Modal usaha bisa diperoleh dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan menggaet investor baik dari kalangan perbankan maupun non perbankan. Pada opsi pertama, seringkali proposal usaha hanya menjadi dokumen pendukung disamping dokumen riwayat kredit, surat-surat usaha dan agunan.
Namun pada opsi kedua, tak jarang proposal usaha adalah dokumen utama yang akan paling dipertimbangkan oleh investor. Terlepas dari mana Anda mendapatkan sumber pendanaan, menyusun proposal bisnis yang baik dan benar tetap menjadi hal yang penting.
Berikut ini 15 tips cara menyusun proposal usaha agar investor tertarik dengan bisnis Anda:
1. Tulis Abstraksi di Bagian Depan
Sebelum daftar isi dan bab pendahuluan, ada baiknya Anda menuliskan abstraksi dari keseluruhan isi proposal bisnis. Abstraksi ini dapat Anda tulis ketika proses penyusunan proposal bisnis telah selesai.
Abstraksi tidak hanya berperan sebagai rangkuman proposal bisnis, tetapi juga berperan sebagai poin jual bisnis Anda kepada investor yang pertama. Buat abstraksi ini singkat, padat, jelas dan menarik. Tujuannya adalah agar calon investor dapat langsung tertarik untuk membaca seluruh proposal bisnis Anda dalam sekali atau dua kali duduk.
2. Jangan Tulis Proposal Usaha Dengan Jumlah Halaman Yang Banyak
Buat proposal yang singkat dan padat. Maksimal 15 halaman sudah termasuk daftar isi, daftar pustaka (jika ada) dan daftar tabel. Dalam membuat perencanaan usaha, proposal bisnis yang terlihat tebal akan membuat calon investor malas membacanya.
Sebab, waktu mereka terbatas dan banyak dokumen lain yang lebih penting untuk diperhatikan. Hal ini pula yang membuat penulisan abstraksi dan desain menjadi lebih penting.
3. Desain Proposal Usaha Anda
Visual yang menarik akan membuat calon investor mudah tertarik. Hanya saja, pastikan desain tersebut tidak menutupi konten aslinya sehingga konten proposal bisnis Anda dapat tersampaikan dengan baik.
Kalau perlu, gunakan jasa desainer khusus agar desain dokumen ini menarik tapi tetap tidak berlebihan.
4. Tulis Proposal Usaha Dengan Jujur
Meskipun keuntungan yang tinggi masih menjadi daya tarik utama sebuah bisnis di mata investor, namun kejujuran tetap memainkan peran penting. Poles proposal usaha Anda senatural mungkin sehingga keuntungan tinggi yang ditawarkan tetap terasa normal. Misalnya, jika Anda memang membangun usaha dari nol, jangan berbohong dengan mengatakan bisnis yang dibangun sudah menghasilkan untung banyak.
Jangan sampai karena ingin mendongkrak keuntungan, Anda meninggalkan logika dan moral. Karena jika hal ini terjadi, tidak menutup kemungkinan investor akan menyangsikan integritas Anda sebagai seorang pengusaha.
5. Tonjolkan Inovasi
Keuntungan yang tinggi memang menarik, tapi inovasi produk dan pelayanan tetap memainkan peran penting. Investor tentu suka pemilik perusahaan yang tidak cepat puas dan mau berkembang dengan terus berinovasi dengan produk dan pelayanan yang ditawarkan.
Tonjolkan inovasi di dalam proposal bisnis Anda agar investor yakin bahwa perusahaan Anda adalah perusahaan yang tidak akan berhenti berkembang dan terus berinovasi sehingga keuntungan yang mereka dapatkan juga akan terus berkembang. Agar lebih menarik, pilih nama usaha yang bagus dan sesuai dengan filosofi bisnis yang dibangun.
6. Sesuaikan Proposal Usaha Dengan Calon Investor
Membuat satu proposal bisnis untuk semua calon investor memang menghemat biaya. Akan tetapi, untuk membuat calon investor lebih tertarik lebih baik Anda menyesuaikan setiap dokumen proposal usaha yang Anda kirimkan dengan visi misi calon investor.
Misalnya, jika calon investor yang Anda tuju adalah perusahaan dengan visi atau citra Go Green, maka pastikan dalam proposal yang Anda kirimkan, Anda menekankan bahwa perusahaan Anda adalah perusahaan yang memiliki visi misi yang sama atau komitmen yang tinggi terhadap perawatan lingkungan.
Tentu akan salah kaprah jika Anda mengajukan proposal usaha yang menekankan penggunaan plastik dalam bisnis Anda apabila Anda mengajukan proposal pendanaan ke perusahaan dengan visi Go Green.
Selain visi misi, sesuaikan juga gaya bahasa yang digunakan dalam proposal usaha dengan profil investor. Contohnya apabila Anda memiliki usaha makanan sehat yang dibuat frozen dan Anda adalah pebisnis lulusan dari fakultas Teknologi Industri Pertanian.
Tentu Anda harus menghindari penggunaan kata-kata atau kalimat teknis pertanian dalam penyusunan proposal tersebut. Sebab, bisa jadi investor yang Anda tuju tidak berasal dari latar belakang pendidikan yang sama atau yang mirip dengan latar belakang pendidikan Anda sehingga mereka tidak akan bisa memahami kata-kata teknis tersebut.
Usahakan bahasa yang digunakan dalam proposal adalah bahasa yang mudah dipahami oleh khalayak umum meskipun dalam proposal usaha tersebut Anda harus menjelaskan hal-hal terkait dengan teknis produksi dan pemasaran.
7. Tonjolkan Social Impact
Banyak investor saat ini yang tidak hanya menginginkan keuntungan tinggi dari investasi yang mereka lakukan tetapi juga ingin mendorong perusahaan emiten mereka untuk terus memiliki social impact.
Social impact disini tidak hanya berbentuk corporate social responsibility (CSR) tapi bisa juga berbentuk sebagai komitmen penyerapan tenaga kerja dan komitmen terhadap gaji pekerja.
Dengan menonjolkan hal ini, investor akan tahu bahwa perusahaan Anda tidak hanya perusahaan yang berpotensi keuntungan tinggi tetapi juga berpotensi bermanfaat untuk perkembangan ekonomi masyarakat sekitar.
9. Siapkan Waktu Yang Cukup Untuk Menyusun Proposal Usaha
Setiap bagian proposal usaha adalah penting. Jadi, pastikan Anda menyusun bagian-bagian tersebut dengan sebaik baiknya. Kumpulkan karyawan yang terkait dengan setiap bagian dan mintalah mereka untuk memberikan masukan atau menyusun data.
Setelah proses pembuatan proposal dari bab pembukaan hingga abstraksi telah selesai, coba lihat beberapa kali dan pastikan tidak ada salah ketik atau salah ejaan. Mungkin ini terdengar perfeksionis, tapi percayalah ada investor yang memperhatikan hal-hal detail seperti itu.
Tentunya salah ketik atau salah ejaan akan mengurangi mood investor untuk membaca proposal bisnis Anda secara keseluruhan.
10. Sampaikan Proposal Usaha Dengan Cara dan Waktu yang Tepat
Cara menyusun proposal bisnis agar investor tertarik selanjutnya adalah dengan menyampaikan proposal usaha tersebut dengan baik dan benar. Jangan sampai Anda menunjukkan ketidaksabaran atau mengirimkan proposal usaha di malam hari.
Karena hal itu akan menunjukkan kalau Anda tidak profesional. Sampaikan proposal usaha Anda melalui sistem pengiriman surat yang berlaku di perusahaan calon investor, dengan gaya bahasa yang formal dan dikirim di waktu-waktu yang tepat.
Investor yang tertarik dengan proposal usaha Anda bisa jadi akan mengundang Anda untuk presentasi atau sekadar menghubungi lebih lanjut. Pastikan Anda sudah mempersiapkan diri dengan skill dan materi presentasi yang baik.
Hal ini akan menunjukkan bahwa selain Anda profesional, Anda juga merupakan orang yang sopan, menghargai opini dan waktu investor. Ingat, proposal yang baik tapi tidak disampaikan dengan baik juga akan membuat investor tidak tertarik pada bisnis Anda.
Proposal usaha adalah salah satu alat komunikasi Anda untuk mendapatkan pendanaan tambahan dari calon investor. Jadi, pastikan komunikasi Anda dengan calon investor berjalan baik dengan penerapan ke-10 tips di atas.