Lompat ke konten

Apa itu Sociopreneur? Tujuan & Bedanya dengan Entrepreneur

sociopreneur

Anda pengusaha wajib tahu berbagai istilah yang biasa digunakan dalam dunia bisnis. Beberapa diantaranya adalah sociopreneur dan entrepreneur. Pasti sudah tidak asing di telinga Anda. 

Apa sebenarnya sociopreneur itu? Apakah tujuannya? Apa perbedaannya dengan entrepreneur. Artikel kali ini akan membahas lebih detail mengenai sociopreneur. Simak selengkapnya berikut ini!

Apa itu sociopreneur?

Sociopreneur merupakan gabungan dari kata “sosial” (social) dan “entrepreneur” yang merujuk pada individu atau kelompok yang menggabungkan tujuan bisnis dengan misi sosial untuk mencapai dampak yang positif dalam masyarakat. 

Mereka memiliki tujuan utama  untuk menyeimbangkan aspek profitabilitas dengan memberikan manfaat sosial yang signifikan. Sociopreneur tidak hanya fokus pada keuntungan finansial semata, tetapi juga memperhatikan dampak positif yang dihasilkan bagi masyarakat atau lingkungan sekitarnya.

Sociopreneur sering kali dianggap sebagai agen perubahan sosial yang menggabungkan prinsip-prinsip kewirausahaan dengan solusi inovatif untuk masalah sosial yang ada. Mereka bertujuan untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi masyarakat sambil tetap mengembangkan bisnis mereka. 

Saat ini sudah banyak perusahaan di Indonesia yang tidak hanya mencari keuntungan saja, melainkan juga mengedepankan nilai-nilai sosial dalam menjalankan kebijakan perusahaan. Tentu ini merupakan hal yang baik untuk dilakukan secara berkesinambungan. 

Apa tujuan sociopreneur?

Tujuan utama dari sociopreneur adalah menciptakan dampak sosial yang positif, sambil tetap menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tujuan khusus yang menjadi fokus para sociopreneur:

1. Menyelesaikan masalah sosial atau lingkungan

Sociopreneur memiliki tujuan untuk mengatasi atau meminimalkan masalah sosial yang ada di masyarakat, seperti kemiskinan, akses terhadap pendidikan, kesenjangan sosial, perubahan iklim, polusi, dan sebagainya. Mereka berupaya menemukan solusi inovatif untuk permasalahan ini.

Kesejahteraan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Setiap warga negara berhak melakukan upaya yang baik untuk mengatasi berbagai permasalah sosial dan lingkungan di sekitarnya. 

2. Keseimbangan antara profit dan dampak sosial

Tujuan lain dari sociopreneur adalah untuk mencapai kesuksesan finansial melalui bisnis mereka, sambil tetap memprioritaskan pencapaian dampak sosial yang positif. Mereka berupaya untuk menciptakan keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan manfaat sosial.

Tentu tujuan ini begitu mulia, pasalnya mereka membangun bisnis tak hanya untuk dirinya sendiri melainkan memikirkan dampak bagi kemaslahatan umat manusia dan keberlangsungannya di muka bumi. 

3. Pemberdayaan komunitas

Sociopreneur ingin memberdayakan komunitas, membangun kapasitas, dan memberikan akses ke sumber daya yang diperlukan bagi kelompok yang kurang beruntung atau terpinggirkan. Memberdayakan mereka supaya keluar dari belenggu penderitaan adalah misi utamanya. 

4. Sebagai agen perubahan

Terakhir, tujuan adanya usaha yang peduli terhadap sosial dan lingkungan digadang-gadang sebagai sebuah agen perubahan. Bahwasanya generasi saat ini bukanlah generasi yang manja seperti yang dipikirkan banyak pihak. Mereka cenderung terus berpikir maju, mengedepankan logika dan selalu ingin berperan dalam berbagai perubahan menuju kebaikan. 

Perbedaan Sociopreneur dan Entrepreneur

Entrepreneur merupakan istilah yang melekat bagi mereka yang merupakan seorang pengusaha, Jika demikian lalu apa perbedaannya dengan sociopreneur. Simak penjelasannya di bawah ini!

1. Perbedaan fokus usaha 

Fokus usaha seorang sociopreneur dan entrepreneur tentu berbeda. Seperti yang dipaparkan, sociopreneur memiliki tujuan utama untuk menciptakan dampak sosial yang positif dalam masyarakat sambil menjalankan usaha. Mereka menempatkan tujuan sosial atau lingkungan di atas keuntungan finansial. 

Sementara itu, entrepreneur biasanya berfokus pada menciptakan dan mengembangkan bisnis dengan tujuan utama untuk menghasilkan keuntungan finansial, itulah karakteristik entrpereneur. Meskipun mereka mungkin memiliki dampak sosial atau lingkungan dalam bisnis mereka, prioritas utama tetap pada keberhasilan finansial.

Dari fokus saja sudah ditemukan perbedaan yang merupakan kunci utama. Memang tidak ada yang salah  menjadi entrepreneur ini dikembalikan lagi pada preferensi pribadi, sebab perbuatan baik adalah panggilan hati. 

2. Perbedaan tujuan bisnis 

Selain terdapat perbedaan pada fokus usaha, keduanya juga memiliki perbedaan pada tujuan bisnis. Para entrepreneur cenderung memfokuskan usaha mereka pada keberhasilan dalam bisnis dengan mengejar pertumbuhan, keuntungan, ekspansi bisnis dan pangsa pasar yang besar. Mereka melakukan berbagai cara agar perusahaan semakin berkembang dan profit yang diperoleh semakin besar.

Sedangkan, sociopreneur berbeda. Meskipun mereka ingin menghasilkan keuntungan, keuntungan finansial bukanlah fokus utama. Sociopreneur mencari keseimbangan antara mencapai profitabilitas dan memberikan manfaat sosial yang signifikan.

3. Perbedaan inovasi usaha 

Terakhir adanya perbedaan inovasi. Tentu entrepreneur mengusahakan berbagai inovasi bisnis. Mereka memadukan inovasi, kreativitas, dan strategi bisnis untuk menghasilkan keunggulan kompetitif dan kesuksesan bisnis.

Sementara itu, sociopreneur memiliki inovasi sosial. Mereka menggunakan inovasi, kreativitas, dan model bisnis yang berbeda untuk menyelesaikan atau merespons masalah sosial atau lingkungan tertentu.

Contoh Sociopreneur di Indonesia

Seiring dengan perkembangan waktu, banyak sociopreneur di Indonesia yang mulai dikenal secara luas karena upaya mereka dalam menghadirkan solusi sosial yang inovatif. Di bawah ini adalah tiga contoh sociopreneur di Indonesia yang sedang naik daun. 

1. Rumah Belajar Yayasan Anak Bangsa

Rumah Belajar Yayasan Anak Bangsa didirikan oleh Dinda Rella dan memiliki misi untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak yang tinggal di daerah terpinggirkan. 

Melalui rumah belajar yayasan anak bangsa, mereka menyediakan ruang belajar, bimbingan belajar, serta pelatihan keterampilan bagi anak-anak yang kurang mampu. Pendekatan mereka dalam memberikan pendidikan yang menyeluruh, bukan hanya akademik, tetapi juga keterampilan sosial dan pengembangan diri, telah mendapat perhatian yang cukup besar.

Banyak orang yang memberikan simpatik pada perusahaan ini. Banyak juga yang mengambil sumbangsih peran dalam upaya ini dengan cara mengirimkan pundi-pundi rupiah sebagai bentuk dukungan. 

2. Kitabisa

Kalau yang ini tentu sudah tidak asing lagi, ya Kitabisa.com. Kitabisa merupakan platform crowdfunding atau pembiayaan yang memungkinkan individu, organisasi, maupun sociopreneur untuk menggalang dana bagi berbagai penyebab sosial, kemanusiaan, dan kebutuhan medis. 

Melalui platform ini, banyak sociopreneur dan lembaga sosial telah berhasil mengumpulkan dana untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, mulai dari biaya pengobatan hingga kampanye sosial. Tak jarang juga mereka membiayai bantuan musibah, kecelakaan dan penyakit berbahaya yang merenggut nyawa. 

3. LaporCOVID-19

LaporCOVID-19 merupakan inisiatif yang dibentuk untuk memberikan data akurat seputar pandemi COVID-19 di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi dan partisipasi masyarakat, LaporCOVID-19 berupaya untuk mengumpulkan data seputar kasus COVID-19, kebutuhan masyarakat, dan informasi penting terkait pandemi. 

Inisiatif ini membantu pemerintah dan lembaga kesehatan untuk mengambil keputusan yang lebih tepat dan berdasarkan data. Tentu saat genting itu, lembaga semacam ini sangat dibutuhkan. Mereka yang akhirnya tergerak hatinya akhirnya mengambil langkah ini.

Nah, berikut di atas merupakan pengertian, tujuan, perbedaan dengan entrepreneur  dan contoh sociopreneur. Menjadi seorang sociopreneur merupakan tugas yang mulia dan tidak semua orang mampu melakukannya. Sebab melakukan kebaikan, tentu suatu saat nanti juga akan dibalas dengan kebaikan. Jadi keuntungan emmang yang utama, namun memberikan solusi atas permasalahan sosial dan lingkungan juga perlu. 

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun

Clean Qurrota Ayun adalah mahasiswa ekonomi tingkat akhir di UPN Veteran Yogyakarta yang tertarik menulis dengan tema ekonomi dan finansial.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *