Lompat ke konten

Contoh Pembukuan Olshop Sederhana Untuk Pemula

contoh pembukuan olshop

Popularitas online shop di Indonesia kini semakin menanjak seiring dengan merebaknya pandemi covid19 yang mendorong masyarakat untuk berbelanja dari rumah. Menurut Katadata, nilai Gross Merchandising Value (total barang e-commerce yang terjual) di online marketplace di Indonesia pada tahun 2020 meningkat hingga 91% menjadi 40 miliar USD dibanding tahun sebelumnya (Katadata). 

Hal ini menunjukkan bahwa potensi online shop di Indonesia masih terbentang luas. Hanya saja, salah satu kekurangan online shop adalah tingkat persaingan harga yang tinggi. Oleh sebab itu, jika Anda ingin online shop milik Anda sukses, sebaiknya Anda mencatat pembukuan online shop Anda. Berikut ini contoh pembukuan olshop sederhana untuk Anda.

Pentingnya Pembukuan Keuangan Olshop

Terdapat beberapa faktor yang membuat pembukuan keuangan untuk online shop menjadi sangat penting. Beberapa faktor tersebut adalah:

  1. Banyak pedagang online shop yang juga memiliki toko offline yang mana catatan keuangan keduanya harus dipisahkan.
  2. Catatan keuangan berpengaruh terhadap penentuan harga dan kebijakan penjualan di online marketplace. Sebab, dengan catatan ini Anda akan tahu berapa biaya yang harus Anda keluarkan dan berapa harga jual barang di online shop yang seharusnya.  
  3. Terdapat biaya-biaya khusus yang hanya ada di online shop seperti, biaya admin online marketplace, biaya packing dan lain-lain sehingga seringkali harga barang di online marketplace akan berbeda dengan harga barang tersebut jika dijual offline. 
  4. Terdapat diskon-diskon khusus yang dapat ditawarkan oleh pihak online marketplace ke pedagang dan ada diskon yang bisa ditawarkan pedagang ke pembeli yang mana pastinya diskon-diskon ini juga dapat mempengaruhi penghasilan. 
  5. Pembukuan keuangan dapat menjadi bukti kuat jika ada perselisihan antara pedagang dengan pihak online marketplace. 
  6. Pembukuan transaksi di online shop tentu berbeda dengan toko offline. Sebab, dalam online shop pedagang baru akan menerima dana setelah pembeli mengkonfirmasi bahwa barang telah diterima dengan baik. Jika pembeli mengembalikan barang tersebut (retur), maka penjual tidak jadi mendapatkan penghasilan. 

Langkah Pembukuan Olshop

Langkah-langkah pembukuan olshop kurang lebih sama dengan proses pembukuan perusahaan lainnya yaitu dimulai dengan jurnal umum dan diakhiri dengan jurnal penutup (tidak haru). 

Namun yang membedakan adalah, karena adanya biaya admin yang dikenakan pada setiap penjualan barang dan adanya kemungkinan penjualan dikembalikan oleh konsumen, maka data keuangan yang dimasukkan pada setiap pembelian bukan kas (debit) pada penjualan (kredit). Akan tetapi, piutang pendapatan pada penjualan. Baru ketika uang hasil penjualan tersebut Anda tarik dari online marketplace terkait, uang tersebut bisa tercatat sebagai kas. 

Contohnya:

Toko online Experia menjual bed cover, sarung bantal dan guling dalam satu paket (tidak dijual terpisah). Pada tanggal 6 Desember, toko online tersebut memiliki jurnal pembukuan harian seperti ini:

  • Menjual 3 bed cover masing-masing seharga 80,,000, 70,000,120,000. 
  • Biaya admin untuk setiap barang adalah 3,75 %. 

Maka, pembukuan keuangan toko online tersebut adalah:

TanggalKeteranganDebitKreditNama Online Marketplace
6 DesPiutang77,000Shopee
Beban admin3000
Penjualan bed cover A80,000
6 DesPiutang bed cover B67,375Tokopedia
Beban admin2625
Penjualan70,000
6 DesPiutang115,500Lazada
Beban admin4500
Penjualan bed cover C120,000
8 DesKas259,875
Piutang259,875
Contoh jurnal umum olshop

Pada tanggal 8 Des tercatat bahwa ada pengurangan piutang dan penambahan kas. Ini bisa terjadi sebab, pada tanggal tersebut toko experia sudah berhak memperoleh seluruh penghasilan yang didapatkan dari penjualan tanggal 6. 

Dalam contoh jurnal umum tersebut, piutang sama dengan penjualan dikurangi beban admin. Sementara beban admin sama dengan 3,75%. Di sisi lain, kas diperoleh dari total piutang yang sudah bisa dicairkan oleh penjual. 

Langkah selanjutnya adalah membuat buku besar berdasarkan nama setiap akun. Karena ini adalah jualan online, Anda juga bisa membuat buku besar untuk setiap online marketplace untuk mengetahui marketplace mana yang paling menguntungkan untuk bisnis Anda. 

Langkah ketiga adalah membuat neraca saldo dan kemudian disusul dengan membuat Jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian ini penting sebab sebagai pedagang online tentunya Anda harus menyesuaikan jumlah stok yang tersedia di awal bulan dengan jumlah stok yang tersedia di akhir bulan.

Contoh neraca lajur olshop
Contoh neraca lajur olshop

Contoh Pembukuan Olshop

Pada contoh di atas terdapat 1 akun baru yaitu akun harga pokok penjualan. Akun ini dalam bahasa sehari hari disebut sebagai modal untuk kulakan barang. Besaran nilai HPP tergantung dengan nilai persediaan awal (harga beli dikali jumlah barang yang tersedia), nilai pembelian (harga beli dikali jumlah barang yang dibeli) dan beban angkut. 

Dengan asumsi tidak ada beban angkut, berikut ini contoh penghitungan harga pokok penjualan untuk masing-masing bed cover. 

Harga pokok penjualan bed cover A
Persediaan awal1,000,000
Pembelian1,000,000
Persediaan tersedia untuk dijual2,000,000
Persediaan akhir360,000
Harga pokok penjualan1,640,000
Contoh penghitungan HPP 1
Harga pokok penjualan bed cover B
Persediaan awal800,000
Pembelian800,000
Persediaan tersedia untuk dijual1,600,000
Persediaan akhir240,000
Harga pokok penjualan1,360,000
Contoh penghitungan HPP 2
Nama AkunDebitKredit
Harga pokok penjualan bed cover C
Persediaan awal1,800,000
Pembelian1,800,000
Persediaan tersedia untuk dijual3,600,000
Persediaan akhir300,000
Harga pokok penjualan3,300,000
Contoh penghitungan HPP 3

Dari contoh neraca lajur toko online Experia di atas terlihat bahwasanya toko online Experia hanya memperoleh laba kurang dari 200.000 (dilihat dari laba rugi). Hal ini mengindikasikan bahwa harga jual bed cover Experia di pasar online terlalu rendah atau jumlah beban yang harus mereka bayarkan cukup tinggi. Disinilah pentingnya pembukuan olshop yaitu untuk menentukan harga jual dan kebijakan penjualan yang pas. 

Contoh pembukuan reseller di atas tentu akan berbeda jika reseller tersebut mendapatkan diskon, menjual di lebih dari 1 online marketplace dengan biaya admin yang berbeda atau menjual lebih dari 1 macam barang. 

Anda bisa melakukan pembukuan penjualan harian secara manual jika jumlah penjualan Anda tidak terlalu banyak. Namun, Anda disarankan untuk menggunakan software spreadsheet atau aplikasi pembukuan supaya catatan keuangan toko online Anda bisa lebih teliti dan praktis. Saat ini di Indonesia sudah banyak aplikasi bisnis jenis pembukuan keuangan yang bisa Anda gunakan untuk menyokong toko online dan offline Anda. Aplikasi dan software tersebut adalah solusi bagi Anda yang ingin sukses berjualan secara daring tapi tidak memiliki waktu cukup untuk belajar dan melakukan pembukuan yang baik dan benar. Selamat mencoba!

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *