Lompat ke konten

Usaha Burger Rumahan: Peluang, Modal dan Cara Memulainya

Usaha Burger Rumahan

Burger adalah roti yang bentuknya bundar diisi dengan sayuran, daging, keju, acar timun, dan saus. Roti isi ini biasanya disajikan bersama kentang goreng, nachos, bahkan terkadang hanya dengan minumannya saja. Termasuk makanan cepat saji, banyak orang menyukai burger terutama di kalangan anak-anak muda karena penyajiannya pun cenderung praktis.

Sejak dahulu, burger tidak pernah sepi peminat, bahkan di zaman modern ini semakin populer dan banyak yang menjajakan makanan cepat saji ini secara lebih bervariasi. Oleh karenanya, peluang usaha burger rumahan pun termasuk menarik untuk dicoba sebagai bisnis sampingan. Lihat apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulainya!

Peluang Usaha Burger Rumahan

Usaha burger rumahan memiliki peluang bagus untuk saat ini, apalagi saat ini anak-anak muda ‘doyan’ menyantap makanan cepat saji. Tak hanya itu, saat ini banyak penjual roti isi bundar tersebut di hampir berbagai tempat, entah itu di food court, dekat kampus atau sekolah, maupun area ramai lainnya. Dagangannya pun hampir selalu laris manis, apalagi jika rasanya enak dan sudah punya nama.

Mengingat peluang usaha burger rumahan sangat menarik untuk dijalankan, Anda pun dapat memulainya hanya dengan modal cukup ringan namun keuntungannya lumayan besar. Bahkan modal usaha burger awal yang dilakukan dalam skala rumahan pun bisa kurang dari 1 juta rupiah untuk satu bulannya. Bisnis ini cocok dijalankan oleh ibu rumah tangga yang punya anak ataupun sebagai sampingan guru honorer, mahasiswa, dan lainnya.

Modal Usaha Burger Rumahan

Modal usaha burger rumahan tidak sebesar jika bergabung dengan kemitraan atau franchise, sebab tidak membeli lisensi brand atau istilah sederhananya adalah membangun brand sendiri. Meksipun termasuk bisnis modal kecil, keuntungannya bisa dikatakan lumayan banyak sebagai penghasilan sampingan.

Tertarik memulainya? Simak rincian modal usaha burger berikut ini supaya tahu dana yang perlu dipersiapkan sebelum memulainya!

Bahan/AlatHarga
Roti burger (20 buah)Rp50,000
Sayuran (bombay, selada, tomat, timun)Rp50,000
Keju slice (20 lembar)Rp26,000
Beef patty tebal standar (isi 20)Rp90,000
Mentega 1 kg untuk sebulanRp90,000
Minyak goreng 1 liter/hariRp20,000
Saus sambal, saus tomat, mayonesRp100,000
Kentang crinkle cut 1 kgRp35,000
Grilled pan lebar anti lengketRp175,000
Kompor 1 tungkuRp200,000
Gas LPG (2x ganti)Rp40,000
Listrik dan airRp100,000
Box kemasanRp20,000
TotalRp996,000

Rincian modal usaha burger di atas diasumsikan untuk membuat 20 porsi roti isi dengan tambahan pendamping, yaitu kentang goreng. Total modal awalnya adalah Rp996.000 saja, namun belum termasuk biaya operasional harian. Biaya operasional hariannya, meliputi penggantian atau penyetokan ulang roti, sayuran, keju slice, beef patty, kentang goreng, box kemasan, dan minyak goreng yang totalnya mencapai Rp291.000 per hari.

Sedangkan bahan-bahan lainnya seperti saus dan mayones, listrik, air, gas LPG, dan mentega dapat digunakan selama satu bulan. Kemudian peralatan usaha burger sebagai modal jangka panjang lainnya, yaitu kompor dan grilled pan.

Berdasarkan tabel di atas, jika Anda menjualnya seharga Rp20.000 per porsi burger dengan kentang goreng, maka keuntungannya jika terjual sebanyak 20 kotak per hari adalah sebesar Rp25.000 x 20 porsi = Rp500.000. Lalu omset perbulan yang didapatkan jika dijual selama 30 hari penuh, yaitu sebesar Rp500.000 x 30 hari = Rp15.000.000 per bulan.

Keuntungan Rp15.000.000 tersebut bukanlah laba bersihnya, sebab akan dikurangi dengan total biaya operasional harian (Rp291.000 x 30 hari = Rp)  dan biaya operasional sebulan. Jadi keuntungan bersihnya adalah Rp15.000.000 – (Rp8.730.000 + Rp705.000) = Rp5.565.000 per bulan.

Cara Memulai Usaha Burger Rumahan

Setelah mencoba menghitung rincian modal usaha burger rumahan di atas, rincian modal awal tersebut bisa jadi lebih besar atau lebih kecil tergantung apa saja yang dibutuhkan. Menariknya, Anda tak perlu membayar biaya sewa tempat karena bisnis kuliner makanan cepat saji tersebut dijual secara rumahan.

Menjual burger rumahan dapat memangkas biaya operasional sewa tempat, sehingga biasanya lebih terjangkau harga makanannya. Meskipun mudah dijalankan, jika ingin menekuni bisnis ini sebaiknya ketahuilah cara memulai usaha burger rumahan di bawah ini agar laris manis.

1. Tentukan target pasar

Perencanaan usaha burger meskipun dilakukan secara rumahan, harus dibuat secara matang guna meminimalisir risiko kerugian maupun hal tak terduga lainnya. Cara memulainya, yakni menentukan target pasarnya terlebih dahulu yang meliputi siapa kalangan yang bisa menikmatinya.

Misalnya, Anda menentukan target pasarnya adalah kaum menengah ke bawah, maka jangan mematok harga jual terlalu mahal karena akan susah laku dan malah dianggap terlalu mahal nantinya. Dalam penentuan target pasar, sebaiknya perlu melakukan riset siapa saja mayoritas masyarakat daerah setempat. Sebab hal ini nantinya berpengaruh terhadap harga jual dan modal yang dikeluarkan.

2. Tentukan rincian modal awal dan harga jual

Cara memulai usaha burger rumahan selanjutnya, yaitu menentukan rincian modal dan harga jualnya. Burger home made atau rumahan biasanya dijual dengan harga relatif terjangkau, yakni mulai Rp7.000 hingga Rp30.000 tergantung isian dan merk bahan yang digunakan.

Lakukanlah riset terhadap kompetitor penjual burger lainnya untuk menentukan harga jual yang pas agar tidak terlalu mahal. Misalnya jika kompetitor menjual seharga Rp25.000 belum termasuk kentang goreng, Anda boleh saja menjual seharga Rp25.000 sudah termasuk kentang goreng asalkan tetap mendapatkan keuntungan lumayan. Sesuaikan pula dengan modal yang dikeluarkan supaya tidak rugi dan tetap memperoleh keuntungan meskipun dijual dengan harga terjangkau.

3. Buat menu yang menarik

Cara memulai usaha burger rumahan, yakni jangan pernah lupa membuat daftar menu menarik, baik dalam segi kualitas gambar produk maupun tema desainnya. Desain menu menarik berpengaruh terhadap kesan pertama calon pembeli, sebab jika kurang menarik justru mereka malah enggan untuk sekedar meliriknya.

Apabila Anda tidak ahli dalam bidang desain grafis, cobalah menggunakan jasa graphic designer untuk membuat katalog produk yang menarik. Meskipun harus mengeluarkan biaya lebih, namun tidak ada salahnya dilakukan asalkan hasilnya menarik. Oleh karena itu, cobalah melihat portofolio mereka sebelum memutuskan untuk memakai jasanya.

Menu yang menarik tidak hanya sekedar gambar dan file yang dipajang secara online saja, tetapi bisa juga berupa video. Selalu perhatikan kualitas gambar maupun video produk, hindari memakai warna terlalu ramai atau bertabrakan agar publik merasa nyaman meski hanya melihatnya.

4. Buat nama usaha yang menarik

Selain itu sebelum memulai bisnis jual burger, perlu membuat nama usaha yang menarik karena ini termasuk kesan pertama juga selain desain menu makanan cepat saji tersebut. Nama usaha sebaiknya tidak mengandung unsur negatif ataupun menyinggung pihak tertentu. Jika bingung menentukannya, gunakan saja akronim atau mungkin penggabungan kata tertentu.

Hindari membuat nama usaha yang terlalu susah dieja, menggunakan banyak angka, maupun singkatan sulit. Anda boleh memakai nama yang menjadi ciri khas atau ikonik dari produk tersebut, misalnya Burger Stop, Burger House, dan lain sebagainya tergantung keinginan.

5. Promosikan di sosial media

Hal paling penting dalam memulai usaha burger secara rumahan, jangan lewatkan mempromosikannya di sosial media. Membuat promosi di sosial media dapat meraih audiens lebih luas karena penyebarannya pun termasuk cepat, asalkan rutin memposting kontennya (bukan spam). Anda pun tak perlu menyewa jasa influencer yang mahal untuk mengiklankan produk burger.

Buatlah akun khusus jualan burger di media sosial dengan nama unik dan ikonik. Kemudian isilah akun tersebut dengan konten menarik, rapi, dan menghibur tanpa menyinggung. Akun sosial media yang direkomendasikan untuk promosi, antara lain Instagram, WhatsApp, Telegram, Tik Tok, dan Twitter karena banyak orang menggunakan aplikasi tersebut.

6. Bekerjasama dengan aplikasi food delivery online

Supaya jualan burger semakin ramai, cobalah bekerja sama dengan aplikasi food delivery online seperti Shopee Food, Grab Food, dan Go Food. Adanya kerjasama atau kemitraan tersebut membantu jualan Anda semakin laris dan lebih dikenal oleh masyarakat sekitar. Pendaftarannya pun termasuk mudah, asalkan persyaratannya memenuhi.

7. Mencoba sistem pre-order

Takut rugi jika menyetok terlalu banyak bahan? Cobalah menggunakan sistem pre-order untuk pemesanan burgernya! Artinya, pesanan akan dibuat sesuai banyaknya pesanan yang masuk.

Sistem pre-order meminimalisir risiko kerugian karena bahan baku seperti sayuran, keju, dan roti cepat sekali kadaluarsa atau tidak bisa tahan terlalu lama. Cara seperti ini boleh saja dilakukan ketika masih awal merintis bisnis burger dengan tujuan untuk mencari pelanggan pertama sekaligus sebagai langkah awal mengenalkan produk ke masyarakat.

Usaha burger rumahan merupakan bisnis kecil-kecilan yang menarik untuk dijalankan karena peminatnya banyak dan modal awalnya termasuk ringan. Apabila ingin memulai bisnis makanan cepat saji seperti ini, selalu jagalah kualitas makanannya agar tidak mengecewakan pihak pembeli maupun pelanggan tetap.

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma

Zahrah Firyal Salma adalah sarjana pertanian yang tertarik menulis di bidang entrepreneurship, tips seputar keuangan, dan gaya hidup.View Author posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *