Lompat ke konten

Prospek Kerja Jurusan Hukum yang Paling Menjanjikan

Prospek Kerja Jurusan Hukum yang Paling Menjanjikan Di antara jurusan ilmu sosial lainnya, boleh dibilang bahwasanya jurusan ilmu hukum adalah salah satu jurusan paling populer. Pasalnya, lulusan jurusan ini seringkali mendapatkan publikasi di media, entah itu sebagai pengacara, hakim, maupun jaksa. Terdengar mentereng bukan? Padahal lowongan kerja jurusan hukum tidak hanya berpusat pada tenaga kerja yang berkutat di ruang persidangan. Pekerjaan untuk jurusan hukum juga bisa termasuk mereka yang duduk di balik meja kantor. Lantas apa saja prospek kerja jurusan hukum yang paling menjanjikan? Simak ulasannya berikut ini. 1a. Hakim Salah satu profesi utama yang sering dijadikan target oleh sarjana hukum adalah profesi hakim. Hakim disini nantinya bisa dibagi sesuai dengan jenis kasus, apakah kasus pidana atau kasus perdata. Tidak hanya dipandang mentereng karena penampilan, seorang hakim juga dipandang mentereng karena harus memiliki integritas yang tinggi dalam mengawasi jalannya persidangan dan memberikan keputusan mengenai sebuah kasus. Gaji pokok seorang hakim sendiri pada dasarnya tidak terlalu besar, sama seperti aparatur sipil negara (ASN) lainnya. Hanya saja, tunjangan untuk mendukung kinerja profesi ini yang nilainya bisa hingga puluhan juta rupiah. 2b. Pengacara Setidaknya ada 3 macam-macam profesi hukum yang ada di dalam ruang sidang. Profesi yang pertama adalah hakim sebagaimana yang telah dibahas dalam poin 1, profesi yang kedua adalah pengacara dan yang ketiga adalah jaksa. Pengacara adalah seseorang atau tim yang bertugas untuk membantu klein baik itu pelapor maupun tersangka untuk menyelesaikan masalah hukum mereka di persidangan. Pengacara bisa bekerja secara mandiri atau bergabung dengan firma hukum tertentu. Apabila bergabung dengan firma hukum, biasanya profesi pengacara terbagi lagi menjadi beberapa jenjang mulai dari junior, associate, senior hingga partner. Tentunya besaran gaji dan komisi akan berbeda untuk setiap jenjang. Menurut tulisan di quipper campus, untuk menjadi seorang pengacara profesional, seorang lulusan sarjana hukum harus mengambil Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), lulus ujian sertifikasi advokat dan magang di firma hukum terlebih dahulu selama 2 tahun. 3c. Jaksa Jika tugas pengacara adalah membantu klien dalam menangani masalah hukum mereka, maka tugas jaksa adalah memastikan orang yang bersalah mendapatkan hukuman dengan cara membawa bukti-bukti yang bisa membuat tersangka mengaku. Jaksa juga merupakan pekerjaan untuk jurusan hukum yang lewat jalur ASN. Artinya, jika Anda ingin menekuni pekerjaan ini, Anda harus lolos tes CPNS terlebih dahulu. Menurut laporan dari Kompas, gaji pokok Jaksa kurang lebih sama dengan PNS lainnya yaitu sekitar 1,5 sampai 6 juta. Adapun pembeda utama gaji Jaksa dan ASN lainnya adalah tingkat tunjangannya yang tinggi dan bisa sampai belasan juta rupiah. 4d. Paralegal Prospek kerja jurusan hukum yang selanjutnya adalah menjadi seorang paralegal. Paralegal adalah seseorang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan hukum tapi bukan pengacara profesional. Biasanya, paralegal bekerja di bawah supervisi pengacara dan bertugas membantu pengacara tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Boleh dibilang kalau profesi ini baru mendapatkan legitimasi formil setelah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum disahkan. Sebelumnya, nama profesi lain, seperti relawan atau tenaga pendamping digunakan untuk mewakili profesi ini. 5e. Legal Officer Sarjana hukum bisa jadi apapun termasuk bekerja di balik bilik dan komputer dengan menjadi seorang legal officer. Menurut hukumonline, tugas seorang junior legal officer adalah melakukan riset mengenai hal yang terkait peraturan pemerintah, kontrak perusahaan kepada mitra, supplier atau konsumen (seperti addendum) dan hal terkait penerapan hukum lainnya. Adapun tugas senior legal officer adalah mereview tugas bawahannya dan menyiapkan bahan mengenai hal-hal hukum untuk dipresentasikan kepada direktur. Selain legal officer, banyak perusahaan yang menggunakan istilah berbeda untuk menggambarkan posisi ini. Istilah tersebut antara lain, legal staff, staf hukum, legal counsel dan in-house counsel. 6f. Staf HRD Prospek kerja jurusan hukum di perusahaan swasta lainnya adalah dengan menjadi staf HRD atau human resource development. Hal ini karena HRD membutuhkan karyawan yang memahami undang-undang ketenagakerjaan dan penerapannya. Selain itu, lulusan jurusan hukum juga dinilai dapat membantu menerapkan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan kepada karyawannya sehingga karyawan tersebut akan berpikir dua kali untuk melanggar peraturan. 7g. Konsultan Hukum Salah satu jabatan lain yang bisa diisi oleh seorang sarjana hukum adalah konsultan hukum. Sesuai dengan namanya, tugas konsultan hukum atau legal advisor adalah memberikan saran hukum kepada klien baik itu perusahaan maupun individu. Legal advisor ini bisa menjadi salah satu job desk legal officer maupun menjadi job desk pengacara yang bekerja di firma hukum. 8h. Notaris Salah satu profesi ilmu hukum yang bisa diterapkan dimanapun adalah profesi sebagai notaris. Anda bisa membuka kantor jasa kenotariatan di rumah meskipun rumah Anda terletak di desa. Sebab, semua orang membutuhkan jasa notaris ini. Sederhananya, tugas notaris adalah membuat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan hukum, seperti Akta Jual Beli Tanah, Surat Hak Milik (SHM), hingga memberikan stempel legalisir ijazah kepada mahasiswa yang tidak sempat meminta legalisir ke kampus. Akan tetapi, untuk bisa membuka praktik jasa kenotariatan sendiri di rumah, Anda terlebih dahulu harus melewati jalan berliku. Pertama, Anda harus mengambil magister kenotariatan dan lulus ujian tesisnya. Setelah itu, Anda harus lulus ujian pra Anggota Luar Biasa (ALB), Ujian Kode Etik Notaris (UKEN) dan ujian pengangkatan notaris. 9i. Dosen Tidak hanya duduk di ruang sidang ataupun di kantor, seorang sarjana hukum juga bisa menjadi pengajar dan peneliti. Peluang ini sangat besar mengingat saat ini banyak universitas yang membuka jurusan di bidang ini entah itu ilmu hukum secara umum maupun jurusan yang lebih khusus seperti, hukum bisnis Islam, hukum keluarga (ahwal al syakhsiyah) dan lain sebagainya. Seorang dosen juga bisa merangkap menjadi peneliti atau dalam kasus tertentu menjadi tim ahli dan konsultan. Hal ini karena seringkali kenaikan jawatan dosen ditentukan berdasarkan jumlah karya dan kemampuannya berbakti ke masyarakat di luar ruang kelas. Nah, itu tadi beberapa profesi yang bisa digeluti oleh lulusan sarjana hukum. Ngomong-ngomong selain di perusahaan, lembaga pemerintahan maupun di lembaga pendidikan, lulusan jurusan ini juga dibutuhkan dalam lembaga non-profit (NGO), khususnya NGO yang bergerak di bidang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) seperti, LBH Apik, Kontras dan lain sebagainya.

Di antara jurusan ilmu sosial lainnya, boleh dibilang bahwasanya jurusan ilmu hukum adalah salah satu jurusan paling populer. Pasalnya, lulusan jurusan ini seringkali mendapatkan publikasi di media, entah itu sebagai pengacara, hakim, maupun jaksa. Terdengar mentereng bukan?

Padahal lowongan kerja jurusan hukum tidak hanya berpusat pada tenaga kerja yang berkutat di ruang persidangan. Pekerjaan untuk jurusan hukum juga bisa termasuk mereka yang duduk di balik meja kantor. Lantas apa saja prospek kerja jurusan hukum yang paling menjanjikan? Simak ulasannya berikut ini.

1. Hakim

Salah satu profesi utama yang sering dijadikan target oleh sarjana hukum adalah profesi hakim. Hakim disini nantinya bisa dibagi sesuai dengan jenis kasus, apakah kasus pidana atau kasus perdata. 

Tidak hanya dipandang mentereng karena penampilan, seorang hakim juga dipandang mentereng karena harus memiliki integritas yang tinggi dalam mengawasi jalannya persidangan dan memberikan keputusan mengenai sebuah kasus. 

Gaji pokok seorang hakim sendiri pada dasarnya tidak terlalu besar, sama seperti aparatur sipil negara (ASN) lainnya. Hanya saja, tunjangan untuk mendukung kinerja profesi ini yang nilainya bisa hingga puluhan juta rupiah. 

2. Pengacara

Setidaknya ada 3 macam-macam profesi hukum yang ada di dalam ruang sidang. Profesi yang pertama adalah hakim sebagaimana yang telah dibahas dalam poin 1, profesi yang kedua adalah pengacara dan yang ketiga adalah jaksa. 

Pengacara adalah seseorang atau tim yang bertugas untuk membantu klein baik itu pelapor maupun tersangka untuk menyelesaikan masalah hukum mereka di persidangan. Pengacara bisa bekerja secara mandiri atau bergabung dengan firma hukum tertentu. Apabila bergabung dengan firma hukum, biasanya profesi pengacara terbagi lagi menjadi beberapa jenjang mulai dari junior, associate, senior hingga partner. Tentunya besaran gaji dan komisi akan berbeda untuk setiap jenjang. 

Menurut tulisan di Quipper campus, untuk menjadi seorang pengacara profesional, seorang lulusan sarjana hukum harus mengambil Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), lulus ujian sertifikasi advokat dan magang di firma hukum terlebih dahulu selama 2 tahun. 

3. Jaksa

Jika tugas pengacara adalah membantu klien dalam menangani masalah hukum mereka, maka tugas jaksa adalah memastikan orang yang bersalah mendapatkan hukuman dengan cara membawa bukti-bukti yang bisa membuat tersangka mengaku. Jaksa juga merupakan pekerjaan untuk jurusan hukum yang lewat jalur ASN. Artinya, jika Anda ingin menekuni pekerjaan ini, Anda harus lolos tes CPNS terlebih dahulu. 

Menurut laporan dari Kompas, gaji pokok Jaksa kurang lebih sama dengan PNS lainnya yaitu sekitar 1,5 sampai 6 juta. Adapun pembeda utama gaji Jaksa dan ASN lainnya adalah tingkat tunjangannya yang tinggi dan bisa sampai belasan juta rupiah. 

4. Paralegal

Prospek kerja jurusan hukum yang selanjutnya adalah menjadi seorang paralegal. Paralegal adalah seseorang yang memiliki keterampilan dan pengetahuan hukum tapi bukan pengacara profesional. Biasanya, paralegal bekerja di bawah supervisi pengacara dan bertugas membantu pengacara tersebut dalam melaksanakan tugasnya. 

Boleh dibilang kalau profesi ini baru mendapatkan legitimasi formil setelah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum disahkan. Sebelumnya, nama profesi lain, seperti relawan atau tenaga pendamping digunakan untuk mewakili profesi ini. 

5. Legal Officer

Sarjana hukum bisa jadi apapun termasuk bekerja di balik bilik dan komputer dengan menjadi seorang legal officer. Menurut hukumonline, tugas seorang junior legal officer adalah melakukan riset mengenai hal yang terkait peraturan pemerintah, kontrak perusahaan kepada mitra, supplier atau konsumen (seperti addendum) dan hal terkait penerapan hukum lainnya. Adapun tugas senior legal officer adalah mereview tugas bawahannya dan menyiapkan bahan mengenai hal-hal hukum untuk dipresentasikan kepada direktur. 

Selain legal officer, banyak perusahaan yang menggunakan istilah berbeda untuk menggambarkan posisi ini. Istilah tersebut antara lain, legal staff, staf hukum, legal counsel dan in-house counsel. 

6. Staf HRD

Prospek kerja jurusan hukum di perusahaan swasta lainnya adalah dengan menjadi staf HRD atau human resource development. Hal ini karena HRD membutuhkan karyawan yang memahami undang-undang ketenagakerjaan dan penerapannya. 

Selain itu, lulusan jurusan hukum juga dinilai dapat membantu menerapkan peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan kepada karyawannya sehingga karyawan tersebut akan berpikir dua kali untuk melanggar peraturan. 

7. Konsultan Hukum

Salah satu jabatan lain yang bisa diisi oleh seorang sarjana hukum adalah konsultan hukum. Sesuai dengan namanya, tugas konsultan hukum atau legal advisor adalah memberikan saran hukum kepada klien baik itu perusahaan maupun individu. Legal advisor ini bisa menjadi salah satu job desk legal officer maupun menjadi job desk pengacara yang bekerja di firma hukum. 

8. Notaris

Salah satu profesi ilmu hukum yang bisa diterapkan dimanapun adalah profesi sebagai notaris. Anda bisa membuka kantor jasa kenotariatan di rumah meskipun rumah Anda terletak di desa. Sebab, semua orang membutuhkan jasa notaris ini. 

Sederhananya, tugas notaris adalah membuat dokumen-dokumen yang berkaitan dengan hukum, seperti Akta Jual Beli Tanah, Surat Hak Milik (SHM), hingga memberikan stempel legalisir ijazah kepada mahasiswa yang tidak sempat meminta legalisir ke kampus. 

Akan tetapi, untuk bisa membuka praktik jasa kenotariatan sendiri di rumah, Anda terlebih dahulu harus melewati jalan berliku. Pertama, Anda harus mengambil magister kenotariatan dan lulus ujian tesisnya. Setelah itu, Anda harus lulus ujian pra Anggota Luar Biasa (ALB), Ujian Kode Etik Notaris (UKEN) dan ujian pengangkatan notaris.

9. Dosen

Tidak hanya duduk di ruang sidang ataupun di kantor, seorang sarjana hukum juga bisa menjadi pengajar dan peneliti. Peluang ini sangat besar mengingat saat ini banyak universitas yang membuka jurusan di bidang ini entah itu ilmu hukum secara umum maupun jurusan yang lebih khusus seperti, hukum bisnis Islam, hukum keluarga (ahwal al syakhsiyah) dan lain sebagainya. 

Seorang dosen juga bisa merangkap menjadi peneliti atau dalam kasus tertentu menjadi tim ahli dan konsultan. Hal ini karena seringkali kenaikan jawatan dosen ditentukan berdasarkan jumlah karya dan kemampuannya berbakti ke masyarakat di luar ruang kelas. 

Nah, itu tadi beberapa profesi yang bisa digeluti oleh lulusan sarjana hukum. Ngomong-ngomong selain di perusahaan, lembaga pemerintahan maupun di lembaga pendidikan, lulusan jurusan ini juga dibutuhkan dalam lembaga non-profit (NGO), khususnya NGO yang bergerak di bidang Lembaga Bantuan Hukum (LBH) seperti, LBH Apik, Kontras dan lain sebagainya.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *