Lompat ke konten

Contoh Analisis SWOT Makanan Khas Daerah

Contoh Analisis SWOT Makanan Khas Daerah

Apakah daerah asal Anda memiliki makanan khas daerah? Usaha makanan khas daerah adalah salah satu alternatif bisnis yang dapat Anda coba jika rumah Anda dekat tempat wisata atau Anda sedang tinggal di perantauan. Artikel kali ini akan membahas mengenai contoh analisis swot makanan khas daerah. 

SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threat (ancaman). Analisis SWOT sering digunakan untuk membuat business plan atau studi kelayakan bisnis sebelum sebuah usaha didirikan. Dengan demikian, pebisnis bisa menyusun strategi yang tepat sebelum perusahaan resmi didirikan.

Tujuan Analisis SWOT Makanan Khas Daerah

Analisis SWOT ini penting supaya Anda bisa memetakan apa saja kelebihan dan kekurangan usaha yang ingin Anda buka ini dan apa strategi yang bisa diambil dari kelebihan dan kekurangan tersebut.

Kadang yang makanan khas daerah tidak perlu memiliki fisik yang benar-benar berbeda. Ambillah contoh sate ayam. Sate ayam madura pasti memiliki rasa yang berbeda dengan sate ayam khas Ambal, Kebumen. Alasannya? Bumbunya saja yang berbeda. Daging dan cara membuatnya sama atau mirip-mirip. 

Poin serupa tapi tak sama ini bisa Anda masukkan ke dalam analisis SWOT makanan khas daerah sebagai peluang (opportunity). Alasannya adalah karena ada peluang yang bisa dimanfaatkan yaitu fakta bahwa masyarakat Indonesia sudah akrab dengan sate dan produk Anda memiliki keunggulan dibandingkan pesaing.

Contoh Analisis SWOT Makanan Khas Daerah

Latar belakang

Katakanlah Anda dan keluarga Anda merantau dari Kediri, Jawa Timur ke Yogyakarta. Sembari menunggu suami pulang kerja, Anda berinisiatif untuk membuka usaha makanan khas daerah Kediri yaitu pecel tumpang Kediri. Sebelum membuka usaha tersebut, Anda lantas membuat analisis SWOT berikut ini:

Strength (Kekuatan)

Strength adalah hal yang positif yang ada di dalam diri Anda sendiri atau produk yang akan Anda jual yang sekiranya unggul. Dalam hal pecel tumpang, berikut ini beberapa kelebihan yang bisa dimanfaatkan:

  • Anda memiliki resep cara membuat pecel tumpang yang enak secara turun temurun. 
  • Pecel tumpang sedikit berbeda dengan pecel lain di Yogyakarta. Perbedaan ini terletak pada tempe yang menjadi bahan bumbu. Pecel tumpang menggunakan tempe yang telah difermentasikan selama 2-3 hari sebagai bahan. Hal ini membuatnya terasa sedikit lebih asam dan pedas dibandingkan pecel dari daerah lain. 
  • Proses pembuatan pecel tidak terlalu lama asal bahan tersedia.
  • Bahan untuk membuat pecel mudah ditemukan di pasar tradisional.
  • Pecel tumpang adalah makanan sehat. 
  • Pecel tumpang bisa dikombinasikan dengan berbagai macam lauk. 

Weakness (Kelemahan)

Weakness adalah titik lemah yang ada di dalam diri Anda sendiri ataupun produk Anda yang bisa menghalangi perkembangan bisnis kedepannya. Contohnya:

  • Anda merupakan ibu rumah tangga dengan 1 orang anak sehingga, kalau Anda ingin membangun bisnis di rumah kontrakan, Anda harus pandai membagi waktu antara anak dan bisnis. 
  • Bahan tempe busuk (tempe fermentasi) khusus untuk membuat pecel tumpang susah ditemukan di Yogyakarta sehingga Anda harus membuatnya sendiri. 
  • Pecel adalah makanan yang banyak ditemukan di seantero pulau Jawa sehingga bisa jadi konsumen tidak bisa mengidentifikasi perbedaan rasa antara pecel dari satu daerah dengan daerah lain. 
  • Pecel tumpang dan pecel secara keseluruhan bukan makanan yang awet, sehingga kalau tidak laku bisa basi.

Opportunity (Peluang)

Opportunity adalah faktor eksternal atau di luar diri dan produk Anda yang bisa dimanfaatkan untuk memajukan bisnis. Misalnya:

  • Yogyakarta adalah kota wisata dan kota pendidikan sehingga pangsa pasar Anda tidak hanya wisatawan yang berkunjung ke daerah ini, tetapi juga mahasiswa dan pelajar yang bisa jadi tidak sempat membuat sarapan. 
  • Di antara pelajar, mahasiswa dan wisatawan yang datang ke Jogja, pasti ada orang Jawa Timur. Komunitas Jawa Timur-an ini bisa berpotensi untuk menjadi pelanggan tetap. 
  • Pecel adalah comfort food bagi masyarakat Jawa. Comfort food adalah jenis makanan yang akan dipilih kalau bingung mau makan apa. Oleh karena itu, makanan ini sangat terkenal sehingga Anda tidak perlu lagi memperkenalkan pecel ke masyarakat Yogyakarta. Cukup kenalkan bagaimana pecel tumpang bisa memiliki rasa yang lain daripada yang lain. 
  • Minim pesaing. Penjual pecel di Yogyakarta memang banyak, tapi yang menjual pecel tumpang secara spesifik masih jarang. 
  • Adanya ojek online yang bisa dimanfaatkan untuk melebarkan jangkauan konsumen.

Threat (Ancaman)

Threat atau ancaman adalah faktor eksternal yang bisa menghambat perkembangan usaha Anda. Misalnya:

  • Ancaman pesaing dari makanan jenis lain yang menarget pangsa pasar dengan klasifikasi sama (pelajar, mahasiswa, wisatawan dengan budget menengah) seperti, sate ayam, ayam geprek, soto ayam dan lain sebagainya.
  • Faktor eksternal lain yang tidak bisa diduga seperti, bencana alam. Hal ini mengingat bahwasanya Yogyakarta terletak di area yang cukup rawan gempa tektonik dan vulkanik. 

Strategi Yang Bisa Diambil Dari Contoh Analisis SWOT Makanan Khas Daerah

Tujuan dari dituliskannya analisis SWOT adalah supaya pebisnis tahu strategi apa yang bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Untuk membuat strategi ini memang harus kreatif karena ada banyak penyesuaian dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing individu. 

Berikut ini beberapa contoh strategi yang bisa diambil dari analisis SWOT pecel tumpang di atas:

  1. Membuat branding dengan menekankan kata “Pecel Tumpang” , “Makanan Khas”, “Makanan Sehat”  dan “Terjangkau”. Branding ini untuk menarget kalangan mahasiswa atau pekerja kelas menengah yang ingin mengkonsumsi makanan sehat tapi terhalang budget.
  2. Memasang branding sederhana di bagian bungkus makanan dan memasarkannya melalui kantin-kantin kampus.
  3. Program diskon untuk pembelian nasi pecel tumpang dalam jumlah banyak. Diskon akan ditambah apabila pesanan tersebut untuk konsumsi komunitas mahasiswa, pelajar dan pekerja dari Jawa Timur.
  4. Menawarkan paket sarapan. 
  5. Menawarkan pecel tumpang beserta lauk tambahan seperti, ayam goreng, gorengan, telur rebus dan aneka baceman (lauk pauk yang dimasak khusus menggunakan kecap dan gula jawa). 
  6. Menjangkau konsumen yang lebih luas menggunakan aplikasi ojek online dan pesan antar makanan. 
  7. Bekerja sama dengan pedagang atau pabrik tempe untuk menyediakan tempe khusus yang telah difermentasi. 
  8. Menyediakan menu khusus diet dengan harga yang telah disesuaikan seperti, nasinya diganti dengan beras merah dan semua lauk pauk direbus.

Nah, itu tadi contoh analisis SWOT makanan daerah. Tentunya setiap daerah dan individu memiliki ciri khas, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sesuaikan analisis tersebut dengan kelebihan dan kekurangan Anda. Selamat mencoba!

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna

Farichatul Chusna merupakan salah satu finalist PKM-Kewirausahaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional tahun 2016. Selama menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Chusna aktif mencari dan mengeksekusi ide bisnis yang menarik dan inovatif.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *