Lompat ke konten

Metrik-Metrik Media Sosial yang Perlu Diperhatikan dalam Pemasaran Digital

Metrik Media Sosial

Apabila sedang berkecimpung di dunia digital marketing, harus dapat memahami apa saja metrik media sosial karena kaitannya dengan pemasaran brand atau produk. Jadi, key metrics pada sosial media marketing adalah suatu penilaian untuk melihat bagaimana kesuksesan pemasaran suatu brand atau produk, sehingga dapat menentukan strategi paling efektif sekaligus efisien untuk keperluan marketing.

Penilaian kesuksesan pemasaran tersebut tidak hanya memantau melalui traffic pengunjung saja, tetapi menggunakan berbagai macam tools pendukung lainnya. Ini macam-macam metrik media sosial yang perlu diperhatikan dalam digital marketing.

1. Website Traffic Metric

Metrik media sosial yang pertama adalah website traffic metric. Fungsinya adalah untuk memantau aktivitas pada suatu bisnis. Ini rincian metriknya.

Overall traffic

Overall traffic adalah seluruh data traffic dalam sebuah situs. Hal tersebut meliputi, pencarian berbayar (padi search), affiliate, organic traffic, dan sebagainya. Cara memantaunya bisa dengan menggunakan tools, seperti Ubersuggest, Google Analytics, dan sejenisnya.

Adanya overall traffic sangat membantu untuk menentukan strategi pemasaran secara digital yang dapat diterapkan berikutnya. Contohnya ketika traffic sedang menurun, dapat meningkatkan performa dengan cara melakukan update pada konten, audit, dan sebagainya sesuai kebutuhan. Sedangkan ketika traffic meningkat, dapat membuat konten baru dengan melihat tren yang sedang populer.

Channel traffic

Channel traffic adalah jumlah data yang masuk ke sebuah website melalui beberapa kanal tertentu. Meskipun begitu, tidak semua kanal dapat menyumbang traffic dalam jumlah banyak. Macam-macam kanal yang kaitannya dengan digital marketing, antara lain sebagai berikut.

  • Direct. Langsung mengarah pada data, sebab pengunjung langsung mencarinya melalui platform sosial media tersebut, misalnya dengan mengetik pada tab pencarian.
  • Paid search. Dipasang melalui iklan di Google. Sehingga ketika ada yang meng-klik iklan tersebut, akan diarahkan ke situs tujuan.
  • Affiliate. Traffic diperoleh dari orang-orang yang melalui sebuah tautan afiliasi.
  • Display. Asal traffic dari Google Adsense.
  • Others. Berasal dari luar Google Adsense, misalnya dari sosial media, e-mail, scan barcode, dan sebagainya.

Exit Rate

Exit rate sebagai metrik sosial media menunjukkan berapa kali audiens mengunjungi akun atau konten tersebut hingga meninggalkannya. Melalui exit rate, Anda dapat melihat seberapa baik performa akun maupun konten yang disajikan.

Semakin tinggi nilai exit rate, maka Anda perlu mempertanyakan lalu memperbaikinya karena ini kaitannya dengan kenyamanan pengunjung. Caranya bisa dengan memperbaiki konten, tampilan feeds akun sosial media, atau mungkin membuat konten baru yang menarik sesuai tren saat itu.

Visitors

Pengunjung atau visitor yang masuk dan menjelajah sebuah profil media sosial maupun website, bisa jadi pengunjung lama atau baru. Tools untuk mengeceknya, misalnya Google Analytics ataupun bisa langsung melihatnya melalui analisa jumlah pengunjung akun sosial media itu sendiri.

Metrik terkait pengunjung membantu memberikan informasi tentang seberapa sukses pemasaran secara digital yang dilakukan. Apabila pemasarannya berhasil, maka didapatkan data bahwa pengunjung lama kembali lagi melihat akun tersebut, lalu terdapat peningkatan jumlah pengunjung baru.

2. Engagement Metric

Metrik media sosial yang berkaitan dengan interaksi pengunjung disebut engagement metric. Macam engagement metric beserta penjelasannya adalah sebagai berikut.

Bounce rate

Bounce rate biasanya digunakan untuk melihat berapa banyak pengunjung yang melihat website ataupun memantau akun media sosial tetapi tidak melakukan apapun di sana. Contohnya tidak melaksanakan perintah CTA (Call To Action), mengklik tautan tertentu, mengikuti/subscribe akun, berbelanja, maupun mengisi formulir.

Apabila nilai bounce rate cenderung tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan audiens kurang tertarik dengan konten yang disajikan atau mungkin produk yang dijual. Sehingga harus dilakukan upaya tertentu untuk menarik perhatian dengan cara menjawab kebutuhan audiens.

Average time on page

Dalam metrik engagement, terdapat average time on page atau lama pengunjung berada dalam sebuah situs. Pada sosial media, seringkali disebut dengan rata-rata pengunjung menonton sebuah konten video sampai habis atau mungkin rata-rata jumlah pengunjung akun.

Ketika pengunjung menonton suatu konten di profil hingga habis, hal tersebut dapat meningkatkan engagement suatu brand. Apalagi jika sampai memberikan likes, share, save, dan komentar maka dapat dipastikan bahwa konten tersebut memang kelihatan menarik.

Page views session

Metrik media sosial lainnya yang perlu diperhatikan dalam pemasaran digital, yaitu page view session. Melalui metrik dari engagement ini, Anda dapat mengetahui berapa banyak audiens yang mengunjungi akun sambil menjelajahinya.

Semakin tinggi nilainya, maka akun tersebut memang terlihat menarik. Akibatnya, pengunjung jadi lebih betah dan berulang kali melihat konten di dalamnya.

Setelah mengetahui nilainya, cobalah memanfaatkan peluang untuk meningkatkan pemasaran produk secara digital sekaligus brand awareness. Misalnya dengan menyajikan konten menarik, memajang foto produk lebih berkualitas, maupun memberikan penawaran kepada pengunjung.

Impression

Metrik impression dapat digunakan untuk menilai seberapa besar ketertarikan audiens terhadap konten-konten yang disajikan pada profil. Metrik impression terdapat pada semua kanal seperti sosial media Instagram, YouTube, Tik Tok, website, serta platform penyedia adsense.

Demi kesuksesan kegiatan pemasaran produk secara online, maka Anda perlu meningkatkan impression atau ketertarikan pengunjung. Tak hanya membuat isi konten sebaik mungkin, tetapi bisa juga dengan mempertimbangkan hal lainnya, seperti tren, memberikan penawaran tertentu, dan sebagainya.

Engagement

Engagement rate merupakan metrik untuk menilai seberapa aktif interaksi antar pengunjung maupun dengan akun brand terkait. Engagement rate tak hanya mampu melihat interaksi saja, tetapi juga dapat membantu meningkatkan brand awareness. Terutama pada platform Instagram, metrik satu ini tak kalah penting diperhatikan.

Akun media sosial bisnis yang bagus adalah yang memiliki interaksi aktif antar pengunjung, jadi bukan hanya melihat dari banyaknya pengikut saja ataupun komentar-komentar berisi bot. Apabila akunnya kurang aktif atau terlalu banyak bot dan pengunjung pasif, justru tak terlihat menarik sama sekali. Contoh interaksi tersebut dapat berupa like, reply, share, save.

Cara meningkatkan engagement rate pada akun, yakni sebisa mungkin ikut berinteraksi dengan pengunjung. Caranya bisa dengan membalas komentar maupun direct message (DM) dari mereka. 

3. Conversion Metric

Adapun metrik media sosial media lainnya, yaitu conversion metric yang fungsinya untuk mengarahkan pengunjung sesuai tujuan serta strategi bisnis Anda. Misalnya dengan mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian, mengikuti akun, bergabung dalam suatu keanggotaan tertentu, maupun mengk-klik tautan. Di bawah ini merupakan penjelasan macam-macam conversion metric.

Cost Per Click (CPC)

Cost Per Click atau CPC seringkali digunakan untuk menaikkan traffic pengunjung secara lebih cepat, caranya adalah dengan membayar biaya iklan setiap klik. CPC termasuk strategi mempromosikan produk digital yang paling mudah dan murah, namun tetap harus menggunakan tools khusus social media supaya lebih efektif.

Jika ingin menarik pengunjung menggunakan sistem CPC, maka harus memperhatikan konten iklan yang dibuat. Jadi, sebaiknya buatlah iklan sesuai target audiens dan kontennya relevan. Tak hanya itu, perhatikanlah cara membuat copywriting yang menarik.

Click Through Rate (CTR)

Click Through Rate (CTR) dalam conversion metrics adalah perbandingan antara banyaknya klik dengan jumlah ketertarikan audiens. Adanya CTR dapat membantu mengukur seberapa efektifnya strategi marketing yang dilakukan.

CTR dalam conversion metrics sebenarnya sangat tergantung pada jumlah klik dan ketertarikan pengunjung terhadap konten. Jadi, jika jumlah CTR-nya tinggi itu berarti audiens sangat tertarik dengan profil serta konten Anda.

Cost Per Lead (CPL)

Berbeda dengan CPC yang mengandalkan jumlah klik, CPL atau Cost Per Lead menggantungkan pada jumlah audiens potensial. Tools untuk CPL termasuk berbayar, sehingga Anda perlu mengeluarkan biaya dalam jumlah tertentu untuk memperoleh pengguna atau pengunjung baru yang berpotensi demi memperoleh leads.

Conversion Rate

Conversion rate pada social media metrics adalah metrik untuk mengukur tingkat efektivitas landing page ataupun suatu akun pada media sosial yang membuat audiens tertarik untuk melakukan arahan seperti mengklik tombol subscribe atau follow, mengunduh file tertentu, meng-klik tautan, melakukan pembelanjaan, transaksi, dan lain-lain.

Melalui conversion rate, Anda dapat mengetahui berapa banyak pengunjung yang melakukan konversi atau tindakan tertentu, misalnya dari 1000 pengunjung profil terdapat 20 orang yang mengikuti akun. Apabila jumlah konversinya tinggi, maka semakin baik untuk meningkatkan awareness brand.

4. Revenue Metric

Revenue metrics adalah penilaian untuk memantau seberapa berhasil marketing yang telah dilakukan. Adapun beberapa revenue metrics adalah sebagai berikut.

Return On Ad Spend (ROAS)

Setelah memasang iklan lewat sosial media, kebanyakan pengusaha pasti ingin mengetahui berapa banyak keuntungannya. Itulah mengapa adanya metrik Return On Ad Spend (ROAS) dapat membantu Anda untuk menganalisa seberapa efektif iklan tersebut.

Return On Investment (ROI)

Return On Investment (ROI) merupakan social media metrics lainnya. ROI dapat membantu Anda dalam menghitung jumlah keuntungan dari pemasaran digital yang dilakukan. Semakin tinggi nilainya, maka marketing tersebut dapat dikatakan berhasil.

Customer Acquisition Cost (CAC)

Apabila ingin meningkatkan penjualan, maka Anda perlu mengandalkan beberapa tools untuk beriklan berdasarkan perhitungan dari Customer Acquisition Cost (CAC). Cara menghitung CAC adalah dengan membagi biaya melakukan marketing dengan total konsumen baru yang ingin diperoleh.

Metrik-metrik pada media sosial seperti di atas sebaiknya perlu diperhatikan demi kesuksesan digital marketing. Gunakanlah tools pendukung agar strategi pemasaran yang dilakukan dapat berjalan efektif serta efisien.

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah sarjana pertanian yang tertarik menulis di bidang entrepreneurship, tips seputar keuangan, dan gaya hidup.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *