Lompat ke konten

Apa Itu Rebranding Produk? Ini Pengertian, Fungsi, dan Cara Melakukannya

rebranding

Penjualan produk perusahaan Anda mengalami penurunan? Bisa jadi, ini saatnya Anda melakukan rebranding. Simak apa itu rebranding produk, fungsi dan cara melakukannya dengan membaca artikel berikut ini. 

Apa Itu Rebranding Produk?

Menurut Market Business News, rebranding adalah proses pengubahan citra sebuah produk atau sebuah perusahaan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan laba dengan cara mengubah persepsi konsumen mengenai produk atau perusahaan tersebut.

Terdapat beberapa komponen dari produk atau perusahaan yang umumnya diubah saat rebranding. Komponen-komponen tersebut antara lain:

  1. Nama. Beberapa perusahaan dan produk bahkan mengganti nama mereka untuk melakukan rebranding. 
  2. Logo.  Contohnya adalah logo instagram yang berubah pada tahun 2016. 
  3. Desain dan warna outlet. Umumnya hal ini dilakukan oleh perusahaan food and beverage (F&B).
  4. Tagline dan pesan pemasaran lainnya. 
  5. Desain dan rincian produk. Pada masa rebranding ini, desain dan rincian produk juga diubah mengikuti selera pasar. 
  6. Desain website dan media sosial.
  7. Strategi pemasaran secara umum

Rebranding adalah proses yang harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab bukan tidak mungkin rebranding yang dilakukan sembarangan justru akan menurunkan pendapatan. Pasalnya, bisa jadi pelanggan justru ragu-ragu untuk membeli produk atau jasa perusahaan tersebut karena merasa kurang nyaman dengan logo atau desain baru yang digunakan oleh perusahaan. 

Tujuan Rebranding

Saat akan menyusun sebuah strategi rebranding, Anda harus menentukan tujuan untuk melakukan langkah ini terlebih dahulu. Berikut ini beberapa tujuan dari langkah ini:

1. Mengubah persepsi pasar

Tidak jarang, rebranding dalam bisnis dilakukan untuk mengubah citra atau persepsi masyarakat mengenai sebuah produk atau perusahaan. Hal ini dilakukan oleh restoran fast food Mc Donald. Sebagaimana restoran fast food lainnya, produk makanan McD dikenal kurang baik untuk kesehatan. 

Untuk mengubah citra ini, strategi rebranding produk makanan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut adalah lebih banyak menawarkan makanan-makanan sehat, seperti salad pada tahun 2006 dan mengubah packaging-nya pada tahun 2016. Akibatnya, pendapatan perusahaan ini naik 5,5%  ada tahun 2018. 

2. Memiliki visi misi baru

Visi misi sebuah perusahaan adalah nilai-nilai yang akan didorong oleh perusahaan tersebut kepada karyawannya maupun kepada konsumen. Oleh karena itu, jika visi misi atau filosofi kinerja perusahaan berubah, maka perusahaan mau tidak mau harus melakukan rebranding untuk menyesuaikan visi misi tersebut. 

3. Membuka pasar baru

Ketika sebuah perusahaan berekspansi ke pasar baru yang benar-benar berbeda dengan operasional bisnis perusahaan tersebut sebelumnya, seperti membuka cabang di luar negeri, maka perusahaan seringkali juga harus melakukan rebranding untuk menyesuaikan selera konsumen di daerah tersebut.

4. Market repositioning

Logo dan nilai-nilai sebuah produk dan perusahaan sangat berkaitan dengan target konsumen yang disasar oleh produk atau perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jika target konsumen sebuah perusahaan berubah, maka perusahaan tersebut juga harus melakukan rebranding supaya bisa lebih dekat dengan target konsumen baru tersebut. 

Market repositioning ini juga bisa terjadi ketika perusahaan mengubah rincian produk. Contohnya adalah gojek rebranding pada tahun 2019 yang ditujukan untuk mengenalkan Gojek sebagai super app dengan 22 layanan on demand alih-alih hanya aplikasi ride hailing semata.

5. Merger dan akuisisi

Ketika sebuah perusahaan diakuisisi atau merger dengan perusahaan lainnya, maka perusahaan tersebut harus melakukan rebranding. Menemukan logo baru dan nilai baru pasca merger dan akuisisi akan membuat konsumen tetap percaya dengan nilai-nilai dan kualitas produk perusahaan tersebut. 

Cara Melakukan Rebranding Produk

1. Tentukan tujuan rebranding

Langkah yang pertama adalah menentukan tujuan rebranding dan mengapa langkah ini harus dilakukan. Menentukan tujuan ini penting dilakukan terlebih dahulu, sebab strategi rebranding untuk setiap tujuan tentunya akan berbeda. 

Misalnya, sebuah perusahaan yang diakuisisi oleh perusahaan lainnya bisa jadi akan mengganti nama dan logo perusahaan tersebut, namun tidak mengganti desain toko secara keseluruhan. Hal ini tentu berbeda jika perusahaan ingin tampil lebih unggul dibandingkan dengan kompetitor di bidang yang sama. 

2. Menentukan strategi rebranding

Setelah tujuan rebranding selesai, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi rebranding. Pada tahap ini, perusahaan bisa jadi mengambil langkah-langkah, seperti:

  1. Menentukan indikator keberhasilan rebranding. Hal ini penting supaya perusahaan bisa menentukan apakah strategi yang telah dilakukan berhasil atau tidak.
  2. Mengubah desain logo, termasuk warna dan font yang digunakan. 
  3. Menentukan dan menggunakan tagline dan pesan pemasaran. Misalnya mengubah tagline “We can do the best!” menjadi “The best is us”. 
  4. Mengubah desain website, maupun toko. Hal ini termasuk warna toko dan website, serta arsitekturnya, seperti letak menu search, letak kursi dan meja dan lain sebagainya. 
  5. Menentukan strategi pemasaran yang sesuai. Beda target pasar, maka beda strategi pemasaran. Misalnya, Anda ingin menargetkan konsumen dari kalangan anak muda. Maka, ali-alih menggunakan Facebook, Anda bisa menggunakan Instagram atau Tiktok. 

3. Mengeksekusi dan mengevaluasi strategi rebranding

Setelah kampanye rebranding dilaksanakan, maka tugas dari perusahaan adalah mengevaluasi hasil kinerja strategi tersebut berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan program tersebut dan menentukan apakah program tersebut layak untuk dilanjutkan atau tidak. 

Contoh Rebranding Produk

Burger King

Pada tahun 2021, Burger King melakukan rebranding dengan menerbitkan logo baru. Anda bisa melihatnya pada gambar di bawah ini dengan desain terbaru di bagian kanan. 

8fLhua5MGb1XZqQw 2dCdtH3bs tS4TSw4bvPRl41oCEe2XfyEEzE5Gu7r9DN7A4JjPlAdBWLgvil2gldTSmoiHVE

Dari gambar tersebut terlihat bahwasannya Burger King kembali ke logo lama (sebelum tahun 1999).  Dilansir dari YouTube The Wall Street Journal. Strategi kembali ke logo lama ini disebabkan karena:

  1. Logo pada tahun 1999 (di tengah) menggunakan kombinasi desain dan warna yang populer pada dekade 1990-an, sehingga kurang relevan dengan konsumen pada zaman sekarang.  
  2. Burger king ingin mengkomunikasikan pesan pemasaran yang lebih mendalam. Logo baru didesain mirip logo lama supaya konsumen bisa tetap familiar dengan burger king bahkan setelah rebranding. Tidak hanya itu, pemilihan warna dan ukuran yang menyerupai fisik produk burger ditujukan supaya konsumen mengetahui secara sekilas kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan ini. 

Tidak hanya itu, perusahaan ini pada tahun 2022 juga menggelontorkan dana sebesar $400 juta untuk mengubah desain 800 outletnya di seluruh Amerika Serikat, termasuk mengevaluasi menu yang ditawarkan dan berbagai program pemasaran lainnya supaya rebranding produk makanan ini berhasil.

Dreamcatcher

Rebranding tidak hanya terjadi pada produk makanan atau barang konsumsi lainnya, tetapi juga pada musik dan grup musik. Salah satunya adalah group Korean Pop (Kpop) Minx yang berganti nama menjadi Dreamcatcher pada tahun 2017. 

Debut pada tahun 2014, Minx adalah group musik yang mengusung genre pop dan konsep ceria. Namun karena dinilai kurang berhasil di pasaran baik secara digital maupun fisik, pada tahun 2017 grup ini melakukan rebranding dengan debut ulang menjadi dreamcatcher. Berbeda dengan Minx, dreamcatcher mengusung konsep yang lebih gelap dan dewasa serta mengusung musik rock sebagai musik utamanya, sebuah musik yang jarang digunakan dalam skena musik Kpop mainstream. 

cCBVuf3xumKiycz6uh0FoanRJDYg7 CplsdH7jBwqvyAXEPJe7zoHBFtL zoc6yWTFZYPs63C51jq7iMzlwtw7mkGz8wtgMezBOmudVWeKmKBYAkMtqa9iuTfaCvtZM07lKWaHs328T0qC MkS7Mg6o

Perubahan ini terbukti sukses dengan peningkatan penjualan album lebih dari 100 kali lipat hingga tahun 2024. Tidak hanya itu, kini dreamcatcher juga dikenal sebagai “wajah musik rock” dalam industri Kpop.

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *