudah menyentuh angka 0. 

Cara Mengukur Utility

Tidak ada cara yang pasti untuk mengukur utility sebuah produk secara langsung. Namun, bukan berarti variabel ini tidak bisa diukur secara tidak langsung. Seperti contoh di atas, Anda bisa menggunakan survey kepuasan konsumen untuk menghitung utilitas produk perusahaan Anda secara tidak langsung. 

Misalnya, Anda membuat skala 1-5 dengan 1 untuk paling tidak disukai dan 5 yang paling disukai dan Anda melakukan survey kepada 100 orang pelanggan untuk 3 buah produk, pizza, hotdog dan sandwich. Hasilnya adalah berikut ini:

ProdukTingkat Kepuasan (orang)
12345Rata-rata
Pasta15253015152,9
Pizza101520253019,5
Hotdog151525251018

Manfaat yang Bisa Diambil dengan Mengetahui Utility

1. Volume produk yang sesuai

Misalnya, Anda menjual produk minuman cair dengan cup. Dengan mengetahui bahwasanya marginal utility pelanggan akan sampai 0 ketika mereka telah menghabiskan ¾ gelas, maka Anda bisa membuat gelas khusus yang ukurannya ¾ dari gelas yang lama atau bahkan lebih kecil. Gelas dengan ukuran ¾ dari gelas lama akan memaksimalkan kepuasan pelanggan tersebut, sementara gelas yang lebih kecil dapat mendorong mereka untuk membeli minuman lagi supaya rasa puasnya terpenuhi. 

2. Produk yang paling diminati pelanggan

Pada contoh di atas misalnya, dari 100 pelanggan yang diminta untuk menentukan tingkat utilitasnya untuk 3 buah produk yang Anda tawarkan, Anda mendapati bahwa produk pizza adalah produk yang paling mereka sukai. Dengan data ini, Anda bisa memproduksi pizza dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan pasta dan hotdog. 

3. Menentukan tingkat harga

Pada contoh di tabel di atas, Anda juga bisa pricing strategy untuk produk terkait. Misalnya, karena pizza merupakan produk yang paling diminati, Anda bisa mematok harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk lainnya. Sebaliknya, karena pasta kurang diminati oleh pelanggan, Anda bisa menawarkannya dengan harga yang lebih murah. 

Selain itu, pada contoh air minum di poin 1 di atas, Anda bisa menentukan harga dengan mekanisme seperti ini:

ProdukHarga Produk
1 cup full12,000
3/4 cup10000
60% cup8000

Dengan mematok harga minuman 60% cup lebih murah dibandingkan dengan yang seharusnya (60% kali 12.000 sama dengan 8.200), Anda secara tidak langsung mendorong pelanggan untuk membeli minuman dengan ukuran yang sama kembali. 

Hal ini bisa terjadi sebab harga minuman 60% cup seolah lebih murah dibandingkan yang ¾ cup dan mereka masih belum puas dengan kapasitas minuman yang Anda berikan. Dengan demikian, nominal penjualan produk Anda bisa meningkat dari 8.000 ke 16.000.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *